Part 1

197 18 5
                                    

Hari ini hujan sangat deras, tapi Tasya harus pulang sendiri dikarenakan bundanya ada meeting mendadak jadi ga bisa jemput. Tasya melewati pepohonan yang besar dan kendaraan yang lewat hanya beberapa. Butuh waktu lima belas menit untuk tiba di rumah Tasya.

Sial banget hari ini gue pulang sendiri mana ujan lagi batin Tasya.

Ketika Tasya sedang berjalan tiba tiba ada sesosok laki laki tampan dengan motor besarnya.

"Mau bareng gue ga?" ajak Azra.

Tasya bingung anak baru di kelasnya yang belum sama sekali Tasya kenal sekarang malah ngajakin pulang bareng.

"Seriusan lu ngajakin gue pulang bareng?" ucap Tasya.

"Ya seriuslah, yaudah kalo ga mau." ucap Azra dengan nada yang sedikit jutek.

Akhirnya pun Tasya meng iyakan ajakan Azra.

"Ya iya gue mau, soalnya gue takut pulang sendiri" tutur Tasya.

"Yaudah buruan naik keburu ujannya makin deres" ucap Azra.

Beberapa saat kemudian, motor Azra melaju meninggalkan tempat tadi. Tasya mendengung sambil memainkan jemari tangannya. Ia tidak tau harus melakukan apa. Karena Tasya tidak bisa berdiam diri dengan tenang lidahnya selalu gatal untuk melontarkan banyak kata. Akhirnya Tasya pun beranikan diri untuk bicara.

"Oh iya alamat rumah gue di jalan anggrek nomor 8" ucap Tasya.

"Hm." jawab Azra dengan jawaban yang singkat.

Setelah beberapa menit akhirnya mereka berdua tiba di depan rumah Tasya.

"Makasih ya zra lu emang penolong gue bangett, sumpah kalo ga ada lo pasti sekarang gue belum sampe rumah." ucap Tasya.

"Lebay lo." jawab Azra.

"Sumpah ya lu tuh ganteng, tapi ----." kata Tasya keceplosan.

Upss

"Tapi apa?" jawab Azra.

"Engga gajadi tadi gue salah ngomong" jawab Tasya sambil cengengesan. "Yaudah sana lu pulang."

"Udah gua anterin pulang, di usir lagi" kata Azra.

Azra pun menyalakan mesin motornya dan langsung pergi tanpa berpamitan dulu dengan Tasya. Tasya pun memperhatikan Azra yang berhenti tepat disamping rumah Tasya.

"Sejak kapan rumah gue deketan sama azra?!" batin Tasya sambil berjalan memasuki rumah. "Mungkin dia baru pindahan kali ya? Ah tau ah ga peduli kenapa gue jadi mikirin dia."

Tasya berlari kecil menaiki anak tangga untuk menuju ke kamarnya yang berada di lantai atas.

Ketika Tasya tiba dikamarnya yang bernuansa putih itu, Tasya duduk di atas kasur dan merogoh tas sekolahnya untuk mengambil ponsel miliknya, setelah membuka ponselnya, ponsel Tasya ramai akan chat teman temannya di grup.

Bella annaline : oh iya btw Tasya kemana nih kok ga muncul di grup, biasanya dia yang paling berisik.

Be My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang