Overnight

3.8K 131 11
                                    

Suara pelan dari langkah sepasang high heels berwarna hitam beradu pada lantai marmer, teredam oleh nyaringnya suara musik dari DJ di aula utama. Tangan pemilik high heels tersebut memegang sebuah gelas berisi fruit punch berwarna-warni yang barusan ia dapat dari seorang bartender mabuk dan berucap kasar. Dress hitamnya yang sedikit di bawah lutut berdesir tertiup AC. Tangannya yang masih kosong ia pakai untuk menyibakkan wig merahnya.

Halloween, perayaan pada hari terakhir musim gugur sebelum memasuki musim dingin. Beberapa orang beranggapan bahwa Halloween adalah ajang bagi para setan untuk keluar dari persembunyian mereka, hari yang dianggap mengerikan sekaligus menyenangkan. Ratusan orang berkostum memenuhi aula tempat diadakannya pesta Halloween tersebut. Jangan kaget jika ketika kau melirik ke kanan dan melihat sesosok drakula sedang menyesap segelas red wine dengan tenang.

"What are you doing here?" tanya seseorang yang berkostum Mad Hatter pada pemilik high heels hitam tersebut, "I rarely see such a beautiful grim reaper not joining the party crowd."

(Apa yang kamu lakukan disini? Aku jarang melihat seorang malaikat pencabut nyawa yang cantik tidak ikut bergabung dengan keramaian pesta.)

"Oh, I'm not interested about the loud crowd. Being alone sure is better, but some company wouldn't hurt." jawab perempuan berwig merah tersebut.

(Oh, aku tidak tertarik dengan kerumunan berisik itu. Menyendiri lebih baik, tetapi seseorang untuk menemani tidaklah begitu buruk.)

Mad Hatter tersebut hanya tertawa, "Hahahaha! Well, pretty lady, it seems that I have to join the crowd. See you later."

(Hahahaha! Yah, nona cantik, sepertinya aku harus bergabung dengan kerumunan itu. Sampai bertemu lagi.)

Perempuan yang agak jangkung itu hanya mengangguk lalu mempersilakan sang Mad Hatter untuk lewat, "Hope you find your rabbit along with Alice in this crowded wonderland."

(Semoga kau menemukan kelincimu beserta Alice dalam wonderland yang ramai ini.)

Mad Hatter itu mengangkat topinya, mengiyakan grim reaper tersebut selagi menghilang di belokan ujung koridor. Perempuan berparas cantik itu membalikkan badannya, hanya untuk mendapati sebuah wajah yang menyeringai lebar dengan gigi taring tajam. Ia sempat terkejut, namun kekagetannya hilang begitu menyadari bahwa seringaian lebar bergigi tajam tersebut hanyalah makeup.

Sesosok laki-laki yang kira-kira berusia dua puluhan, dengan kemeja hitam, jas dan dasi ungu gelap, celana hitam kecoklatan bermotif kotak-kotak, wig pink yang bergaya rambut ala-ala personel boy band Korea, dan top hat yang juga berwarna ungu tua. Makeup di wajahnya menandakan bahwa ia sedang berdandan sebagai seekor Cheshire Cat, kucing ungu dalam drama Alice In The Wonderland.

Kedua mata grim reaper tersebut menatap lama pada mata laki-laki yang berbalut lensa kontak di hadapannya. Kalimat pertama yang terlontar dari mulut Cheshire Cat tersebut hanyalah.....

"Dear grim reaper, would you like to dance with me?"

(Wahai malaikat pencabut nyawa, maukah kamu berdansa denganku?)

"What?" tanyanya balik. Cheshire Cat itu mengeluarkan tawa khasnya lalu menunduk dan mencium punggung tangan perempuan itu, membuatnya sedikit terperangah.

"Like I said, would you like to dance with me?"

(Seperti yang ku bilang tadi, maukah kau berdansa denganku?)

J.VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang