Expansi 7

261 17 8
                                    

Malam hari di ruangan penasihat ibu kota Highland Catbury. Aku menyusun strategi untuk melakukan penyelidikan kota Rodes. Menggerakkan pena melihat data-data kota Rodes menganalisi kemungkinan terburuk.

Hal itu yang Aku lakukan saat ini tiba-tiba ada ketukan pintu yang terdengar.

"Permisi nona Kara bolehkah saya masuk?"
Arben meminta ijin untuk masuk.

Aku mempersilahkan Arben masuk,
"Masuklah Arben."

Arben membawa berkas-berkas kesehatan dan berkas-berkas Administrasi negara Highland
Dia menaruh berkas itu diatas mejaku.

"Nona Kara ini berkas kesehatan Ifra. Anda bisa melihat hasilnya,"
Arben menjelaskan.

Aku melihat berkas-berkas kesehatan Ifra. Angka-angka itu menunjukkan nominal yang kecil tapi ada keterangan yang membuat alisku naik yaitu dia dapat menaikkan kapasitas Mana melebihi orang buangan.

Dalam ilmu sihir kapasitas Mana tidak akan bisa bertambah walau berlatih sekeras apapun kecuali orang buangan karena kemampuan special. Ketika marah rambut berubah menjadi putih. Mengakibatkan kapasitas mana orang buangan 5 kali lipat dari orang Land.

Ini sangat menarik bagaimana mungkin orang selain orang buangan dapat menambah kapasitas Mana. Tetapi kapasitas Mana Ifra saat ini sangatlah kecil dia harus banyak berlatih lagi.

"Baiklah Arben latihlah Ifra agar siap untuk pergi bersama ku ke kota Rodes,"
Jawabku singkat.

Arben pamit untuk meninggalkan ruangan,
"Baiklah nona Kara saya permisi."

Aku tiba-tiba tertarik pada kemampuan orang bernama Ifra. Aku menantikan perkembangannya.
*****
Di Barrack Ibu Kota Highland Catbury. Pagi yang sangat menyakitkan bagiku. Aku tidak bisa mengerakkan seluruh tubuhku rasanya nyeri sekali apakah karena latihan neraka ala orang tua itu.

Ada yang menggedor-gedor pintuku. Suaranya sangat kukenal. Aku memutuskan untuk tidur kembali karena takut akan kepala botak itu lagi.

"Hei!! Bocah kau mau kubunuh? Ayo cepat keluar kalo tidak akan kubakar kamarmu,"
Seru Arben sambil berteriak.

Aku menjawab dengan sangat sedih,
"Ia ia tunggu sebentar orangtua."

Aku memakai baju, celana, serta sepatuku. Aku segera membuka pintu dan tiba-tiba ada benjolan dikepalaku
*Ctang*

"Aduh kau sudah gila ya orang tua?,"
Aku berkata sambil mengosok kepalaku.

"Apa ini kerajaanmu? Sehingga kamu bisa seenaknya bangun sesuka hatimu. Ayo cepat ke tempat latihan atau kamu mau kusuruh mengisi air untuk seluruh penduduk Highland?"
Arben menjawab dengan memunculkan kepalanya yang berubah menjadi hitam.

Aku menuju tempat latihan. Bersiap untuk memperoleh latihan dari Arben. Aku melakukan pemanasan terlebih dahulu.

Arben mengambil 30 bola yang telah disiapkan untuk latihan reflekku dia berada duduk dibelakangku sambil melihatku pemanasan.

Tiba-tiba aku merasakan tanda bahaya dari belakang.
*swing* *swusshh* *slaaapp*
Seketika aku bergerak ke kiri untuk menghindari bola pertama lalu aku begeser ke kanan untuk menghindari bola kedua aku berusaha menendang bola ketiga ke arah Arben.
*Blaaarrr*
Bola itu meluncur ke arah Arben.

Aku berkata sambil meluapkan rasa kesalku,
"Rasakan itu orang tua!!"

Tiba-tiba dia memegang pedang merah yang kusentuh kemarin.
Ia mengucapkan mantra,
"Fire wall."

Tiba-tiba api menjalar keluar dari pedang itu. Api itu membentuk pagar yang membatasi Arben dengan bola itu. Bola itu terbakar dan tak bisa menyentuh Arben.

"Bagaimana bocah apa kau tertarik menggunakan pedang ini?"
Sahut Arben sambil menaruh pedang itu di bawah.

"Hebat sekali orang tua ajari aku cara menggunakan pedang itu,"
Aku menjawab dengan antusias.

"Pertama-tama lihatlah aku mempraktekkan dasar-dasar menggunakan pedang,"
Ujar Arben sambil melihat boneka sasaran.

Dia mengenggam pedang merah ditangan kanan lalu mengambil pedang biru ditangan kiri. Dia maju berlari dia menebas boneka itu menggunakan tangan kiri lalu menggunakan tangan kanannya kemudian dia menggunakan kedua tangannya untuk menebas, tebasannya membentuk huruf X.

Dia menusuk dengan menggunakan tangan kanan. Dan menebas dengan tangan kiri. Dia melompat dan menebas membentuk huruf X besar. Boneka itu hancur lebur. Aku merasa iba dengan boneka itu karena telah menjadi korban keganasan Arben!

"Bagaimana bocah lakukan yang seperti yang ku lakukan, tapi gunakan kecepatan tertinggimu,"
Arben berkata sambil menyerahkan pedang ke tanganku.

Aku mencoba melakukan seperti dicontohkan Arben aku menggenggam pedang merah ditangan kanan dan mengambil pedang biru ditangan kiri aku berlari melakukan setiap gerakan yang dilakukan arben tiba-tiba ada sebuah gerobak besar yang terlempar ke arahku.

Aku tidak bisa menghindari gerobak itu menebas atau menusuknya tidak akan menghasilkan apapun.
Aku terjepit dalam situasi ini. Apa yang harus kulakukan?

Reflek ingattanku memberitahuku kata-kata Firewall seketika itu aku mengatakannya.

"Firewall!!"
Aku mengucapkannya dengan nada Tinggi

Pedang merah yang kupegang mengeluarkan sinar merah. Api menyala-nyala membentuk tembok api yang terlihat kokoh.
Yang memisahkanku dengan gerobak itu. Gerobak itu terbakar dan hancur seketika.

"Hebat sekali kamu bocah perkembanganmu sangat pesat aku tidak percaya ini,"
Arben memujiku dengan menunjukkan expresi heran.

"Sialan kau orang tua kau mau membunuhku?"
Jawabku dengan kesal.

Ia mengambil pedang biru ditanganku.

"Untuk sementara kalo kamu mau menggunakan sihir jangan menggunakan pedang biru. Karena dia membutuhkan 3 poin Mana. Apabila kamu memaksa menggunakan pedang biru kau akan lelah, pingsan, dan dapat menyebabkan kematian. Jadi berhati-hatilah menggunakan pedang ini bocah,"
Arben menjelaskan dengan muka serius.

"Baiklah orang tua aku akan menggunakan pedang ini secara hati-hati,"
Jawabku dengan singkat.

Arben berkata dengan tegas,
"Baiklah bocah kita lanjutkan latihan ini aku akan menjadikanmu pasukan yang paling kuat di Highland!!"

Aku melanjutkan latihan bersama Arben. Menjadi pasukan yang kuat dan mewujudkan expansi Iria adalah tujuanku.

Hai bagaimana ceritanya sejauh ini masih belum terjadi expansi yah. Kali ini kita akan menuju epilog dari volume 1 dari LN ini jadi di tunggu ya

WARNING!! EPILOG 17++ JANGAN DIBACA KALO BELUM 17++

Saya ucapkan terima kasih

Have good day

Best Regard
Bintang Kamijou

TwinTail Hime=PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang