TODAY

6 0 0
                                    

29 Mei 2016
Hari ini adalah hari-H peringatan Dies Natalis Binusvi University. Sebagai puncak acara, Binusvi University mengadakan sebuah pentas seni yang akan diisi beberapa artis papan atas di Indonesia dan Korea, karena memang universitas ini merupakan hasil kerjasama antara dua negara yaitu Indonesia-Korea.
Sudah sejak dua bulan yang lalu, panitia sibuk mempersiapkan acara yang bisa dibilang sebagai perhelatan besar ini. Salah satunya yaitu Kiara Andara Vena. Sebagai salah satu mahasiswa populer di kampus, ia didapuk sebagai koordinator sie acara oleh ketua BEM Binusvi University. Tak tanggung-tanggung, ia bahkan sering menginap di kampus untuk mempersiapkan acara ini. Dan benar saja, tak hanya populer karena kecantikannya,namun ia juga memang pandai dalam segala hal. Hal ini bisa dilihat dengan jalannya acara hari ini yang bisa dibilang sukses besar berkat susunan acara yang dipimpin langsung olehnya.
Selepas acara utama selesai, Kiara berniat untuk ke belakang panggung sekedar mengucapkan terima kasih kepada pengisi acara yang juga telah membantunya. Namun, belum sempat ia melangkahkan kakinya, seseorang memangginya dari belakang.
"Kiara...", sapa orang itu.
Kiara pun menoleh dan melihat seseorang yang tak asing lagi baginya, yang tak lain adalah ketua BEM dan kakak tingkatnya yang memilihnya sebagai koordinator sie acara. "Ya..", jawabnya pelan.
"Mau kemana?", tanya Rio, ketua BEM itu.
"Aku mau ke belakang panggung, kak. Sepertinya aku harus menemui pengisi acara sebagai rasa terima kasih kita untuk hari ini", jawab Kiara sambil berniat melangkahkan kakinya kembali.
"Ra, aku suka sama kamu", celetuk Rio yang spontan membuat Kiara mematung di tempat ia berdiri.
"Apa? Kamu suka sama aku?", jawab Kiara bingung.
"Iya, Ra. Mau kan kamu jadi pacar aku?", jawab Rio to the point.
Tapi bukannya langsung menjawab, Kiara malah bingung dengan pengakuan dari kakak tingkatnya itu karena jujur dari dalam hatinya, dia hanya menanggap Rio sebagai kakak. Meskipun selamu persiapan acara hari ini, dia dan Rio memang sangat dekat satu sama lain, tapi sampai sekarang hanya ada satu orang di dalam hatinya, yaitu Galang Pratama Putra, seorang yang dingin dan misterius namun telah membuat Kiara jatuh hati padanya sejak hari itu.

-Flashback on-

29 Mei 2015
Hari ini benar-benar hari yang kurang menguntungkan bagi Kiara. Bagaimana tidak, seharian ini dia sudah kena semprot dari dua dosen killer. Sebenarnya itu bukan murni kesalahannya, akan tetapi entah mengapa hanya ia yang kena imbasnya.
Kiara yang sudah tidak mood hanya bisa duduk di bangku taman kampus Binusvi University.
"Kenapa hari ini aku sial banget sih? Jadi tambah deadline lagi. Huh...", gerutu Kiara dengan dirinya sendiri. Berbagai omelan dan cacian keluar dari mulut Kiara. Walaupun mungkin hanya Kiara yang tahu arti dari ocehannya itu. Dan tak terasa air mata telah jatuh di pelupuk mata Kiara. "Haish, kenapa nangis sih? Ayoo, kuat, Kiara", Kiara berbicara dengan dirinya sendiri.
Tidak ia sadari, sedari tadi Kiara duduk disamping seorang laki-laki yang sedari tadi mengamati dan mendengar keluh kesah Kiara.
"Mbak, kalau lagi kesel, mendingan pulang deh. Daripada ganggu orang lain yang ada di deket kamu", suara itu mengagetkan Kiara.
"Hah..... Kamu sejak kapan disitu? Kayak hantu aja tiba-tiba muncul.
"Hey, dari tadi gue memang sudah disini. Mata lo aja yang siwer", jawab lelaki itu berubah ketus.
"Lhoh, kok nyolot? Ini kan tempat umum, ya bebas....", belum selesai Kiara bicara, laki-laki itu menempelkan sebuah es krim dingin tepat di jidatnya.
"Kalo lagi kesel, nggak usah dipaksa mikir. Kepala noh, udah kayak panci mendidih", sahut laki-laki itu kemudian menarik tangan Kiara untuk segera menggantikan tangannya yang sedari tadi memegang es krim di jidat Kiara.
Hal yang tidak disangka saat laki-laki itu memegang tangan Kiara, ia merasakan jantungnya yang tiba-tiba terpacu dengan kerasnya. Deg.. deg.. deg.. berulang kali dentuman jantung itu berkumandang di dada Kiara. Namun, dengan segera Kiara menyadarkan lamunannya.
"Apaan sih? Dingin tau", segera Kiara menagmbil es krim yang sedari tadi ada di jidatnya.
"Oke, kalau lo gak mu pergi. Gue yang pergi", sahut lelaki itu melengos.
-Flashback off-

29 Mei 2016
Mungkin kalau dipikir, hari itu adalah hari yang konyol yang terjadi pada Kiara, primadona kampus yang sangat dikagumi kaum Adam di seluruh kampusnya. Namun, bagi Kiara, hanya lelaki itu yang bisa membuat jantungnya berdegup kencang. Alhasil, sampai saat ini pun, belum pernah Kiara berpacaran dengan siapapun.
"Kakak beneran? Kenapa kak Rio suka sama aku? Apa yang kak Rio suka dari aku?", tanya Kiara pada Rio.
"Hmmmmm... Kamu pinter, ulet, dan tentunya cantik", jawab Rio santai.
"Jawaban standar", batin Kiara dalam hati.
"Kak, maaf aku nggak bisa. Aku udah suka sama seseorang, dan cuma dia yang aku suka", jawab Kiara jujur.
Rio yang sedari terlihat percaya diri dengan pengakuan cintanya, sekarang hanya bisa tercengang dengan jawaban perempuan di hadapannya. "Siapa dia, Ra?", tanya Rio lemas.
"Dia sekarang tidak ada disini, kak. Jadi....", belum sempat Kiara menyelesaikan bicaranya, sebuah tangan besar sudah mendekap pundak Kiara dari belakang.
"Aku orangnya", jawab laki-laki itu mantap.
Kiara yang kaget dengan keadaan itu langsung reflek menoleh kearah sampingnya. Dan siapa sangka, memang orang itu adalah orang yang Kiara suka.
"Bener kan?", tanya laki-laki itu lagi.
Tanpa harus berpikir panjang, Kiara langsung mengangguk mengiyakan ucapan lelaki itu. Dan Rio yang telah kalah dengan sesuatu yang ada di hadapannya itu hanya bisa pasrah dan meninggalkan Kiara bersama lelaki itu berdua.
"Jadi kamu benar suka padaku?", tanya laki-laki itu setelah tidak melihat Rio dari tempat mereka berdiri. "Ya, aku hanya bercanda tadi. Kukira kalian sedang main drama, jadi aku ikut saja, siapa tau seru", jawab laki-laki itu polos disertai tawa cengengesannya.
Jeduarrrrrrr... Dunia serasa runtuh di depan mata Kiara sendiri. Jadi itu hanya sandiwara? Betapa bodohnya aku langsung mengiyakan pertanyaan itu.
"Ohh..", Kiara mengangguk sekali lagi. Dia sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi. "Tapi kalau memang kakak menganggap itu bercanda juga tidak apa-apa, kak. Saya pamit dulu", lanjut Kiara langsung berbalik badan berniat meninggalkan laki-laki itu. Namun, tangan hangat nan besar itu telah berhasil menggapai tangan mungil Kiara. Tangan itu langsung menarik Kiara dan jatuh dalam pelukan laki-laki itu.
"Ya, mungkin aku bercanda beberapa menit lalu. Tapi sekarang aku mengatakan yang sebenarnya. Aku suka padamu, perempuan ingusan", kata laki-laki itu memecah keheningan diantara mereka.
"Kau mau kan menjadi pacarku?", lanjut laki-laki itu.
Satu detik. Dua detik. Tiga detik. Empat. Lima, dan "Ya, aku mau", jawab Kiara dengan membalas pelukan hangat lelaki itu.

-Flashback on-

29 Mei 2015
Kenapa jantungku bedebar kencang sekali. Apa gara-gara perempuan itu? Batin Galang dalam hati setelah meninggalkan Kiara di tempat duduknya tadi.
-Flashback off-

TODAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang