Aku benar benar shok melihat beberapa berita itu,aku membuat skandal besar saat ini.
Bagaimana sehun? Apa telfon yg dia angkat tadi karna hal ini? Tuhan semoga dia baik baik saja.
"Sinb keluarlah aku ingin berbicara dengan leadermu yg hebat ini" ujar manajer menyinggungku.
Sinb menurut dan keluar.
Setelah sinb keluar diapun tersenyum licik padaku yg bertepuk tangan.
"Maafkan aku" ujarku diapun menatapku tajam.
"Apa dengan memaafkanmu skandal ini akan terhapus dari ingatan banyak orang?"
Akupun hanya terdiam.
"Putuskan dia atau karir gfriend akan hancur!"
Akupun menatapnya. Mana mungkin aku memutuskan sehun,yatuhan aku benar benar mencintainya.
"Aku memilihmu menjadi leader karna ketegasanmu,jadi tegaslah dalam memilih option dariku!" lanjutnya lalu berjalan keluar.
Apa yg sekarang aku harus lakukan? Aku benar benar mencintai sehun tapi aku takmau menghancurkan karir gfriend yg sudah susah payah merintis karir selama 2tahun ini.
"Manajer" panggilku saat dia ingin membuka pintu kamar rumah sakit.
"Kau sudah memilih?" tanyanya.
.. .. .. .. .. ..
"Ada apa kau menyuruhku datang kerumah sakit sayang?kau merindukanku?" tanyanya duduk dipinggir kasur menunjukan senyuman seolah olah dia sedang baik baik saja.
"Aku sudah tau semuanya" ujarku yg membuat senyuman dibibirnya pudar begitu saja dan tertunduk lesuh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ohsehun" panggilku.
Diapun melihatku.
"Kau baik baik saja?"
"Harusnya aku yg bertanya padamu,apa kau baik baik saja?"
Akupun mengangguk seolah baik baiksaja.
"Kalau baik baik saja kita akan hadapi ini bersama sama ne?" ujarnya menggenggam tanganku erat,akupun menatapnya lekat tanpa menjawab pertanyaannya.
Kulihat matanya mulai berkaca kaca sama sepertiku.
Selain matanya yg berkaca kaca,kulihat binar mata takut kehilangan seperti apa yg kurasakan.
"Mengapa diam?mengapa kau tak menjawab pertanyaanku" tanya lagi.
Aku masih terdiam.
"Mulutmu masih bisa digunakan bukan jadi jawab pertanyaanku!"ujarnya agak berteriak dan mengguncang bahuku mulai menangis pilu.
Airmatakupun mulai menetes.
"Kim sojung jawablah aku mohon" lagi dua berteriak dalam isakan tangisnya,begitupula aku terdiam dalam isakan tangisku.
Diapun menaruh kepalanya dibahu sebelah kanannya menangis pilu.
"Maafkan aku" ujarku.
Dia menatapku.
"Kau pernah bilang suatu hari nanti akan ada yg tersakiti dan disakiti diantara kita bukan?" tanyaku mrngingat ucapannya waktu itu.
"Dan kau bilang kau akan tetap bersamaku apapun yg terjadi"
"Maafkan aku tapi ini yg terbaik untuk kita,maafkan aku oh.."
"Jangan berkata apa apa lagi,aku takmau mendengarnya!" teriaknya memotong omonganku.
Ini menyakitkan,iya ini sangat menyakitkan bagiku dan juga baginya aku tau itu.
Cup..
Dia melumat bibirku kasar dalam isak tangis,aku berusaha sekuat tenaga mendorongnya.