Chapter 3: Annoyers

348 37 0
                                    


Terlihat seorang yeoja yang berdiri di sebuah halte bus mulutnya terus bekomat-kamit tidak jelas sambil mengucapkan sumpah serapah dia terus menunggu bus yang entah kapan akan datang.

Tiba-tiba terdengar suara klakson motor yang mengalihkan perhatian yeoja tadi a.k.a Nara dari jam tangannya

Tinnn...

*Nara pov

Sepertinya dewi keberuntungan sedang tidak berpihak pada ku hari ini. Bayangkan saja bagaimana bisa oppa ku meninggalkan ku dan lebih dulu pergi kerumah sakit. sekilas info saja oppa ku itu bekerja sebagai seorang dokter bedah dan oleh karena itu dia selalu meninggalkan ku sendirian dirumah dengan berbagai alasan

Aku sih maklum dengan pekerjaannya yang sangat sibuk itu, tapi kali ini tidak! Aku sangat sebal sekarang dia meninggalkan ku saat akan berangkat ke sekolah biasanya dia akan tetap bisa menggantarku ke sekolah walau pun dia sedang sibuk

Dan aku juga sudah terlanjur bilang pada Hana dan Eun bin agar tidak usah berangkat bersama hari ini. dan disini lah aku sekarang menunggu di sebuah halte bus yang tidak terlalu jauh dari rumah ku

'Huh...ini benar-benar menyebalkan'

Aku pun melirik jam yang menunjukkan pukul 6.45 entah kenapa dari tadi bus yang ku tunggu belum datang padahal 15 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup ku alihkan perhatian ku saat mendengar suara klakson yang tepat berada di belakang ku

Tinnn....

Aku pun melirik pada si pengendara motor yang membunyikan klakson tadi. Aku memiringkan kepala ku tanda binggung karena orang tersebut tidak membuka helm nya samasekali

Tapi sepertinya aku pernah melihat motor yang seperti ini tapi di mana ya.... Belum selesai memikirkan itu aku kembali di kagetkan ketika orang itu membuka helm-nya

Pantas saja aku seperti pernah melihat motor ini. Ternyata dia adalah
.
.
.
.
.
.
.
.
Kim Mingyu

Namja berengsek yang mengambil ciuman pertama ku dan entah mengapa selama satu minggu ini dia selalu menggangu ku seperti menggangu ku saat sedang makan di kantin, mengganguku saat di perpustakaan, dia bahkan pernah membuat keributan di kelas ku

"Apa yang kau lakukan. Cepat naik" ucapnya membuyarka lamunan ku

"M-mwo?"

"Cepatlah atau kau akan ku tinggal-kan gerbang akan di tutup 11 menit lagi" aku masih terdiam sambil mencerna apa yang dia katakan tadi

'Apa dia mengajakku berangkat bersama' fikirku

"Baiklah kalau kau tidak mau aku duluan" ucapnya lagi yang membuat ku tersentak

"T-tunggu aku...aku akan ikut dengan mu" ucapku menahannya aku pun berjalan mendekatinya dan dia memberiku sebuah helm  yang katanya untu keselamatan mau tidak mau aku pun memkainya lalu menaiki motornya

"Pegangan yang erat" ucapnya

"Shireo....aku tidak mau memangnya untuk apa? Kau pasti mau cari kesempatan dalam kesempitan ya kan..." balasku

"Aish....kau ini benar-benar keras kepala baiklah kalau kau jatuh aku tidak akan tanggung jawab" ucapnya lagi

Tiba-tiba dia melajukan motornya dengan kecepatan penuh aku yang kaget refleks langsung memeluknya. Bisa kurasakan jantungku berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya

'Omo....ada apa dengan ku dan kenapa pipi ku mulai terasa panas hanya karna memeluknya'

*Author pov

setelah sampai di gerbang sekolah Nara dengan cepat turun dari motor mingyu

"Yak...kenapa kau membawa motor dengan begitu cepat kau tau aku hampir saja kena serangan jantung kau mau aku mati muda" ucap Nara

"Aish...bahkan setelah itu kau masih bisa menampilkan wajah yang begitu tenang kau itu benar-benar menyebalkan"

"Sudahlah kalau aku tidak melakukan itu kita akan terlambat" ucap Mingyu

"Tapi tetap saja kau it-"

"Ah...bahkan kau tadi memelukku. Jadi apa kau akan tetap marah setelah memelukku" ucapan Nara di potong oleh ucapan Mingyu

Nara yang mendengar ucapan Mingyu itu mendadak jadi gugup

"I-itu karena aku kaget makanya aku refleks memeluknu. I-itu hanya gerakan refleks i-iya gerakan refleks" jawab Nara dengan kegugupan tingkat angkut

'Aduh..sejak kapan aku jadi gagap begini?' batin Nara

"Tapi sepertinya kau menikmati saat-saat memelukku benarkan" balas Mingyu

Blush

"T-tidak s-siapa bilang" ucap Nara yang berusaha mengelak

"Lihat lah bahkan sekarang pipimu itu memerah"balas Mingyu semakin gencar untuk menggoda Nara. ia berusaha menahan tawanya melihat ekspresi Nara yang terlihat sangat lucu

"S-sudahlah kalau aku tetap di sini aku akan terlambat sebaiknya aku pergi" ucap Nara lau beranjak meninggalkan parkiran sekolah. Mingyu hanya tersenyum melihat tingkah laku Nara

'Bahkan dia tidak berterimah kasih sama sekali' gumamnya

Entah mengapa ia merasa Nara sangat berbeda dari semua gadis yang pernah ia kenal sebelumnya. Mingyu pun ikut meninggalkan area parkir dan berjalan menuju kekelasnya

Tanpa mereka sadari sedari tadi ada seorang yeoja yang memandang mereka dari balik tembok dengan tatapan marah

"Beraninya gadis itu mendekati mingyu ku lihat saja akan ku beri dia pelajaran" ucap yeoja tersebut sambil menampilkan smirk terbaiknya

~~TBC~~

Anyeong hasseo All...balik lagi nih author
Maaf alur nya jadi gaje kaya gini
Ok tunggu chapter berikutnya

Jangan lupa vote ya..


Bad boy at the schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang