Not Like This!

127 16 4
                                    

Cklek

Pintu terbuka. Lana keluar dengan keadaan menyeramkan. “astaga!!” pekik Ria. Lana berjalan gontai kearah Ria, lalu memeluknya. Menangis sejadi jadinya di pelukan Ria. “cup…cup..udah ya jangan nangis lagi” kata Ria penuh pengertian dengan mengelus rambut Lana. Lana melepas pelukaannya karena bell masuk berbunyi.

“udah lo jangan nangis lagi. Nanti banyak pertanyaan dari anak anak dengan kondisi lo yang menyeramkan kayak gini”

“emang kondisi gue nyeremin banget ya Ri”

“iya” balasnya mantap.

Mereka berjalan melewati kelas demi kelas untuk menuju ke kelasnya 11 IPA 5. Sampai di kelas banyak tatapan penuh pertanyaan dari semua anak. Kenapa Lana menangis.”udah gak usah ngeliatin Lana sampe segitunya, tadi dia kesandung batu terus nangis” kata Ria seolah olah tahu apa yang ada di pikiran teman temannya. Lana menatap Ria dengan ekspresi kaget.Alasan lo gak masuk akal banget sih Ri. Gumam Lana dalam hati.

Kelas masih gaduh karena guru belum datang. Yahhbeginilah pelajar kalau tidak ada guru pasti memanfaatkan kesempatan untuk ngobrol, bergosip tentang pacarnya masing masing. Yang laki laki sendiri asik dengan game di hp nya. Game yang sedang tenar Clash Of Clan.

Beberapa menit kemudian guru yang mengajar mata pelajaran Kimia masuk. Pelajaran yang tidak di sukai oleh Lana. Karena banyak sekali unsur Kimia yang harus di hapal. Hufftt. Tapi beda halnya dengan Ria. Ria sangat menyukainya, jadi kalau ada ulangan gitu Lana selalu mengandalkan Ria. Wahh enaknya punya sahabat kayak gitu hahha.

Kringgg…

Kringg…

Bell istirahat berbunyi. Semua murid berhamburan keluar kelas menuju kantin. Lana merentangkan kedua tangannya ke atas untuk melemaskan otot otonya yang kaku. Selama 3 jam Lana harus mendengarkan guru itu berbicara tentang atom. “ahh enanknya” kata Lana “akhirnya selesai juga pelajaran ini” sambungnya.

Ria mendecak tidak suka atas perlakuan Lana karena tidak menyukai pelajaran Kimia “ck… payah lo! Pelajaran enak kayak gini lo gak suka!”

“ya..ya..ya..” lana hanya menjawab seperti biasanya, dia sudah bosan dengan perkataan Ria setiap sehabis pelajaran Kimia. “kantin yuk!” ajak Lana.

yuk, dari pagi gue belum sarapan sama sekali.”

Mereka beranjak dari tempat duduknya keluar kelas.

--

“woyyy!! Ngelamun aja. Lo mau ke kantin gak?” sapa teman Raka, Aldo.

“lo duluan aja, gue mau ke kelasnya Airin mau ajak ke kantin bareng”

“ohh yaudah kalo gitu. Gue gak mau ganggu hubungan kalian yang masih anget anget hahahaa” tawa Aldo.

Aldo pergi bersama teman lainnya meninggalkan Raka sendiri. Lalu dia bangkit dari kursinya menuju kelas 12 IPS 2, kelas Airin. Kelas mereka sangat jauh karena bersebrangan dengan Lapangan upacara yang cukup luas. Raka sendiri masuk ke kelas unggulan 12 IPA 1. Saat raka berjalan ke kelas Airin, dia tidak sengaja menabrak siswi yang memakai kacamata tebal. “brukkk” minuman yang di pegang Lana tumpah mengenai seragam putih Raka. Lana mendongakan kepalanya melihat siapa orang yang di tabraknya.

“ma..maaf..saya tidak sengaja” kata Lana dengan terbata bata.

Raka meneliti dari ujung kepala sampai ujung kaki. Mengingat ingat akan hal sesuatu, sepertinya dia pernah melihatnya sebelumnya. Tapi dimana?

“maaf” ulang Lana yang tidak di respon oleh Raka.

“ehh” raka tersadar dari pemikirannya. “ah tidak apa, nanti gue bisa ganti baju. Gue bawa satu lagi baju di loker, tenang aja” balas Raka dengan mengusap usap bajunya dengan kasar lalu pergi meninggalkan Lana dan Ria yang dari tadi diam menatap dua orang itu.

--

“ini kali pertama gue bisa bertemu Raka dari jarak deket” kata Lana dengan raut wajah yang sedih.

Ria yang melihat wajah Lana tampak penasaran, harusnya dia senang dong. Kenapa sedih gitu. “iya gue tau ini kali pertama elo ketemu sama Raka. Truss kenapa lo gak seneng, happy gitu”

“gimana gue mau happy, ini bukan pertemuan yang gue mimpiin Ri. Gue numpahin minuman sialan ini ke bajunya!” balas Lana.

Mereka bercakap cakap sambil berjalan. “udah lah gak usah di pikirin lagi. Toh lo nya gak sengaja. Raka juga gak nuntut lo buat bersihin baju itu” ucap Ria santai sambil memakan basreng yang di tangannya.

“ya tapi kan, tetep aja”

Kringg.. kringg

Bell masuk berbunyi lagi. Guru botak dengan kumis yang sudah putih masuk. Dia termasuk guru killer Di sekolah ini, dia mengajar mata pelajaran MTK. Selama 2 jam keadaan kelas itu sangat membosankan ada yang semangat dengerin guru menjelaskan, ada yang tidur, ada yang tidak focus walaupun matanya menatap papan tulis.

--

Aku pernah melihatnya sebelumnya tapi diamana. Raka membatin. Dia sedang memikirkan gadis tadi. “pssttt.. Raka! Lo tau jawaban nomor 5 gak?” tanya Aldo dengan setengah berbisik. Raka langsung tersadar dari lamunannya. Astaga!. Dia lupa kalau saat ini dia lagi ulangan harian fisika. Dia langsung cepat cepat mengerjakannya tanpa menanggapi pertanyaan Aldo.

“sekarang kumpulkan. Waktu sudah habis” kata Guru cantik yang terlihat masih muda.

Kring kring..

Bel pulang bunyi. Anak anak langsung cepat cepat mengumpulkannya begitupun Raka dan Aldo. Airin sudah menunggu Raka di depan kelas. “ayo” ajak Raka “pulang sekolah mau mampir gak nih?” sambungnya.

“terserah kamu aja deh” jawab Airin dengan tersipu sipu.

Mereka berdua berjalan menuju parkiran. Raka membukakkan pintu mobil untuk Airin, lalu Raka jalan memutari bagian depan mobil. Tak disangka dia melihat gadis berkacamata itu. Mematung. Di buang jauh jauh pemikirannya, saat ini dia harus mengajak Airin jalan jalan.

Jgn lupa vomment ya ^^
TBC

Nothing Is ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang