Welcome to my world, beautiful.
Aku menyunggingkan senyumku, membayangkannya berbicara seperti itu padaku saat ini.
Caution:
Bisa membuatmu tersenyum dan tertawa tanpa sebab. Pastikan tidak ada siapapun di dekatmu atau mereka akan menganggapmu gila.
Aku menaikkan sebelah alisku. Sialan, dia membuatku tertantang untuk membukanya. Aku membalik halamannya dan mendapatkan sebuah foto seorang bayi mungil yang sedang tersenyum dan matanya yang berwarna biru langit itu tampak berbinar.
Aku tampan sekali ya di foto itu.
Begitulah bunyi pesan yang ada di bawah foto itu. Aku tersenyum menatap foto itu, bahkan ketika masih kecil Ia sudah terlihat tampan.
Aku kembali membalik halaman itu dan mendapati sebuah tulisan.
LOVESTRUCK.
Inilah bagaimana aku mendapatkan cinta pertamaku, kuharap Ia dapat merasakan besarnya cintaku padanya.
Aku mendadak cemberut, siapa sebenarnya cinta pertamanya. Dengan cepat aku membalik halamannya dan mendapati foto seorang gadis dengan rambut brunnette sepunggung, rambutnya bergelombang di bagian bawahnya. Aku sepertinya kenal dengan gadis ini.
Aku bahkan hanya bisa memandangnya dari jauh, pengecut sekali aku.
Aku mengernyitkan dahiku dalam, bertanya tanya siapa gerangan gadis yang di fotonya. Aku melihat foto kedua yang ada di bawahnya, foto seorang gadis yang sama namun ini ketika sedang berlatih untuk paduan suara.
Senang akhirnya bisa berada dalam jarak sedekat ini dengannya.
Aku memperhatikan dengan seksama perempuan itu, Tuhan aku penasaran sekali. Aku mengalihkan padanganku ke seberang halaman dan menemukan sebuah foto cafe yang sangat ku kenal, cafe yang berada dua blok jauhnya dari sekolahku dulu.
Ini adalah tempat di mana aku menemukan cinta pertamaku.
Lalu di bawahnya ada foto seorang gadis yang menggunakan headphone yang menutupi telinganya sekaligus menyibakkan poni depannya yang panjang.
Aku selalu mendengarnya bersenandung dari sini, lagu kesukaannya adalah Wonderwall milik Oasis. Aku juga suka lagu itu. Sudah berulang kali Ia mendengarkan lagu itu, tapi tetap saja menyanyikan liriknya dengan salah di beberapa bagian.
Aku juga sangat menyukai Oasis. Lalu aku beralih ke foto segelas kopi dengan asap yang mengepul di atasnya.
Kurasa ia menyukai ini. Espresso dengan ekstra krim dan pilihannya adalah yang terbaik, aku jadi ikut ikutan menyukainya.
Astaga, itu kopi kesukaanku. Aku membalik halaman dan melihat dua buah foto seorang gadis dengan gitarnya.
Aku baru tahu jika Ia pandai memainkan gitar. Tuhan, aku semakin mencintainya.
Aku jadi mengingat gitar tuaku yang aku simpan di gudang rumah, karena salah satu senarnya putus dan aku enggan untuk menggunakannya lagi.
Di halaman selanjutnya nampak Ia sedang menuliskan sesuatu pada kertas, tulisannya tidak terlalu terlihat.
Aku bodoh sekali, jika aku mengirimkan surat ini untuknya.
Aku membalik halaman itu dan melihat gambar yang selanjutnya dan melihat seorang wanita yang sedang bernyanyi di atas panggung teater. Oh. Aku nampaknya kenal dengan latar panggung itu, seperti pentas musical pertamaku semasa sekolah dulu. Aku tidak terlalu mengingat judulnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOTOGRAPH
Teen FictionA diary written by romantic man who can make your heart fluttering.