Hari tersialku, adalah hari-hari penuh dengan kamu.
FAP.Pagi ini ternyata sama dengan hari-hari sebelumnya, sang langit sedang tidak bersahabat dengan sang bumi. Bahkan sang matahari pun enggan menyinari.
Sang Langit menangis.
Bumi tempat manusia berpijak beberapa hari ini dijatuhi oleh air, sebut saja ia hujan. Sama halnya dengan sebutan untuk kota yang sudah Felin tempati, Kota Hujan.
Kota ini banyak dengan cerita-cerita mengenai sejarahnya.
Pernahkah kalian mendengar tentang kerajaan Pajajaran?
Kerajaan Pajajaran adalah nama lain dari Kerajaan Sunda yang terletak di Jawa Barat, Pakuan Bogor. Kerajaan ini didirikan pada tahun 923M oleh Sri Jayabhpati dan berkembang pada abad ke- 8 sampai abad ke-16.
Raja-raja yang pernah berkuasa antara lain Prabu Lingga Raja Kencana, Prabu Wastu Kencana Dan Prabu Siliwangi. Dari raja-raja tersebut hanyalah Raja Prabu Siliwangilah yang paling bijaksana.
Bersama dengan Istrinya Dewi Kumalawangi. Prabu Siliwangi mendapatkan tiga orang putra.
Selain itu kerajaan Pajajaran juga meninggalkan sejumlah jejak peninggalan, seperti Prasasti Batutulis, Prasasti Sanghyang, Prasasti Kawali, dan Taman Perburuan yang sekarang menjadi Kebun Raya Bogor.
Namun, sangat disayangkan. Kerajaan Pajajaran hancur karena diserang oleh kerajaan lain pada tahun 1579 oleh pasukan Maulana Yusuf .
Kembali tentang hujan. Mungkin bagi sebagaian orang, hujan di pagi hari saat yang paling tepat untuk bermalas-malsan. namun tidak bagi gadis berusia 13 tahun itu, sebut saja Felin..
Ia sangat menyukai hujan.
Waktu kecil ia sering dimarahi oleh Bundanya karena tidak mau berhenti main hujan-hujanan, walaupun tangan mungilnya sudah membeku dan tubuhnya menggigil. Kalau sudah begitu, Bundanya akan meminta bantuan Papa.
Entahlah, bagi Felin hujan turun itu memiliki sensasi yang berbeda.
Unik.
Hujan bukan hanya air yang turun saja kebumi, namun banyak pelajaran didalamnya. Coba bayangkan, hujan selalu turun dengan tiba-tiba walaupun langit saat itu sedang cerah, dan matahari menyambut dengan riang. Namun, semua itu tidak ada yang menjamin bahwa hujan tidak akan turun.
Saat hujan turun kita akan berpikir bagaimana melindungi tubuh kita dari hujan. Begitu juga dengan masalah, kita tidak akan pernah tau kapan masalah itu akan datang. Saat masalah itu datang, kita hanya tergesa-gesa untuk mencari jalan keluar dari maslah itu dan justru itu makin parah masalahnya.
Hujan bagi sebagian orang adalah masalah, yang menggagalakan kegiatan yang sebelumnya telah direncanakan, namun sebagaian orang lain hujan adalah anugrah. Itulah cara Tuhan ‘menggilirkan’ kepada ciptaannya. Kadang sedih, kadang senang. Kita sebagai makhluknya hanya bisa memilih.
Memilih untuk menikmatinya atau justru berkeluh kesah tiada arti.
Gadis berusia 13 tahun itu berjalan dengan riang menuju halte Bus, ia menggunakan payung berwarna biru muda serta jaket dengan warna yang senada. Betul sekali, Felin penyuka warna biru.
Di halte, terlihat sudah banyak penghuninya. Sama seperti Felin, menuggu Bus yang akan mengantarnya kesekolah. Papa-Nya hari ini tidak bisa mengantar Felin karena ada meeting pagi sekali.
1 Menit
3 Menit
5 Menit
Akhirnya setelah menunggu 5 Menit Bus datang, Bus itu terlihat sangat cerah dengan cat berwarna kuning. Sebagaian siswa-siswi sudah bersiap menaiki tangga Bus, Felin pun melakukan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Verlangen - Kerinduan Tak Berujung
Teen Fiction"Udah, gini aja. Kamu sekarang ambil air wudhu. Terus berdoa sama Allah dan minta, supaya bisa lupain Aku." - MFR "Hmm. Aku coba, tapi kalau tidak berhasil Aku harus bagaimana?." - FAP Bagaimana jika kalian disuruh melupakan seseorang yang sangat ka...