Chap 12

160 18 2
                                    

Kami berhenti didepan sebuah taman kota, Jaebum oppa melihat ke arahku dan tersenyum manis .

" ayo turun," katanya.

Aku membuka pintu mobil dan keluar , udara dimalam hari menusuk kulitku padahal aku sudah memakai sweater yang lumayan tebal tapi kenapa masih dingin sekali .

" sudah sampai ya?" tanyaku dan Jaebum oppa mengangguk lalu menggandeng tanganku . Tuhan kenapa aku jadi gemetar .

" ayo cari tempat yang enak "

" Oppa , disana ada tempat duduk ," kataku menariknya ke tempat duduk yang ada disebelah lampu taman. Ya kalian tau kan taman kalau malam bagaimana ? Itu gelap. sangat.

Bukannya aku berfikir yang tidak-tidak tapi hanya untuk jaga jaga tidak apa kan ?

" sepi ya oppa "

" iyaa ini kan udah malem" katanya ya memang siapa yang bilang ini siang !

"Hayoung, oppa boleh minta sesuatu?"

Tidak. Tidak.

"a-apa?"

"cuma mau rebahan dikakimu saja."

Sebelum menjawab Jaebum oppa langsung meletakan kepalanya dikakiku. Aku menahan nafas dan tubuhku juga jadi menegang, saat aku melihat wajahnya tiba-tiba aku tersenyum.

Matanya yang terpejam, hidung mancungnya. Sial! Mengapa ia mendadak tampan seperti ini!

"kau kecapean ya?"

Aku mengedarkan pandanganku kesekeliling.

Sepi. Hening. Dan gelap.

Udara malam juga yang semakin dingin, aku melihat ke arah Jaebum yang masih memejamkan matanya. Dia tidak tidur beneran kan ?!?

"oppa kau tidak tidur kan?" kataku mencolek-colek pipinya dan dia masih memejamkan matanya.

"yak! Oppa bangun! Kau tidak mati kan oppa?" tanyaku masih mencolek colek wajahnya.

Ya tuhan bagaimana ini ?! Jika ia tidak bangun juga? Aku takut jika nanti ada berita beredar

seorang pelajar SMA meninggal disebuah taman saat sedang berkencan bersama pacarnya Oh Hayoung.

Atau sebenarnya ini adalah permintaan terakhir Jaebum oppa ?! Setelah itu dia langsung mati ?!? Andweee !!

Mari berfikir positif Oh Hayoung!!

"Oppa! Cepaat bangun!" bentakku dan terus menampar pelan pipinya, aku bernafas lega saat ia bergerak dan mulai duduk sambil mengucek matanya.

"enak-enak tidur malah dibangunin, aish," katanya menjitakku aku langsung membenarka duduk dan menghadap kepadanya.

"seharusnya kau berterima kasih padaku! Jika aku tidak membangunkanmu kau akan mati! Ngomong-ngomong kau tidak mati kan tadi?"

Mendengar perkataanku, Jaebum hanya terkekeh lalu menepuk kepalaku pelan membuat rasa nyaman yang sudah keberapa kalinya aku rasakan.

"bodoh, aku tidak mungkin mati. Yasudah kau mau pulang?"tanyanya dan aku hanya mengangguk.

Jaebum oppa membukakan pintu mobilnya dan mulai berjalan ke rumahku, aku hanya diam. Kalian tau ? Ternyata rasanya berbeda saat kami masih pertama bertemu dulu, sekarang mengapa canggung menyelimuti kami ?!

Kami sudah sampai didepan rumahku, aku mengatakan terima kasih pada Jaebum dan saat aku mau keluar tanganku ditarik dan-

Chuup~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang