Expansi 3

421 20 37
                                    

Di barrack ibu kota Catbury kerajaan Highland aku terbangun di pagi hari semalam aku memikirkan tujuanku di dunia ini apa yang mau kucapai di Highland? Apa aku hanya ingin kekuasaan atau pujian, wanita, dan harta mungkinkah aku hanya ingin membantu Iria.

Aku membuang pikiranku. Dan fokus untuk menghadapi Iria ketika sparing pedang nanti. Aku melihat gaya berpedang iria.

Dia menggunakan gaya Longsword yang sejarahnya di eropa digunakan di masa abad 14 M.

Wajar saja karena di dunia ini suasana eropa pertengahan sangat terasa tapi sulit dipercaya Iria yang badannya tidak terlalu besar apalagi di bagian dada menggunakan teknik Longsword yang terkenal berat.

Memasang kuda-kuda kecil dan memegang pedang ke depan serta posisi pedang di atas kepala. Ya aku hanya bisa mengandalkan reflekku saja yang sangat cepat.

Karena aku sangat cepat menentukan ukuran dada wanita, mataku seperti sensor yang sudah ada statistik dari ukuran dada tersebut memang terlihat mesum tapi aku bangga dengan kemampuan ini. Aku keluar dari kamar sederhana dari barrack itu.

Aku menuju ruangan yang digunakan untuk pertandingan pedang. Aku melihat Iria dengan pedang panjangnya

Aku menayakan sesuatu,
"Iria apakah kita menggunakan pedang sungguhan?"

"Tenang saja ada banyak dokter yang bisa menggunakan sihir penyembuhan asal aku tak mengenai kepalamu kamu tidak akan mati,"
Iria menjawab dengan nada mengejek.

Iria melihatku kebingungan ketika memilih pedang.

"Gunakan pedang yang kamu suka, jangan paksakan untuk meniru gayaku, Atau kau akan mengacaukan segalanya,"
Iria bicara dengan nada yang lembut.

Aku memilih pedang yang tidak terlalu berat yaitu jenis rapier dan aku pikir pedang ini cocok denganku.

"Yosh aku pilih pedang ini, Bersiaplah Iria!!"
Jawabku bersemangat Iria melihatku dengan senyum tulusnya.

Iria dan aku berada diposisi masing-masing kami saling berhadapan aku memulai langkah menyerang.

Aku mengincar posisi perutnya karena aku pikir dengan style Longswordnya Iria akan kesulitan menangkis tusukanku yang aku arah kan keperutnya *Ctanggg*
Seranganku tertangkis dengan mudah akupun terlempar.

"Kau kelinci atau beruang? Tubuhmu kecil tapi kekuatanmu mengerikan,"
aku berkata sambil mencoba berdiri.

"Kau mencoba memprovokasiku? Tapi maaf aku sudah terlatih dalam berbagai pertempuran. Terlalu cepat 10 tahun untuk memprovokasiku,"
Iria menjawab sambil membusungkan dadanya yang menyedihkan.

"Ternyata dada kecilmu yang menyebabkan aliran nutrisi menjadi tenaga beruang",
Aku menjawab sambil memandangi dada Iria.

Seketika itu aura kelinci yang mengerikan pun keluar.

"Apa kamu bilang? Dasar mesum!! Rasakan ini!!,"
Iria menyerangku dengan tebesan longsword.

Tebasannya sangat unik karena dia memegang pedang di atas kepalanya dan sedikit berputar serta menebaskan ke arah dadaku. Reflekku memberitauku kekuatan tebasannya sangat kuat tapi aku tidak sempat menghindar kugerakan tangan kananku.
*Clanggg*

aku menangkis tebasan Iria dengan posisi hampir seperti jongkok. Sangking kuatnya tebasan dari style Longsword.

Iria memuji diriku,
"Reflek yang bagus. Kamu menangkis tebasanku kalo kamu berlatih lebih keras lagi kamu bisa jadi hebat, darimana kamu dapat reflek seperti itu? Sulit dipercaya."

Aku tidak mau menjelaskan tentang bagaimana aku memperoleh reflekku menjelaskan hal itu hanya akan menyebabkanku masuk ruang perawatan lebih cepat.

Aku mencari kelemahan Iria dan yang aku tau aku harus memprokasinya lagi untuk memperoleh kelemahannya.

"Oia aku melihat dadamu ketika menebaskan pedangmu kearahku. Dada wanita normal biasanya bergoyang tetapi dadamu tidak bergerak sedikitpun dari posisinya,"
Aku menjawab dengan mengerak-gerakkan pinggulku. Sesuai prediksiku Iria Bergejolak kembali.

"Dasar mesum akan kubuat pinggul mu retak, Rasakan ini!" Iria menyerangku dengan style Longswordnya!

Gerakannya dimulai dari mengangkat pedang diatas kepala serta menukikkan pedangnya kearah perutku tapi aku sudah memprediksi dan seperti kuduga reflekku beraksi aku menghindari dan membelakanginya

Aku tidak membuang kesempatan emas ini pedangku kugerakkan kebagian pinggulnya!! Sulit dipercaya Iria melompat sangat tinggi dan menusukkan pedangnya ke arahku.

"Rasakan ini Ifra!"
Iria menjawab dan meluncur kearahku.

"Tidak akan kubiarkan,"
Aku menangkisnya dan tergeletak ditanah.

Iria menusuk pedangnya dilantai tepat di sebelah tempatku tergeletak.

Wasitpun mengemumkan,
"Pemenangnya Putri Irina." huoooo teriakan pasukan menggema
Irina menghampiri posisiku.

"Wow kamu bisa merepotkanku sejauh ini, diluar dugaan dari seorang pembual,"
Irina memuji diriku mukanya terlihat memerah.

Aku melihat wajah para pasukan yang takjub pada pertandingan kami berdua.

Iria mengumumkan sesuatu, "Bagaimana? Apa masih ada yang meragukan Ifra untuk menjadi pasukan Highland? Lihatlah kemampuannya refleknya sangat cepat. Mulai saat ini Ifra resmi menjadi pasukan Highland perlakukan dia sama seperti kalian."

Teriakan pasukan pun menggema dan memanggil namaku,
"Ifra,Ifra,Ifra.

Yang perlu aku lakukan saat ini berlatih keras untuk menjadi pasukan yang kuat demi mewujudkan expansi yang diinginkan Iria.

Bersambung

Note saya buat lebih panjang dari sebelumnya karena menulis adegan pertempuran itu lumayan juga hehehe
Jangan lupa sebarkan ke teman-temanmu ya.
Saya ucapkan terimakasih untuk Grup Fb LiNE yang banyak memberi masukan , ok tunggu Expansi berikut nya

Best Regard
BintangKamijou

TwinTail Hime=PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang