Part 2

2.8K 112 49
                                    

Ke esokan hari nya....

Ponsel Velo berdering. Tangan nya bergerak-gerak mencari sumber suara itu. Mata nya bahkan masih terpejam. Dengan tampilan yang berantakan khas orang bangun tidur ia mengangkat deringan ponsel itu.

"Hallo." Terdengar suara parau di sana.

"Kamu di mana sayang?" Terdengar suara pria.

"Hmm... ada apa Dad?"

"Astaga! Kau baru bangun tidur?" Terdengar nada terkejut dari pria itu.

"Hee..iya Dad. Lagian Daddy sih telpon kog malam-malam begini." Elak Velo tanpa merasa bersalah dengan cengiran manis nya.

"Hmm....buka gorden kamar mu tuh. Kau akan lihat bagaimana matahari yang terik menyambut mu." Ucap pria itu.

"Hmmm." Dia hanya bergumam.

"Cepat bangun dan bergegaslah ke kantor Daddy!" Perintah Daddy nya. "Daddy tunggu." Sambung nya lagi.

"Ya Dad." Jawab Velo malas.

Kemudian sambungan telpon itu terputus.

"Huaaaaachhhh...." Velo menguap sambil menggerak-gerak kan badan nya ke kiri dan ke kanan untuk melemaskan otot-otot nya yang kaku setelah tidur seharian.

Dia berjalan menuju gorden lalu menyingkap nya. Kilauan cahaya terik matahari langsung menerpa mata braund itu sontak ia langsung menyipitkan mata dan menutupi nya dengan tangan.

"Sudah siang ternyata." Ucap nya.

Dia melihat jam yang menempel di dinding kamar nya. Jam menunjukkan pukul 12AM. Dia beranjak dari tempat tidur itu lalu mengambil handuk dan bersiap untuk mandi.

Tiga puluh menit kemudian, dia keluar dari kamar mandi nya dengan kondisi yang sudah Fresh. Tiba-tiba ponsel nya berdering lagi.

"Hach. Siapa sih, ganggu aja." Gerutu nya kesal.

"Iya Dad, ini Velo habis mandi. Lima belas menit lagi ke sana." Jawab nya kemudian.

"Hmm. Baiklah Daddy tunggu." Jawab Daddy nya disertai gumaman. "Oh iya, sebelum ke kantor Daddy kau mampir lah dulu ke toko bunga. Belikan buket mawar putih." Tutur nya lagi.

"Untuk apa Dad?" Tanya Velo bingung.

"Kau nanti akan tahu sendiri. Pokok nya belikan saja pesanan Daddy itu."

"Baiklah." Jawab Velo tanpa penolakan. Gadis itu tidak suka banyak bertanya, bagi nya pertanyaan itu tak begitu penting toh dia juga pasti akan tahu jawaban nya.

Setelah sambungan ponsel nya tertutup, tak butuh waktu lama dia sudah siap dengan dress hitam nya yang simple. Gadis itu memang menyukai warn gelap, tak heran jika se isi lemari dipenuhi pakaian dengan warna gelap. Bagi nya warna itu lah yang menggambarkan kehidupan nya saat ini. Dengan begitu dia akan ber semangat untuk menggapai keinginan nya. Berhubung kulit nya juga putih, jadi dia mengenakan pakaian jenis apapun dengan warna apapun akan tetap terlihat cantik dan menawan.

Mobil Mercedez Benz tipe GLA Sport warna merah maroon yang di kendarai Velo itupun melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota Berlin siang itu ketika sampai di depan toko bunga mobil itu berhenti.

Velo keluar dari dalam mobil itu dan mata nya menatap berbagai jenis bunga yang ada di toko itu. Dia mencari bunga mawar putih pesanan Daddy nya.

"Ada yang bisa saya bantu, nona?" Tanya wanita si penjaga toko itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIESE FRAUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang