Bagian 4 : Organisasi hitam?

28 2 2
                                    

Biar kuperkenalkan diriku sekali lagi. Aku Erika Naraya, nenekku adalah keturunan jepang. Ibuku adalah keturunan indo-japan. Dan aku adalah orang indonesia asli. Aku cinta Indonesia dengan segala kekayaan alamnya yang indah.

Aku akui memang hidupku damai. Namun, hidupku yang damai berubah sejak aku mengenal seorang anak laki-laki yang bernama Kurosaki Riky. Segala yang dia punya semuanya sempurna dan normal kecuali namanya yang agak aneh dan kemampuan fisiknya, dengan kata lain dia anak yang lemah tapi dia punya kemampuan otak yang luar biasa dan pengendalian emosi yang baik.

Di suatu hari, saat aku sedang bermain basket dengan iky di teras rumahku aku bertanya pada iky.

" Iky " panggilku.

"Kenapa?" Sahut iky.

"Aku ingin bertanya satu hal padamu" kataku.

"Apa?" Kata iky.

"Kita kan sudah bersama sejak kecil.....tapi aku masih bingung dengan namamu. Semua orang terdekatmu selalu memanggilmu iky mengapa tidak Riky saja?" Tanyaku penasaran.

"Oh itu. Jadi begini dulu saat aku di lahirkan suara tangisan ku pelan dan ibu mengira aku anak perempuan. Jadi dia sudah berinisiatif untuk memberi nama iky kepadaku lalu setelah dokter bilang bahwa aku laki-laki ibu langsung mengubah namaku menjadi Riky. Tetapi entah kenapa sampai sekarangpun aku masih dipanggil iky" kata iky.

"Pantas saja kau aneh. Ternyata asal usul namamu pun aneh" kataku.

"Hei jangan bilang begitu.itu tidak sopan" kata iky.

"Memangnya aku peduli?" kataku acuh.

Ketika aku ingin melakukan pass ibu memangilku. "Erikaaa.."

"Iya bu" sahut ku sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

"Apa kau sudah berdoa di kuil?" Tanya ibuku.

"Belum" Tanyaku.

"Bukankah kau ada ujian semester seminggu lagi?" Kata ibuku.

"Yaampun aku lupa" gumamku. "Baik bu besok akan kulakukan". Ibu langsung pergi melanjutkan tugasnya dan meninggalkanku yang berdiri kaget sambil bergumam. Saat aku kembali pada iky. Aku melihat dia diam seribu bahasa. 'Mungkin dia sedang menungguku' pikir ku.

"Rika ibumu bilang apa?" Tanya iky.

"Ibu menyuruhku untuk berdoa di kuil" jawabku

"Yasudah lakukan saja" kata iky.

"Aku sudah bilang besok" jawabku."Ngomong-ngomong apa kau mau ikut iky?"

"Maaf aku tak bisa, aku sudah ada janji dengan ayahku" kata iky

"Janji?" Tanyaku

"Iya, aku janji latihan memanah" jawab iky

"Oh benarkah? Itu keren!" Kataku. "Tunggu, apa kau bisa?"

"Hmm....sebenarnya aku juga tak yakin" kata iky.

"Kalau kau tak yakin, mengapa tidak menolaknya saja?" Kataku.

"Tidak, aku akan mencobanya" kata iky sambil mengepalkan tangannya.

"Hahaha, kau semangat sekali" kataku.

"Karena kau bilang itu keren" kata iky. Entah kenapa pipiku bersemu merah. Aku membuang muka dari iky.

"Ahahaha kau lucu" kata iky.

-------------

Esoknya aku bersiap-siap untuk pergi ke kuil. Namun, saat di tengah jalan aku bertemu dengan orang yang berpakaian serba hitam mereka juga memakai jubah hitam. Karena terlihat mencurigakan aku mengambil jalan memutar walaupun jaraknya akan agak jauh.

The Over ProtectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang