Should I?

1.5K 103 6
                                    

"Ve, aku lucu kan?" ucap gadis berambut sebahu itu pada perempuan yang sedang asyik memainkan handphone di sebelahnya.

Merasa tidak dihiraukan, gadis itu sedikit kesal, "Veeeee, aku lucu kan?"

Beberapa kali sahutan terdengar, hingga akhirnya ia merasa agak frustrasi. Gadis berambut sebahu tersebut mencubit pipi mochi milik perempuan di sebelahnya dengan agak keras.

"Apaan sih, Nal?" tanyanya sambil melepaskan earphone yang sedari tadi menempel di telinganya.

"Pantesan bolot, dengerin lagu toh." ucap  Kinal. Veranda hanya tertawa ketika gadis penyuka Elsa itu memalingkan wajahnya dan mendengus kesal.

"Iya, iya, maaf," Veranda mencolek pelan pipi Kinal, "Tadi mau ngomong apa?"

"Ga jadi." sungut Kinal kesal sambil menggembungkan pipinya, membuat Veranda kembali tertawa.

"Kak Kinal gak usah sok-sok gembungin pipi gitu deh, gak bakal mirip kaya Kak Ve." Shania yang sedari tadi memerhatikan mulai berkomentar, "Kerak bumi sama langit beda jauh, kak."

"Nyolot aja si tante." ucap Kinal yang di hadiahi timpukan dan cubitan oleh Veranda.

"Ve, kok gitu sih?"

"Jangan ngatain Shania tante-tante," tutur Veranda, "Aku gak mau nanti dia datengin apartemenku terus protes ke malem-malem."

Shania langsung ikut memanyunkan bibirnya, "Kak Ve! Aku ga sejahat itu!"

Kurang lebih hal begitu akan terjadi ketika keluarga kecil VenomeNal hanya bertiga dengan anak pertamanya sedang hangout di mall dua huruf.


----


"Loh, Ve? Kamu liat charger-ku ga?" tanya Kinal saat Veranda sedang menyalakan mobilnya, "Di tasku ga ada."

"Aku ga liat, Kinal. Udah diem, aku mau nyetir nih." balas Veranda sambil mengeluarkan mobilnya dari parkiran basement. Kinal hanya diam melongo sambil memikirkan dimana terakhir kali ia menaruh charger kesayangannya itu.

"Apa jangan-jangan kebawa Shania?" gumam Kinal sambil mengelus dagunya, "Enggak, tadi gue kan gak keluarin dari tas...."

Bidadari di sebelahnya hanya tersenyum melihat ekspresi lucu dari sahabatnya itu, sementara orangnya sendiri hanya makin bingung, "Nanti ku beliin yang baru."

"Lho, serius Ve?" tanya Kinal dengan heran, sahabatnya itu hanya mengangguk.


-----


"Kamu nginep hari ini?" tanya gadis bak bidadari itu sambil mengeringkan rambutnya yang basah seusai mandi tadi, Kinal dengan cepat mengangguk, "Lho, gak kuliah?"

"Jadwalku kosong Ve, latihan K3 juga masih 2 hari lagi." ucap kapten K3 tersebut lalu kembali menatap layar handphonenya.

"Ooh, gitu....." gumam Veranda, "Makan, Nal?"

"Iya, bentar."

Jawaban Kinal membuat Veranda mendecak kesal, "Ayo makan, tadi kamu cuma makan dikit kan?"

Setelah dibujuk beberapa kali, akhirnya Kinal menurut dan mengikuti Veranda ke ruang makan dengan malas. Tapi ekspresinya berubah menjadi luar biasa bahagia ketika matanya menangkap makanan yang menjadi candu bagi para member jeketi.

Martabak.

-----

Line

DKinal : Ve? Kamu lagi di fx?

JessVeranda : Kenapa, Nal?

DKinal : Engga, tadi ngeliat kamu di f5 sebelum show.

JessVeranda : Oh, itu emang aku, niatnya mau nyamperin kamu selesai show SBgN. Datengnya kecepetan.

DKinal : Oh ok, ini udah unit song kok, palingan 45 menit lagi. Kamu nunggu di theater aja.

JessVeranda : Ga papa kok, Kinay.

Veranda menaruh handphone-nya kembali di meja lalu melanjutkan makan sembari menunggu sang kapten menyelesaikan tugas idolnya. Helaan napas panjang lolos dari bibir member Team J itu.

Ia tahu, berapapun banyak perhatian yang ia berikan pada seorang Devi Kinal Putri....

Perasaan terlarang ini tidak mungkin ia sampaikan secara langsung.

Kapan aku bisa mengutarakan hal ini? Ucapan singkat dalam hati yang benar-benar membuat Veranda gelisah.






END

Singkat, padat, dan jelas.

Gabut :'(

Masih ga bisa nemuin siapa authornya?

Salam,
Author yang lagi bete.

*tuhpetunjukdiatas

J.VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang