Lebih dekat dengan Faiz

9 1 0
                                    

Pulang dari sekolah tdi aku langsung tidur. Tiba2 ada yang ngetuk pintu, dan membuat ritual tidur siangku terganggu.
Aku baru inget itu pasti faiz yang mau ngebalikin buku ku.
Dan aku baru sadar, pulang sekolah tdi aku belum ganti baju, karna kebetulan hari ini hari terakhir pakai baju putih donker.

Aku bergegas membuka pintu, dengan muka masih kusut baru bangun. Dan benar saja, faiz sudah berdiri di depan gerbang.

"Hai momo, kok tampang mu kusut gitu?"
"Hah masa, iaa nih baru bngun"
"Pantesann, itu di pipimu msih ada ileran"
Saat itu juga, aku merasakan panas di muka mu, mungkin kalau di lihat pipi ku sudah merah kyak abis di tampar pake setrikaan gara2 malu, dan aku langsung memutup muka ku dg kedua tanganku.

Aku melihat faiz tertawa terbahak2
" momo, kamu lucu bnget sih "
"Apaansih faiz ahh, mana buku ku"
"Iaa sebentar jeng iler" kata faiz yang masih ketawa sambil mengambil buku dari job motornya.

Saat faiz mengeluarkan buku dari job motornya, aku langsung mengambilnya dan lari masuk ke rumah.
Aku tdak mempedulikan ekspresi kaget faiz, karna gak sabar buat ngaca.
Dan ternyata, gak ada ileran sama sekali, dan itu membuatku makin kesel.
Saat aku keluar lagi, ternyata faiz pergi.

Besok nya saat jam istirahat, tiba2 saja ika ngajak aku ke kantin bareng.
Padahal akhir2 ini, jarang bnget aku makan di kantin bareng ika.

"Kok ika tumben ngajak aku ke kantin lagi"
" iaa mo, soalnya kak andre gak masuk, ehh udah lama bnget ya rasanya kita gk ke kantin bareng"
"Iaa lah lama, ika sih sibuk pacaran, momo di tinggal mulu"
"Iaa deh maaf momo sayang, momo kn emng selirnya ika"
Aku dan ika pun asik ngobrol, tiba2 faiz datang dan langsung duduk di samping ika.
"Hai momo, ikaa"
"Haii faiz, tumben duduk di sini" kata ika sambil melanjutkan makannya.
"Lho faiz katanya hari ini gak masuk" kataku mengingat kmaren dia bilang gak masuk.
"Kok momo tau, momo pasti mikirin aku terus ya"
"Kok mikirin sih, kan kmaren faiz yang bilang" jawabku polos.
"Ohh iaa yaa, aku duduk di sini boleh ya, kursinya udah pada penuh ni"
"Ohh iaa, gak apa2 faiz, silakan" jawab ika..

Selesai makan aku dan ika balik ke kelas, begitu jga dg faiz, ikut bareng kami. Tapi faiz dn ika asik ngobrol, aku merasa kayak kambing congek. Sampai mereka tak menghiraukan ku yang ketinggalan di belkang, sampai mereka masuk ke kelas.

Sepulang sekolah, aku pulang bareng ika lagi, ika semenjak punya pacar, gak asik di ajak ngobrok, kerjaannya main hp terus, smsan sama pacarnya.
Kalau aku ngomong pasti cuma di jawab, iaa, heemm, masa'.Dan itu2 aja.

MonokromWhere stories live. Discover now