Luruh

48 3 0
                                    

Dingin nan gelap namun sedikit hangat ditemani lampu lampu kota juga rasa pahit oleh serbuk hitam yang kamu namakan surga,
diiringi dengan angan angan yang menari - nari bersama cekikikan persahabatan, sungguh perpaduan yang indah.

Lalu..
Celoteh aku tentang betapa sakitnya kehilangan di masa lampau,
Tentang betapa banyaknya warna warna kesedihan yang aku rasakan.

Tak apa kehilangan,
Tak apa bersedih bahkan menangis juga boleh
Namun jangan lupa tersenyum. Katamu detik itu

Kamu tau?
Esoknya aku tersadar. aku luruh oleh helaan kata -kata mu malam itu.

W O R D SWhere stories live. Discover now