Pengemis tua itu datang tiba tiba pada saat malam jumat kliwon dan mengacaukan hidupku. Dia mengetuk pintu untuk meminta uang dan bego nya adik bungsu ku,Maureen mengizinkannya masuk dan bahkan memberi nya segelas air dingin. Katanya kasihan.
Penampilan pengemis tua itu memang melas. Kuduga ia pengemis biasa,tapi pakaiannya aneh. Dia menggunakan rok berenda tua yang ditambal, atasannya memakai kaos besar menggelembung dan memakai kalung berwarna merah menyala. Di telinga nya,ia memakai tindik dan anting bulat besar yang membuatku sedikit takut.
Setelah meneguk habis air yg diberikan adik bungsu ku,dia mengucapkan terima kasih dengan suaranya yang serak. Ia pun berdiri sambil membawa bola kaca bening dan sekarang bola itu bergetar dan berubah menjadi berkabut. Aku pun mundur perlahan
" apakah kalian ingin nenek ramal?" Perempuan tua itu berkata pelan.
" nenek bisa meramal? Ayo nek ramal kami semua" teriak suara kakak pertama ku,Vereen.
Perempuan tua itu pun mengangkat bola kristal nya dan kabut dari bola kristal itu berubah warna menjadi hijau terang. "Kamu...!" Perempuan tua itu menunjuk kakak pertama ku,Vereen. Aku melihat wajah Vereen memucat dan matanya berkedut tegang. " Bintang bagus nak,tahun ini peruntunganmu baik.. puncak hari yang kau nanti nanti akan tiba di pertengahan oktober. Izinkan aku mengucapkan selamat,kau telah memilih calon suami yg sempurna"
Kening vereen mengerut heran. Pertengahan oktober nanti dia memang akan menikah dengan Verrel,tunangannya. Bagaimana perempuan ini bisa tahu?Tanpa memerdulikan wajah kami semua yg terheran karna ramalannya benar,perempuan tua itu mengalihkan telunjuknya pada kakakku nomer dua,Shareen. " garis kaya,garis kaya dan garis kaya lagi. Seumur hidup kau ditakdirkan berlimpah harta. Lahir dalam keluarga berkecukupan dan kelak kau akan menikah dengan seseorang yg sangat kaya..." Shareen menghela napas,kelihatan sangat lega.
Dan sekarang perempuan tua itu memandangku mengerikan. Telunjuknya terarah tepat di hidungku. " Merah,Putih,Hitam,Gelap... Oh TIDAK!" Perempuan itu terpekik. Mata nya melotot dan terlihat mengerikan. " Tidak mungkin! VENUS POTOROR! Kau dilahirkan tanpa garis jodoh,Nak. Kau ditakdirkan untuk menjadi perawan tua!"
Bukk! Aku seperti dihantam bom atom terbesar di dunia. WHAT? PERAWAN TUA? Merasa hal itu lucu,semua saudara kandungku tertawa lebar.
Dengan perasaan masih setengah sadar,aku memerhatikan telunjuk perempuan itu beralih ke Maureen,adik bungsu ku. Dia berkata " Bintang cemerlang. Otak cemerlang. Si jenius ini akan menjadi terkenal saat dewasa nanti"Dan ga lama,perempuan tua itu mundur dan bola kristal itu bergetar dan berubah menjadi bening lagi. Dan dia berkata " demikianlah kata Venus Potoror— Ramalan Sang Venus." Kemudian dia berbalik lalu pergi dari rumah ku.

YOU ARE READING
Ramalan Venus Potoror
Teen FictionPengemis tua aneh itu datang pada malam jumat kliwon dan mengacaukan hidup aureen. "VENUS POTOROR" katanya dengan suara bergetar mengerikan. Matanya melotot dan tangannya bergerak liar. " Merah,Putih,Hitam, Gelap..." OH nasibmu sangat buruk nak! Kau...