Prolog

101 13 8
                                    

Suara pintu terbuka berbunyi saat Alvan Dhirga Evandra membukanya. Keadaan sepi dan sunyi membuat Dhirga menghembuskan nafasnya dengan tenang dan senang.

Sekarang pukul dua kurang setengah jam malam. Dhirga mulai menuruni anak tangga perlahan-lahan agar tidak tertangkap sama mama tercinta nya yaitu mama Aneta. "Kamu mau kemana hah!?" Suara itu membuat Dhirga mau tak mau mendengus dengan kasar. Dia tidak menyangka kalau mama tercintanya sedang ngumpet di belakang meja makan yang terletak tidak jauh dari tangga.

"Mau ke minimarket. " jawab Dhirga singkat. " bohong. Kamu mau kemana? " kata Aneta dengan tegas. " hm.. " jawab Dhirga dengan jari telunjuk dan jempol menari di dagunya. " terserah kamu deh mama udah lelah sama kamu. Gausah kamu minta-minta duit ke mama lagi. " ucap Aneta. " Ya Allah ma kali ini aja.. dhirga janji besok-besok dhirga ga pergi-pergi tanpa se izin mama. " kata Dhirga dengan nada merayu. " biasa nya juga ngga izin sama mama. " jawab Aneta. " Kali ini dhirga janji ma. " kata Dhirga dengan tegas.

" mama izinin kamu pergi hari ini tapi imbalannya kamu seminggu ini ke sekolah sama pa imran. " ucap Aneta. " hah? jadi mama sita mobil sama motor dhirga?" ucap Dhirga. " iya. " jawab Aneta jelas dan singkat. " astaga yaudah deh.." jawab Dhirga yang mau tak mau harus nurut dengan ucapan mama tercintanya.

Lalu Aneta naik ke atas dan Dhirga ke arah pintu yang jauh dari tempat Dhirga berada. Rumah mereka memang besar dan tingkat. Mereka juga punya banyak pembantu tetapi mereka hanya bertiga yaitu Aneta,Dhirga, dan adiknya Tiara. Iya mereka sudah kehilangan papa tiga tahun dan hari ini hari ke tiga tahun itu. Aneta sempat sedih saat melihat anak pertamanya itu lupa kalo hari ini hari papa mereka.

"Loh kamu mau kemana?" suara itu membuat Dhirga mengernyit kan jidatnya. " lah ma kan aku mau keluar. Mama lupa?" ucap Dhirga. "ohya?" ucap Aneta. "ya." jawab Dhirga dengan jelas dan singkat. " hari ini kita ke makam ya." ucap Aneta. "emang sekarang tanggal 2 Februari? eh iya deng." tanya Dhirga yang di jawab oleh dirinya sendiri. "kamu pulang jam berapa?" tanya Aneta. "gatau." jawab Dhirga singkat.
Dan Dhirga keluar rumah dengan motor besarnya yang berwarna hitam pekat.

••••••
hai semuanya! gimana ceritanya? menurut kalian gimana! comment ya! maaf ya kl tanda baca nya berantakkan. ohiya jangan lupa vote ya manteman!

ForelsketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang