1

315 29 4
                                    

Gadis itu susah payah menyeret kopernya,ia baru sampai setengah jam yang lalu dan saat ini dia sedang menginjakkan kakinya di YG's building.Lee Hayi,semua staff yang berpapasan dengannya dengan senang hati membungkuk dan menyapanya.Setelah melangsungkan showcase di Shanghai ia akhirnya dapat kembali ke tempat ini,dan ia berencana menemui Suhyun terlebih dahulu.Ting.Suara pintu lift terbuka,Hayi akan melangkahkan kakinya ketika di hadapannya sudah ada dua orang pria yang sedang memasang wajah lumayan terkejutnya.Pria-pria itu adalah Bobby dan Jinhwan.
Hayi keluar dari lift dan tersenyum ke arah dua pria itu.
"Hayi-ah,whoah kau sudah kembali!",ucap Bobby senang dan memeluk tubuh mungil Hayi.Kemudian beberapa detik setelahnya,Bobby melepas gadis itu.
"Bagaimana kabarmu selama kau berada disana?Apa sangat menyenangkan?",tanya Jinhwan sambil mengelus puncak kepala Hayi.Hayi semakin melebarkan senyumnya.
"Walaupun sangat melelahkan,tapi aku punya banyak cerita menyenangkan saat aku berada di China",ucap Hayi dengan nada cerianya.
"Baguslah,kau bisa menceritakannya nanti pada kami.Ngomong-ngomong,Hanbin menunggumu",ucap Bobby dengan nada jahil.Hayi mengerucutkan bibirnya dan hal itu membuatnya terlihat sangat imut.
"Yak,Bobby oppa!".Hayi merenggut dan memukul pelan lengan Bobby dan kedua pria itu terkekeh.
"Hayi-ah,kami pergi dulu,kita bertemu lagi nanti",ucap Jinhwan dan kemudian mereka berpisah setelah saling melambaikan tangan.Hayi menatap lurus ke depan dan kembali berjalan.'ngomong-ngomong,Hanbin menunggumu',sial,kata-kata Bobby barusan mulai berputar di kepala Hayi.Gadis itu menggeleng dengan cepat,meyakinkan dirinya bahwa Bobby hanya main-main dengan perkataannya.Lagipula,untuk apa seorang yang gila latihan seperti Kim Hanbin menungguinya?Terlebih ia memang terbilang tidak terlalu dekat dengan pria itu dibandingkan member iKON lainnya.Hayi akan membuka pintu ruangan practice Akmu,ketika dengan tidak sengaja ia mendengar suara percakapan di dalam ruangan yang ia yakini itu bukanlah suara milik Suhyun ataupun Chanhyuk.Jadi ia memutuskan menunggu di luar dan mendengarkan percakapan yang sedang berlangsung.Walaupun dalam title menguping,Hayi mengesampingkan sikap tidak sopan karena ini sudah terlanjur membuatnya penasaran.
"Jadi kau tidak mencintaiku?"
"Memang,kau sudah tahu itu bukan dari sejak pertama kau mengungkapkan perasaanmu?"
Tunggu.Hayi mengenal suara bass dan dingin ini dan suara soft milik wanita yang sedang berbincang dengan pria yang sedang ia ajak bicara.Kalau tidak salah,suara-suara itu milik..Kim Hanbin dan Lalisa?Hayi lebih memekakan telinganya.
"Padahal aku sangat berharap kalau kau bisa membalas perasaanku padamu"
"Tidak bisa.Aku sudah memiliki seseorang yang aku sukai sejak lama"
"Siapa wanita itu?"
"Nanti juga kau akan tahu sendiri"
Jadi,Hanbin sudah menyukai seorang wanita?Tiba-tiba saja hati Hayi mencelos mendengarnya.'Aish,ada apa denganmu Lee Hayi?!',batinnya.
"Tapi waktu itu kau menciumku dan berkata kalau aku adalah gadis yang kau inginkan,apa kau melupakannya?!"
"Maaf,saat itu aku sedang kacau,jadi aku butuh sandaran dan-"
Plak!Suara sebuah tamparan keras yang Hayi yakini bahwa Kim Hanbin lah yang telah menerima tamparan tersebut.
"Kau memang tidak berperasaan Kim Hanbin!"
Terdengar suara derap kaki dari dalam dan mendekat ke arah pintu.Otomatis,Hayi menjauhkan telinganya dan berdiri agak jauh dari pintu dan bertingkah seolah tidak mendengar apapun.Cklek.Pintu terbuka dan memperlihatkan sosok Lisa dengan mata merahnya dan pancaran kesakitan yang tergambar dari sorotnya.Hayi menatap Lisa dengan tatapan iba namun Lisa langsung pergi begitu saja dari hadapan Hayi tanpa berniat berkata apapun bahkan hanya untuk sekedar menyapanya.Dan setelahnya,sosok Hanbin menyusul menampakkan dirinya di hadapan Hayi dan terkejut dengan kehadiran Hayi.Hayi merasa kaku dan akhirnya hanya dapat menyunggingkan senyum yang terkesan dipaksakan.
"Eoh,kau sudah kembali",ucap Hanbin sambil tersenyum.Hayi mengernyitkan keningnya dan beberapa detik setelahnya ia membalas senyum Hanbin dengan lebih tulus.
"Ah,ya,begitulah",ucap Hayi.Kenapa tiba-tiba Hanbin mengucapkan sesuatu yang menunjukkan seolah mereka itu dekat?
"Apa yang sedang kau lakukan disini?",tanya Hanbin sambil menutup kembali ruangan yang baru saja ia pakai bersama Lisa untuk perbincangan yang menegangkan.Hayi mencari kata-kata yang tepat agar ia tidak terlihat sebagai orang yang barusaja menguping.
"A-aku,oh ya,tentu saja ingin menemui Suhyun.Apa dia ada di dalam?".Hayi mendesah lega karena ia tidak melihat Hanbin mencurigainya.
"Sayang sekali,Akmu sedang melakukan pemotretan,dan di dalam tidak ada siapapun",ucap Hanbin.
"Begitu ya,yasudah aku akan pergi ke apartement ku saja.Terima kasih,Hanbin-ssi",ucap Hayi dan kemudian ia membungkukan badannya.Saat ia akan melangkahkan kakinya,tiba-tiba saja ada yang menahan pergelangannya,dan pelakunya tak lain adalah Hanbin.
"Mau ku antar?",tawar Hanbin dengan nada yang tulus.Hayi cukup kaget mendengar penawaran dari Hanbin,tapi kemudian ia tersenyum.
"Tidak perlu,aku bisa pulang sendiri",tolak Hayi lembut.Namun Hanbin adalah Hanbin yang keras kepala,ia pasti akan bersikeras pada pendiriannya.
"Sudahlah,lagipula ini sudah agak larut,aku bukan pria yang tega membiarkan seorang wanita pulang sendirian dalam keadaan hari sudah larut",ucap Hanbin datar.Hayi tidak mengerti dengan sikap Hanbin,atau memang sikapnya seperti ini karena ia tidak mengenalnya dengan baik.Hayi mendengus pasrah.
"Baiklah,terserah kau saja",ucap Hayi pada akhirnya dan hal itu membuat Hanbin tersenyum puas.
"Tenang saja,kau aman bersamaku".Hanbin menarik lengan Hayi untuk segera pergi dari tempat itu.

--------
Setelah peristiwa Hanbin mengantar Hayi pulang pekan lalu,keduanya menjadi lebih akrab satu sama lain.Hanbin yang akan selalu mengirimi Hayi pesan jika gadis itu tidak sedang dalam jangkauannya dan Hayi akan mengomel tidak jelas jika Hanbin terus memintanya mengangkat telfon dari pria itu hanya sekedar untuk mendengar suaranya.Apakah mereka dalam suatu hubungan?Jawabannya adalah tidak,atau lebih tepatnya belum karena nyatanya hingga saat ini Hanbin belum mengutarakan perasaannya pada gadis itu.
"Bin-ah,sebaiknya kau tembak langsung saja dia",saran Bobby sambil duduk di sampingnya.Hanbin yang sedang terfokus pada apa yang ia kerjakan untuk project barunya melirik sekilas pada pria bergigi kelinci itu.
"Aku sedang mempersiapkan saat yang tepat,cepat atau lambat tanpa kau suruhpun aku pasti melakukannya.Kau tahu hyung,kalau aku menginginkannya sejak masih menjadi trainee dulu",ucap Hanbin serius.Bobby tertawa pelan dan menepuk-nepuk pundak Hanbin.
"Yeah,i know,the lover boy".Hanbin terkekeh mendengarnya.
"Sekarang saja kau sangat protective kepadanya apalagi jika nanti dia sudah jadi pacarmu".Bobby menggeleng-gelengkan kepalanya.Hanbin memang benar-benar menyukai Hayi rupanya.
"Aku akan melaksanakan keinginanku dengan gaya berpacaran ala para bad boy",ucap Hanbin sambil menyeringai.Bobby melongo mendengar pernyataan dari mulut Hanbin.
"Jangan membuat Hayi takut padamu,dia itu polos dan imut sekali Ya Tuhan!",ucap Bobby menepuk jidatnya sendiri.Hanbin tertawa melihat hyungnya yang berlebihan.
"Tenang saja hyung,jika dia hamil sekalipun,aku akan bertanggung jawab",ucap Hanbin yang semakin membuat Bobby melongo dibuatnya.Ia tidak habis pikir kalau sahabatnya ternyata sangat pervert.
"Yak,Kim Hanbin!Kau pikir umurmu berapa,hah?!",pekik Bobby.Hanbin malah tertawa semakin keras.
"Salahkan saja Hayi yang selalu membuatku berfantasi liar,apalagi sekarang dia lebih cantik dengan pipinya yang mulai tirus dan tubuhnya yang lumayan sexy,dan jangan lupa tatapannya yang tajam-",ucapan Hanbin terpotong.
"Cukup Kim Hanbin!Lama-lama aku bisa gila jika berbicara denganmu yang memang sudah gila akut.Dasar orang gila mesum!".Bobby pergi meninggalkan Hanbin yang sedang terpingkal-pingkal.

---------

Seperti biasa,Hanbin akan menunggu Hayi selesai jika keduanya sedang sama-sama berada di dalam gedung YG.Saat Hanbin sedang memainkan ponselnya,tiba-tiba seseorang mencoba mengambil perhatiannya dengan cara menutupi layar ponsel milik Hanbin dengan tangannya.Dan hal itu sukses membuat Hanbin menatap orang yang barusaja mengganggu aktivitasnya.Jika orang itu Hayi,mungkin Hanbin akan merasa senang.Tapi,ternyata orang itu adalah...Lisa.Hanbin menatapnya datar dan akan beranjak pergi ketika secara tiba-tiba gadis itu memeluknya.
"Lepaskan".Dingin.Itu yang bisa Lisa tangkap dari nada pria itu.Tapi ia tidak peduli,ia hanya ingin memeluknya seperti ini,ia tidak dapat melepaskan Hanbin walaupun ia tahu bahwa Hanbin tidak menginginkannya.
"Biarkan seperti ini,aku hanya terlalu mencintaimu,kau yang telah memberiku harapan,Kim Hanbin",ucap Lisa parau sambil mempererat pelukannya.Hanbin menghempaskan lengannya dengan kasar,membuat Lisa agak terdorong beberapa langkah ke belakang.
"Aku tidak berniat menyakitimu,jadi tolong jangan melakukan sesuatu yang memaksaku untuk menyakitimu.Dan aku pertegas kembali,aku sama sekali tidak pernah memberimu harapan,lupakan kejadian waktu itu karena saat itu aku tidak dalam kesadaranku",tegas Hanbin.
"Apa wanita yang kau sukai itu adalah yang sedang dikabarkan dekat denganmu akhir-akhir ini?",tanya Lisa dengan menahan emosinya.Kedua tangannya mengepal begitu saja.
"Ya",jawab Hanbin singkat.Lisa terlihat tidak percaya dan mengumpat dalam hati.
"Oh wanita pendek itu,apa bagusnya dia?Aku bahkan jauh lebih baik darinya,apa kau buta Kim Hanbin?",tanya Lisa dengan sarkastik dan senyum sinis menghiasi wajahnya.Hanbin terlihat geram karena kata-kata Lisa barusan.
"Dia terlihat jauh lebih sempurna di mataku,jika kau berani merendahkannya lagi,kau akan berurusan denganku!",ucap Hanbin penuh penekanan.Tanpa mereka sadari,Hayi mendengar semua percakapan mereka,dan jujur saja Hayi merasa down mendengar perkataan Lisa tentang dirinya.Dan apa?Hanbin menyukainya?Benarkah?Tapi ia malah merasa tidak pantas menjadi orang yang Hanbin sukai setelah ia pikir yang Lisa katakan itu cukup menyakiti hatinya.
"Baiklah jika kau lebih memilih wanita itu,tapi jika kau merasa menyesal telah memilihnya,aku akan selalu siap menjadi tempatmu kembali",ucap Lisa dan kemudian ia mendekat ke arah Hanbin dan mencium bibir pria itu singkat.Kemudian ia berbalik dan melangkah pergi.Hayi hanya dapat mematung di tempatnya menyaksikan adegan yang terjadi antara Hanbin dan Lisa sepersekian detik yang lalu.Hatinya terasa ngilu saat kejadian barusan berlangsung.Namun tiba-tiba langkah Lisa terhenti saat mendengar Hanbin mengatakan sesuatu.
"Lupakan aku,kau pasti akan mendapatkan pria yang lebih baik dariku,aku berkata seperti ini karena aku tidak mungkin menjadikanmu tempat untuk kembali,aku akan selalu mencintainya".Lisa tersenyum angkuh dan melanjutkan langkahnya tanpa menggubris perkataan Hanbin.'Kau bodoh,Kim Hanbin',batin Hayi.

LoverbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang