Tragedy

204 3 0
                                    

"Kamu siap kan operasi di singapore? Udah bilang sama yang lainnya" Tanya ibu saat itu.

"Udah ko bu, kita berangkat pagi kan?" Tanyanya

"Iya, Gimana tadi pesatnay? Denada gimana kabarnya toh? Baik-baik aja kan? Ibu kangen loh sama dia. Besok dia nganterin kamu kan?" Tanya ibu

"Hemm.." Seketika Dia terdiam. "i.iya ko bu" ucapnya pelan. "Aku mau istirahat dulu bu" ucapnya menyelesaikan pembicaraan tersebut.

***

Pagi menyingsing.. tapi saat itu aku masih tertidur. Sudah banyak SMS dan Telepon yang tak terjawab olehku dan aku tak mengetahui hal itu.

"Hati-hati di jalan ya bro, Jangan lupa kalau balik oleh-oleh. Hahahah" ucap Bimo sambil tertawa

"Beres beres J"

"Duuh, Nana kemana sih?" ucap vivi sambil meneleponnya

"Lo udah mau jalan? Tapi nana belum muncul-muncul" ucap vivi kepada Kenjo

Kenjo terlihat murung dan terus melihat ke arah depan untuk menunggu kedatangan gadis itu tapi sayangnya gadis itu masih terlelap di kamarnya.

"Gue jalan ya. Salam  sama Nana " ucap Jo sambil melambaikan tangannya

Dan semua melambaikan tangan ke arah Jo sambil tersenyum menemani kepergiannya.

***

1 minggu kemudian

"Ko Kenjo ga keliatan sih vi?" tanyakku

"Lah lo gatau?" ucap vivi heran

"kaga tau apa dah?" tanyaku

"Dia kan ke singapur! Katanya sih ada urusan keluarga gitu" ucap vivi "oh iya, lo kemana deh? Ko pas gue teleponin lo ga ngangkat2?" tanyanya lagi

"Pas kapan deh?" ucapku bingung

"Itu, pas si Jo pergi"

"Kan Hape gue di Roby" ucapku

Tiba-tiba Sisil dengan geram menayakan suatu hal adaku "Emang Roby ga bilang ke lo na?" tanyanya

"Bilang apa sih?" ucapku kesal

"kepergian Jo" tanyanya

"enggaa, perasaan kalian ga ada yang ngasih tau dah!" ucapku kesal

"PARAH! Gue musti nanyain ke dia"

***

"Maksud Lo apa ga ngasih tau ke nana masalah kepergian Jo!" tanya Bimo saat itu

"Gue. Gue gamau aja kehilangan nana!" ucap Roby

"Tapi gausah gitu juga caranya bro!!" ucap Bimo kesal dan hampir memukul pipi kanan Roby tapi saat itu..

"Nana!!!" ucap Bimo dan Roby

"Bagus! Ini maksud lo by! Ga nyangka lo ngelakuin ini ke gue!" ucap ku sambil meninggalkan mereka

"Rasain Lo! KEP****!!!" ucap Bimo sambil memukul sisi perut Roby dan meninggalkannya.

***

Saat tiba di rumah aku menangis dan berlari kekamarku, tiba-tiba tak sengaja menemukan bungkusan coklat yang sisil berikan malam itu.

Tertampang jelas ekspresi kenjo melihatku saat aku bermain bersamanya, Saat pergi ke taman hiburan, dan saat aku mengengam tangan Roby. Ada raut kekesalan dalam foto itu. Hal itu membuat air mataku jatuh sejadi-jadinya.

"maafin gue Jo, maafin gue" ucapku sambil memeluk semua berkas foto-foto itu dan tertidur.

***

1 Bulan kemudian

Kantor pos mengirimkanku secarik surat, tapi sebelum hal itu pagi tadi semua sahabat-sahabatku tercengang mendengar berita yang menyesakkan kita semua.

"Dia udah pergi na" Ucap bimo sambil memeluk gue

Vivi dan sisil hanya dapat terdiam dan bergantian memelukku

"ga mungkin! Dia masih sehat-sehat aja ko!, dia masih chattingan ama gue! Itu pasti gamungkin" ucapku tak percaya

Tiba-tiba si Mbok 'pembantu rumahku' mengirimkan sesuatu padaku.

"Non, ada surat dari luar negri" ucapnya

Tiba-tiba seisi kamarku mencekam dan sunyi. Kurobek amplop tersebut dan kubaca perlahan demi perlahan apa yang tersurat di dalamnya.

Aku terdiam dan menangis memeluk sahabat-sahabatku."dia udah engga ada" ucap Bimo yang tadi sudah membaca surat tersebut

Semua tengelam dalam kesunyian dan air mata terus mengalir memenuhi ruangan ini.

Let It GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang