Prolog

608 155 17
                                    

Kisah cinta Romeo dan Juliet membawaku ingin melanjutkan kisah cinta yang abadi dan ber-sejarah. Tetapi, mengapa Tuhan menganugerahkan seperti kisah cinta Apollo dan Dafne kepadaku. Jika kisah cinta Romeo dan Juliet terlalu sempurna untukku maka anugerahkan saja kisah cintaku seperti Lutung Kasarung dan putri purbasari. Seperti mereka yang begitu mencintai pasangannya tanpa peduli kasta, bentuk wajah, apa lagi bentuk tubuh.

Allsha Sydney, adalah namaku. Simple, cerewet, berani, dan terkadang pesimis seperti itulah penokohanku.

Ketika Kita telah memasuki masa remaja. Akan ada begitu banyak perasaan yang sukar untuk kita kendalikan seperti halnya Cinta.

Reno Ivan Wijaya, anak kelas 11-Mipa 1. Sejujurnya, aku tidak tahu, sejak kapan aku menyukai setiap kedinginannya, kejahilannya, dan bakatnya dalam melukis serta siswa yang otaknya tetap saja cerdas walaupun seringkali membolos. Aku menatap Reno dari kejauhan, ia melangkah menuju meja makan yang berada disudut kanan paling depan dari mejaku. Kemudian ia bergabung dengan teman-temannya. Dapat aku tebak siapa saja teman-temannya itu. Edo, Lisa, Nico, serta Aryo.

Mungkin aku adalah Stalker handalnya yang berdiri kokoh menunggu alur apa saja yang akan ia lukis di atas sebuah kanvas putih miliknya.

"Hai, sayang." Sontak aku terkejut ketika melihat Edo telah berdiri dihadapanku.

Dan... satu saja pertanyaanku kepada Dewa Apollo.

"Mengapa kamu terus mengejarnya padahal kamu tahu, Dafne terus menghindarimu bahkan membencimu?"

The Last Of LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang