flashback

16 1 0
                                    

fitri pov.
Saat aku hendak menuju ke toilet aku seperti melihat sosok beny,hah paling orang lain,,pikirku.
Setelah selesai dari toilet perutku terasa ploooong,,seperti cerita di novel novel lainnya aku pun keluar dari toilet dan berjalan di koridor yang sepi,duh benerkan ni cerita kayak di FTV,aku tak sengaja melihat beny sedang bertelponan dengan seseorang,
Sepertinya aku mendengar beny menyebutkan kata sayang,,
Wah jadi penasaran ni,saat hendak melangkah ada tangan yang menarik bahuku ke belakang dan ternyata si Curut-alias arga-bikin kaget aja sih.

"Hayoo,,mau ngapain pasti mau nguping pembicaraannya si beny kan?"tanya arga to the point.

"Eh geer lu,gue tadi mau nangkep cicak,"bantah gue,saat aku menengok ke belakang tempat beny tadi berdiri,tapi yang ku dapati beny sudah pergi.
ini semua karna si curut,,gara gara dia, gue gak jadi nguping.
"Elo sih..gara gara lo narik gue,gue kan gak jadi ngupingkan!"kataku jengkel,upss gue keceplosan.

"Tuh kan gue bilang apa!"

"Emang lo bilang apa?"tanyaku sok polos.

"Au ah fit,,kalo gue ngomong sama lu bisa bisa gue ketularan serengnya!"arga mengacak ramputnya frustasi-kayak adegan adegan di tipi gitu.-
Dan jawaban ku hanya nyengir setelah itu aku mengeluarkan jurus maut ku,yaitu langkah sewu.

Arga yang melihat kelakuan fitri hanya geleng gelengkan kepala sambil tersenyum miris.
"Andai lo tau semuanya,apa masih mau deket sama gue fit?"

***
Beny pov

Sebenarnya aku sedang menghindari seseorang,,ya lebih tepatnya fitri,aku tau dia terluka tapi bagaimana lagi?bubur udah jadi nasi *upsss

Perlua kalian ketahui sebenarnya lusi adalah mantan ku,kalian pasti binggung kenapa aku bisa jadian dengan lusi.
aku mengenal lusi saat aku SMP sebenarnya aku dan lusi adalah satu angkatan,aku tidak naik kelas karena aku sering membolos,,yhaa aku akui kalau dulu aku emang anak yang nakal, tapi kalian perlu mengetahui sebejat apapun perilaku seseorang akan bisa berubah dengan sendirinya jika ia menemukan arti kehidupan sesungguhnya,
Aku tau aku egois,aku menerima perjodohan tetapi aku masih mencintai orang lain..

Jujur aku belum bisa move on karena kebersamaanlah yang membuat hati ini mengukir namanya..

****
Aku tak sengaja melihat fitri yang sedang mengguping,aku harus melakukan sesuatu agar aku bisa pergi dari sini.
Dan Tuhan menjawab doa ku,
arga datang dan menghampiri fitri ini saatnya untuk kabur..

Akhirnya bisa kabur,aku berjalan menuju ke parkiran,niatku hari ini ya membolos,,

***
Lusi pov
Aku sampai di sebuah gedung yang sepi,,
yaaa dulunya gedung ini adalah gedung sekolahan,
gedung ini sudah tak digunakan karena tempat ini akan di jadikan mall.

Flashback

Aku merasa risih saat hp ku terus bergetar menandakan ada chat dari seseorang,
sebenarnya aku belum mengetahui siapa orangnya karena aku baru kelas 1 SMP dan aku belum terlalu menggenal teman teman baruku, tapi yang pasti dia satu sekolah dengan ku,

Aku menghela napas saat orang itu terus menerorku,bukan meneror dengan ancama tapi dengan ucapan ucapannya.
Dia mengechat ku dengan menuliskan

'selamat malam

Tapi aku tak menghiraukannya hingga ia sudah tak menghubungi ku lagi,aku merasa bersyukur karna dia sudah tak mengganguku lagi,tapi ternyata itulah kesalahan terbesarku.
Hari ini adalah hari pertama ekskul ku yaiti PMR dalam pencalonan ketua PMR namanya di sebutkan dan aku tertarik untuk melihatnya dan rasanya jantungku rasanya berhenti,
Dia memang tampan tapi bukan itu yang aku sesalkan tetapi pandangan matanya yang terlihat teduh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pacarku Kejengkang Mbak MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang