3

246 21 22
                                    

Hayi POV

Aku memandangi topi dan masker yang baru saja Hanbin berikan melalui Chanwoo. Apa dia gila? Maksudku,kita sudah jelas menjalin hubungan yang memang harus terhindar dari kalangan media dan para netizen,dan sekarang dia malah ingin mengajakku pergi kencan di luar,aish! Bukannya aku tidak ingin,tentu saja aku juga tidak memungkiri kalau aku sangat menginginkannya.
Tapi,aku takut kalau ini malah akan membawa bencana untukku maupun Hanbin.
Kurasakan ponselku yang bergetar di saku celana yang aku pakai dan aku tahu siapa yang menghubungiku.
'Yeobose-'
"Yak,Kim Hanbin! Apa kau gila?!"
'Mwo?'
"Ayolah,kau tahu itu sangat berbahaya untuk kita"
'Tenang saja,aku sudah mengurus semuanya,kau aman bersamaku'
"Tapi bagaimana-"
'Jadi kau tidak mau?'
Aku bisa mendengar nada bicaranya yang berubah menjadi dingin.
"Bukan begitu,ayolah"
'Baiklah,aku tidak akan memaksa,tapi aku cukup kecewa mengetahui kenyataan bahwa pacarku tidak ingin pergi berkencan denganku'
"Bukan seperti itu-"
Tutt. Tutt. Hanbin memutuskan sambungannya denganku. Aku menghela nafasku dengan kasar. Ya Tuhan,kenapa dia tidak mau mengerti,sih?! Aku terduduk lemas di ruangan latihan yang sunyi ini dan memijit pelipisku yang terasa berdenyut. Maafkan aku Hanbin,tapi ini untuk kebaikan kita berdua,agar hubungan kita tidak memiliki dampak yang buruk untuk karirmu ataupun juga karirku. Hanbin-ah,aku sangat mencintaimu! Apa yang harus kulakukan sekarang? Aku yakin Hanbin pasti marah dan kecewa padaku. Apa aku harus menemuinya? Baiklah,aku memang harus menemuinya untuk menyelesaikan ini.
Aku meraih tasku dan segera bergegas pergi meninggalkan ruang latihanku dan pergi menuju studio rekaman yang aku yakini disanalah tempat keberadaan Hanbin sekarang. Aku sudah  berada di depan pintu studio rekaman dan saat aku akan mengetuknya,tiba-tiba saja pintunya terbuka dan keluarlah sosok yang ingin kutemui. Hanbin menatapku sekilas dengan tatapan dinginnya yang cukup membuat hatiku perih dan kemudian berlalu dari hadapanku begitu saja. Aku benar-benar tidak terima dia bersikap seperti itu padaku. Mataku sudah berkaca-kaca,tapi aku berusaha untuk menahannya.
Aku menatap punggungnya yang mulai menjauh.
"Hanbin-ah!". Aku berteriak memanggilnya.Tapi dia tidak menggubrisku dan terus saja berjalan tanpa menoleh sedikitpun.
"Kim Hanbin!",teriakku dengan lebih keras. Nihil,Hanbin benar-benar marah padaku,ne? Aku menangis saat Hanbin benar-benar sudah menghilang dari pandanganku.
"Hanbin-ah,maafkan aku".

Author POV

Sejak kejadian kemarin,Hanbin terus mengabaikan pesan dan panggilan dari Hayi. Bahkan saat bertemupun Hanbin tidak meliriknya sama sekali. Hayi tidak menduga bahwa Hanbin akan melakukan ini terhadapnya. Hayi tetap berusaha untuk membuat Hanbin mau memaafkannya.Ia sengaja membuat bekal untuk Hanbin yang sudah ia persiapkan dari tadi pagi dan rencananya ia akan memberikannya langsung kepada Hanbin ke tempat ruangan latihan member iKON.
Hayi sudah berada di depan ruangan tersebut dan ia  membuka pintu ruangan itu.
"Annyeong.." , sapa Hayi dan otomatis semua yang berada di ruangan tersebut menaruh perhatian pada sosoknya dan kemudian mereka tersenyum hangat pada Hayi dan membalas sapaannya dengan serempak,kecuali Hanbin yang ia yakini mengabaikannya.
"Annyeong Hayi-ah"
"Annyeong nuna"
Mereka melambaikan tangannya pada Hayi dan kemudian memerintahkan gadis itu untuk masuk. Hayi menurutinya,ia menutup pintunya kembali dan berjalan menuju para member iKON yang memang sedang break sejenak. Sudut matanya memperhatikan Hanbin yang terus saja menghindari kontak mata dengannya dengan menyibukkan dirinya. Bobby yang menyadari adanya sesuatu di antara mereka berdua langsung meninju lengan Hanbin tidak terlalu keras.
"Apa sih,hyung?!" , renggut Hanbin. Hayi melihat ke arah kedua pria tersebut.
"Ck,pacarmu datang dan kau malah mengabaikannya,ada apa dengan kalian?" , tanya Bobby dengan nada kesal. Hayi menunduk dan menunggu jawaban apa yang akan keluar dari mulut Hanbin.
"Kami baik-baik saja" , jawab Hanbin datar. Kemudian ia akan beranjak pergi ketika Jinhwan menahan lengannya.
"Kau akan menjadi orang pertama yang akan menyambut hangat kedatangan Hayi jika itu yang kau bilang bahwa kalian baik-baik saja" , ucap Jinhwan.
"Ya kami memang sedang ada masalah,tanya saja dia kenapa aku begini" , ucap Hanbin tajam kemudian ia berlalu dari ruangan tersebut. Bruak! Ia menutup pintunya dengan debaman yang keras. Hayi sangat sedih melihat Hanbin seperti itu,tanpa sadar air matanya mengalir begitu saja. Menyadari gadis itu menangis,Bobby,Jinhwan dan yang lainnya merasa iba padanya dan berusaha untuk menghiburnya.
"Anak itu memang kurang ajar,nanti aku akan berusaha memberinya pelajaran" , ucap Bobby sambil mengelus kepala Hayi.
"Kalau boleh kami tahu,apa yang terjadi pada kalian?" , tanya Junhoe yang memang sedari tadi penasaran. Hayi menghela nafasnya sejenak sambil menghapus air matanya yang masih mengalir.
"Aku tidak tahu kenapa ia semarah itu,dia mengajakku pergi kencan di luar dan aku bilang itu berbahaya untuk kami,Hanbin mencoba meyakinkanku bahwa ia sudah mengurus semuanya hingga aku tidak perlu khawatir,tapi aku tidak mau menanggung resiko yang malah akan berdampak pada hubungan kita nantinya,aku berusaha untuk menjelaskannya pada Hanbin tapi ia tidak mau mendengarkanku dan mengatakan bahwa ia kecewa padaku lalu menutup telponnya. Aku tahu aku salah,aku sudah membuatnya kecewa" .
Hayi menangis kembali setelah menyelesaikan kalimatnya,kali ini bahunya ikut terguncang. Semua member iKON ikut merasa sedih setelah mendengarkan penuturan dari gadis itu,terutama Jinhwan dan Bobby. Bobby langsung membawa Hayi kedalam pelukannya dan meengusap-usap punggung gadis itu untuk menenangkannya.
"Aku akan berbicara padanya nanti,dia memang egois dan keras kepala,kau harus bersabar menghadapi Hanbin,Hayi-ah" , ucap Bobby.
"Mungkin ia sedang penat sekali saat itu sampai akhirnya ia mengajakmu pergi dan menghabiskan waktu dengannya untuk melepaskan seluruh rasa lelah dan penat,kau tahu sendiri bukan bahwa ia seorang yang sangat gila pekerjaan,jadi kuharap kau mengerti" , ucap Jinhwan sambil ikut mengusap punggung Hayi. Perkataan Jinhwan terasa benar di dalam hatinya,ia baru tersadar,apa yang barusaja Jinhwan katakan baru terpikirkan olehnya sekarang.Pacarnya ingin melepas penat bersamanya namun ia malah menolaknya.Seketika perasaan bersalah menghinggapi Hayi. Ia benar-benar harus meminta maaf pada pria itu. Hayi menghapus air matanya dan memperlihatkan matanya yang merah dan sembab. Ia menatap Jinhwan sambil tersenyum.
"Kau benar oppa,ini salahku yang tidak berpikir jauh seperti apa yang kau katakan barusan. Sekarang aku harus menemuinya dan meminta maaf padanya" . Jinhwan tersenyum dan mengacak rambut Hayi pelan.
"Lakukanlah,semoga kalian kembali seperti semula" ,ucap Jinhwan.
"Jika ia masih tidak mau mendengarkanmu,kau bisa menghubungiku dan aku yang akan berbicara padanya" ,ucap Bobby sambil tersenyum manis.
"Jangan bersedih lagi,nuna"
Hayi senang dengan kenyataan bahwa para member iKON sangat peduli pada hubungannya dengan Hanbin.
"Terima kasih,aku pergi dulu,ini aku membuat bekal untuk kalian dan di kotak yang berwarna merah itu khusus untuk Hanbin,semoga kalian suka masakanku" , ucap Hayi sambil memberikan bekal yang sudah ia buat pada Donghyuk.
"Waah,ini pasti enak! Terima kasih nuna". Hayi mengangguk dan kemudian ia pergi setelah berpamitan kepada mereka.

--------

Hayi mengitari YG building dan mengunjungi seluruh ruangan yang memungkinkan terdapat Hanbin di dalamnya. Tapi ia tidak menemukan Hanbin,bahkan di studio rekaman sekalipun. Hayi berpikir sejenak,memikirkan perkiraaan dimana keberadaan Hanbin. Apa mungkin Hanbin pulang ke apartementnya? , pikir Hayi. Hayi mengangguk,mungkin dugaannya kali ini benar. Hayi langsung menuju parkiran dan memasuki mobilnya untuk menuju apartement Hanbin.
Hayi melajukan mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi,yang ia pikirkan sekarang adalah ia harus segera menemui pria itu dan meminta maaf padanya. Hayi tidak pernah ngebut di jalanan seperti ini sebelumnya,tapi ia lakukan ini hanya untuk Hanbin. Ia hampir menabrak seorang pejalan kaki tapi untungnya ia bisa mengontrolnya,ia terus melajukan mobilnya. Sampailah Hayi di kawasan apartement Hanbin. Ia melihat keadaan di luar,setelah ia rasa cukup aman,ia mengambil topi dan masker yang kemarin Hanbin berikan untuk acara kencannya. Ia tersenyum getir mengingat kebodohannya. Kemudian Hayi bergegas masuk ke dalam gedung tersebut.
Di dalam lift,ia terus memikirkan kata-kata yang akan ia ucapkan pada Hanbin. Ting. Lift terbuka dan Hayi langsung keluar dan berjalan menuju ruang apartement Hanbin. Hayi berdo'a dalam hati semoga Hanbin mau mendengarkannya dan memaafkannya. Ia sudah sampai di depan pintu apartement pria itu. Dengan ragu ia mulai mebgetik password yang sudah ia hafal karena Hanbin yang memberitahunya. Setelah berhasil,dengan jantung yang berdegup lebih cepat ia membuka pintunya. Hayi masuk dan menutup pintunya.
"Hanbin-ah?" , panggil Hayi dengan mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan. Tapi ia tidak menemukan Hanbin. Oh,mungkin Hanbin ada di kamarnya , pikir Hayi yang langsung bergegas menuju kamar Hanbin. Ia mengetuk pintu dengan pelan dan memanggilnya dengan ragu.
"Hanbin-ah?". Ia tidak mendengar jawaban apapun. Tanpa berpikir lebih lama lagi,Hayi langsung membuka pintu kamarnya. Seketika kaki Hayi melemas dan matanya membelalak. Ia menutup mulutnya agar teriakkannya tidak keluar. Ia melihat Hanbin yang sedang berciuman panas dengan Lisa yang kini berada di bawah tubuh Hanbin. Air matanya melesak keluar,hatinya benar-benar sakit. Seperti ada ribuan tombak yang menghantam ulu hatinya. Kedua orang itu belum menyadari kehadiran Hayi. Hayi merasa jatuh kedalam titik yang paling rendah. Ia menutup pintunya kembali dengan tangan yang gemetar dan keringat dingin yang bercucuran. Apa arti rasa cintanya kepada Hanbin selama ini?
"Hanbin-ah,kenapa kau tega melakukan ini padaku?", ucap Hayi dengan mulut yang bergetar. Ia sakit,ia tidak bisa berdiam disini lebih lama lagi. Hayi berlari pergi meninggalkan apartement Hanbin. Prang! Tidak sengaja,Hayi menjatuhkan vas bunga saat ia berlari dan ia tidak menyadarinya. Hanbin mendengar suara vas yang jatuh itu,seketika ia tersadar dan melepaskan kontak bibirnya dengan gadis yang berada di bawahnya. Ia menatap terkejut gadis yang ternyata adalah Lisa tersebut. Ia benar-benar berada dibawah pengaruh alkohol tadi.
"Yak! Apa yang kau lakukan disini?!", pekik Hanbin.
"Sudah seenaknya menciumku kau malah marah-marah padaku,tapi kau sangat bergairah barusan" ,ucap Lisa sambil menyeringai. Hanbin muak melihatnya.
"Cepat pergi darisini" ,ucap Hanbin sambil menatap Lisa datar. Lisa tersenyum licik dan kemudian ia bangkit dan merapihkan pakaiannya. Sebelum ia pergi ia mengatakan sesuatu pada Hanbin.
"Sepertinya tadi ada yang memergoki kita,dan aku yakin sekali ia adalah pacar tercintamu" ,ucap Lisa yang berhasil membuat Hanbin membelalakan matanya dengan lebar dan perasaan bersalah menggerayapi tubuhnya. Ia bergetar dan menatap punggung Lisa yang menghilang di balik pintu. Hayi melihatnya? Hanbin merutuki dirinya sendiri dengan emosi yang meluap-luap.
"Apa yang telah aku lakukan?! Hayi-ah,itu tidak seperti yang kau lihat! Argh!",Hanbin mengacak rambutnya frustasi dan menangis atas kecerobohannya.

---------

'Hayi kecelakaan'
'Kim Hanbin,apa yang telah kau lakukan?!'
'Hayi eonnie ada di ruang ICU,dia koma'
'Babe,kau harus bangun?Aku tahu aku sangat bodoh,maafkan aku'
'Sebelum kejadian itu berlangsung,Hayi eonnie sempat menceritakannya padaku sambil menangis lewat telfon'
'Jadi ini semua gara-gara kau,Kim Hanbim?!'
'Lepaskan dia kalau kau hanya ingin menyakitinya'
'Tolong dengarkan penjelasanku terlebih dahulu'

TBC

Hallo,ini the 3rd chapter,bagaimana menurut kalian?Masih banyak butuh kritik dan saran nih😁 Voment ya gaiizzz.


LoverbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang