****
Gue duduk dibangku koridor sekolah sesekali melihat siswa siswi lainnya yang sedang asik dengan aktivitas masing masing.
Bosen juga nunggu Rina sahabat gue yang tak kunjung datang. Guepun berdiri menengok ke kiri ke kanan takutnya Rina ada disana. Tetapi setelah tengok sana sini Rina tak kunjung menampakan batang hidungnya membuat gue kesal. Awas aja kalau datang gue bom tu anak.
Daripada nunggu dia yang tak kunjung datang. Gue memutuskan menunggu Rina dikelas.
Gue berjalan dikoridor menuju kelas gue. Yang berada di paling ujung. Saat melewati ruang musik ada suara orang ketawa. Dan gue ngerasa kenal sama suara itu.
Gue mulai mengintip di celah cendela. Ow mereka perempuan dan laki laki tapi siapa? Eh dari postur tubuhnya sih gue kaya kenal gitu. Karena penasaran Gue memutuskan untuk masuk.
Karena gamau ketauan Gue berjalan menuju pintu belakang.
Haha. Sekarang gue persis maling. Saat gue ngelihat kebelakang sedikitnya siswa siswi yang berlalu lalang sambil memperhatikan gue sekilas. Bodolah sama mereka gue udah kepo akut. Kalo ga dituntasin bisa mati penasaran gue.Gotcha. Gue udah masuk ruang musik, karena ruang musik itu ada dua ruangan didalamnya satu untuk vokal grup yang pintunya didepan. Sedangkan ditempat yang sedang gue pijak ini untuk bermain alat musik. Ya gue juga sering kesini sama Rifal . tapi akhir akhir ini dia katanya lagi sibuk. Karena gue gamau terlalu ikut campur sama masalah pribadinya Rifal. Takut dianya ganyaman.
"Tau ngga perbedaannya kamu sama bola." Deg. Sumpah kok ini kaya suara Rifal walaupun menggema. Gue merapatkan kuping gue dipintu biar suaranya lebih jelas.
"Kenapa?" ow dan ini suara si Rina yang lembut abis kaya pembaca tata upacara yang bikin gue ngiri abis. Kalau beneran mereka ngapain Rifal gombalin Rina. Gue kan pacarnya kenapa Rina yang digombalin. Atau mereka ada something? Ah ngga ga mungkin Rina nusuk gue dari belakan karena dari sahabat gue yang lain dia itu paling kalem orangnya. Oke ya elo harus posthink..
"Kalo bola masuknya kering. Kamu masuknya kehatiku sayang?" kok nyesek yah? And what? Rifal panggil sayang sama Rina. Sumpah seumur umur gue pacaran 1 tahun sama dia dari SMP ga pernah tuh Rifal pake acara pangil sayang sayangan. Gue sih sebenernya gamau pacaran alay pake sayang sayangan itu bukan tipe gue. Gue lebih suka yang didepan biasa tapi didalamnya luar biasa. Tapi seenggaknya mereka sayang sayangan dibelakang gue. Sakit hati gue.
"Hahaha. Gombal receh."
Gue terdiam sebenernya hati gue udah ga karuan. Pengen teriak terus nabok mereka sampe mereka sadar kalau yang mereka lakuin itu buat gue hancur,kecewa, marah,sedih semua jadi satu."Ya ampun ketawa kamu lucu banget sih.!" sumpah gue kok eneg yah Rifal bilang gitu. Walau hati ini tak rela.
"Iyaiya makasih!" oke gue udah muak banget sama mereka berdua. Gue bakal grebek tuh dua orang. Gatau apa gue disini sakit hati. Sama perselingkuhan mereka.
Gue buka pintu itu. "Rinn? Yaampun loe kemana aja sih gue tungguin juga." teriak gue menggema mereka terkejut dengan kedatangan gue. Gue memasang muka seolah tidak terjadi apa apa.
"Loh Rifal loe disini ngapain? Beduaan lagi? Yang ketiga setan loh!" ucap gue pura pura polos setelah sampai dihadapan mereka. Mereka masih diam dan menunduk.
Deg. Gue diam.
Tes. Menetes lah air mata gue yang sedari tadi gue tahan. Gimana ngga dihadapan gue orang yang gue cinta dan sahabat yang gue sayang mengenggam tangan satu sama lain mebuat hati gue hancur berkeping keping. Seolah mereka sedang saling menguatkan satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAU
Teen Fiction*** Ini cerita tentang Ziya Larissa. Gadis yang selalu dikelilingi oleh cowok cowok ganteng. Yang membuat kaum hawa iri melihatnya. Ziya memang tak secantik selebgram selebgram disosial media Mungkin kah ?ada sesuatu dalam dirinya yang membuat cow...