Part 3

54 4 0
                                    

Tepat ketika jam berhenti di angka dua belas, bel tanda pulang berbunyi. Semua murid mengemas barangnya ke dalam tas, dan kini saatnya semua murid meninggalkan kelas.

Akhirnya pulang juga. Ucap semua murid karena merasa senang.

"Eh Tasya, lagi nunggu nyokap jemput ya?." tanya Fariz ketua kelas di kelas Tasya.

"Nggak riz, gue pulang bareng Azra."

"Nah kan! Lu pacaran ya sama Azra?" goda Fariz sambil menyenggol bahu Tasya.

"Ish apaan si riz, gue sama Azra tuh gak ada apa apa tau! Akhir akhir ini tuh bunda gue sibuk terus sama kerjaannya, jadi ya gitu." jelas Tasya.

"Gitu gimana?" tanya Fariz.

Baru Tasya ingin menjawabnya, sebuah motor besar berwarna merah datang menghampiri Tasya dan juga Fariz.

Azra membuka kaca helmnya."Ayo." ajak Azra.

"Riz gue duluan ya." pamit Tasya kepada sang ketua kelas.

"Iyaa, hati hati ya. lu berdua langsung pulang jangan kemana mana loh, gue ingetin nih sebagai ketua kelas." jawab Fariz sambil terkekeh kecil.

"Iya iya lebay lo." Tasya naik ke boncengan Azra, dan menjadi pusat perhatian semua murid yang melihatnya.

Sok banget sih ini cewek deket deket anak baru. Bisik semua murid perempuan yang iri melihat Tasya yang berboncengan dengan Azra yang disebut sebut sebagai cogan itu.

Di perjalanan, sama seperti kemarin Azra dan Tasya sama sama diam.

Setelah beberapa menit kemudian, mereka sampai di rumah Tasya yang nampak sepi.

Yah kayaknya bunda belum pulang nih. Batin Tasya.

"Zra jalan jalan dulu yuk! kemana gitu. Kayaknya bunda gue belum pulang, gue suka bosen kalo di rumah sendirian." pinta Tasya.

"Ogah ah mending gue tidur di rumah." jawab Azra menolak ajakan Tasya.

"Ihh Azra pliss gue laper nih."

"Gak nanya."

"Pliss." Tasya mengeluarkan puppy eyesnya, siapapun yang melihatnya pasti tidak akan berani menolak permintaannya.

"Ya udah naik."

Tasya tersenyum senang, walaupun nada suara Azra terdengar seperti terpaksa. Tasya langsung naik ke boncengan Azra, agar cowok itu tidak berubah pikiran.

Beberapa saat kemudian motor Azra berhenti di parkiran. Mereka berdua berjalan beriringan masuk ke dalam restoran cepat saji itu dan ternyata pengunjung tempat itu tak begitu ramai.

Azra jalan menuju kasir dan mengantri bersama Tasya. Untung saja yang memesan hanya dua orang. Jadi Tasya tidak perlu menahan laparnya lebih lama lagi.

Sekarang waktunya Azra yang memesan makanan, Tasya langsung menyerobot dan mengajukan beberapa makanan untuk dirinya dan juga Azra.

Dan tak lama kemudian pesanan mereka telah siap dihidangkan diatas nampan berwarna coklat. Azra langsung mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikannya pada kasir.

Tasya mencoba mengangkat nampan tersebut dan di cegah oleh Azra, "gue aja yang bawa."

Azra langsung mengangkat nampan tersebut dan berjalan menuju kursi kosong yang berada di sudut restoran, sedangkan Tasya hanya mengikutinya dari belakang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Be My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang