"Kenapa kau mengabaikanku?" tanya Krystal dengan suara serak. "Apa kau bosan denganku?"
Jongin menghela napas sambil menahan tangan Krystal yang mulai mengusap perut telanjang Jongin.
"Tidak."
"Lantas kenapa?"
"Karena aku sudah berjanji. Aku tidak mau mennyakitimu dengan melakukan ini, Krys."
Krysral menatap Jongin nanar. Tangannya yang tadinya meronta dalam cengkraman Jongin pada akhirnya berhenti bergerak. Saat itu, Jongin pun mencoba menurunkan Krystal dari atas tubuhnya. Krystal terduduk lemah di sebelah Jongin sambil menatap matanya― kosong.
"Lebih baik kau berbaring aja."
Melihat Krystal yang tidak merespon, Jongin pun menggendong Krystal ke tempat tidur. Saat Jongin membaringkannya perlahan, dia tidak mengatakan atau melakukan apapun. Sudah sejam berlalu, mungkin efek obatnya mulai berkurang. Dia tidak seresah sebelumnya. Meskipun wajahnya masih memerah dan napasnya masih juga tersengal.
"Aku mau menelepon―" Tiba-tiba Jongin merasakan tubuhnya terdorong dan akhirnya
terhempas ke tempat tidur. Jongin sudah akan bersuara saat bibir Krystal mulai melumat
bibir Jongin dengan kuat. Kystal naik ke atas tubuh Jongin dan duduk di sana. Perlahan, bergerak menggesekkan miliknya dengan milik Jongin, yang membuat Krystal mendesah pelan dan Jongin menggeram tertahan.
"Krys," ucap Jongin disela ciuman menggebunya.
Krystal seakan tidak mendengar Jongin dan terus mencumbu agresif. Gerakannya di atas tubuh Jongin pun semakin cepat yang membuat tubuhnya menegang. Pada akhirnya,
gairah Jongin pun mulai terpancing karena apa yang Krystal lakukan. Bahkan tanpa Jongin sadari, Jongin sudah membalas ciumannya.
[Chapter 1]-being a gentleman-
Kim Jongin.
Bagaimana kita mendeskripsikan makhluk Tuhan yang sangat sexy serta menggoda iman itu hanya dalam satu kalimat? Gentleman? Begitukah. Yah... mungkin kalimat itu cocok untuknya. Untuk pemuda baik sebaik dirinya yang dengan besar hati tidak melakukan apapun pada kekasihnya yang tengah terkontaminasi obat perangsang oleh teman-temannya―dan itu berarti teman-teman Jongin juga.
Pemilik tubuh tan itu mengusap wajahnya kasar. Ia melirik sang kekasih―Krystal- yang dengan nyaman tidur dalam selimut tanpa ada keresahan sedikitpun. Lantas mengalihkan pandangannya pada selakangannya yang masih membumbung tak nyaman.
Mendesah frustrasi, seharusnya ia segera membawa kekasihnya pulang dari pada ikut permainan konyol itu. Yah seharusnya memang begitu karena toh akhir dari permainan itu hanya akan menyisakannya tersiksa seperti ini. Bisa saja ia melakukan 'itu' dengan kekasihnya namun dia adalah laki-laki sejati dan menurutnya laki-laki sejati tidak akan pernah mengambil kesempatan dalam kesempitan bahkan sesempit apapun keadaan celananya sekarang. Tidak akan.
Tanpa sadar tangannya mengusap selakangannya yang masih nyeri lalu berjalan menuju ranjang.
"Hei, kau harus bangun Krys. Kita harus sekolah." Bisikan lembut itu membuat Krysral menggeliat dan mengjerjabkan matanya. Wanita cantik itu tersenyum saat pemandangan Jongin yang shirtless sungguh membuat matanya segar dan bergumam. "Selamat pagi."
Jongin berdecak malas. "ya.. ya.. pagi! Sekarang bangun dan pakai bajumu, kita harus sekolah!"
Mendapat ocehan dari Jongin yang merusak pagi indahnya, Krystal mencibir dan menyingkap selimut yang hanya menyembunyikan tubuh sintalnya yang berbalut underware dengan beringas lalu mendorong Jongin dalam satu sentakan untuk kembali saling mencumbu.
"Kyrs!"
[][][]
KAMU SEDANG MEMBACA
NORMAL [HunKai - ChanKai]
FanfictionKami adalah laki-laki normal. Kami suka payudara besar, pantat kenyal dan vagina sempit. Kami juga punya wanita yang kami sukai. Namun, Kenapa kami saling tertarik satu sama lain? [hunkai-chankai-kaistal-Seri] Yaoi semi straight. boyxboy vs boyxgirl