MARSYA POV
Terlalu asik curhat-curhatan. ternyata udah bel masuk sekola. Dan guru aku yang pertama itu guru kimia. Btw aku itu anak IPA. Aku soal nya pengen jadi dokter kandungan, dokter anak dari dulu cita-cita ku. Aku sama Natha juga masuk ipa karena kita juga pengen jadi dokter juga.Tapi Natha pengen nya jadi dokter anak. Jadi kita juga udah mikir jauh kalau kita bisa jadi partner pas kerja.
"anak-anak ibu sudah memeriksa nilai kimia kalian yang kemarin. Yang tuntas itu ada 15 orang dari 25 orang. Yang nilai sempurna cuma 1 orang doang. Yang remedial kalian bisa temui Ibu supaya jadwalin hari remedial nya. Ibu mau kalau nilai kalian cepet selesai. Sipa yang gak mau remedial Ibu tidak peduli karena kalian sudah besar." kata bu. Rini
" iya Bu" jawab bebarengan anak kelas IPA1.
Pas mau lihat nilai nya Natha bilang sama aku kalai nilai aku itu 100.
Tapi aku gak percaya.
"Sya. kenapa gk percaya sih sama gue kan udh dibilang" kata Natha
Pas aku mau lihat nilai yang didepan benar-benr aku dapet nilai 100. Aku pertama gak percaya, karena aku juga jarang dapet 100 pelajaran kimia.
"keren dah lu sya. gue aja dapet nya gk 100." kata Natha.
"HEHEHE. ich weiß, dass Sie die volle Punktzahl haben kann" jawab ku.
"ja" jawab Natha.
Setelah itu kita juga belajar bahasa indonesia. Setelah belajar bahasa indonesia adalah jam isitirahatt. Pas istirahat aku ingin duduk di tempat biasa aku duduk dengan Natha saat jam istirahat di kantin. Aku tidak sengaja melihat seorang cowok didepan ku dan dia juga asik sekali memainkan iphone nya. Aku tidak tau apa yang dilihat cowok itu, karena saking fokus nya dia melihat iphone nya itu. dan dia juga duduk sendiri. Natha udah pesan
" permisi, apa kamu duduk sendirian?" tanya ku dengan sopan.
" gk kok gw sendiri. lo mau duduk disini?" jawab dia. Tapi dia jawab kayak dingin banget.
" Iya. Thank you" jawab ku sopan. Karena aku juga gak tau sampai sekarang dia itu siapa.
Terus aku nunggu Natha karena Natha yang beli makanan, aku disuruh buat cari tempat duduk.
"Sya, ini makanan lo" tiba-tiba Natha dateng bawa pesanan ku.
"danke Natha" jawab ku
"bitte" jawab Natha.
Sebelum makan Natha tanya tapi bisik bisik.
"wer ist er?" tanya Natha.
"weiß nicht" jawab ku.
Tiba-tiba cowok yang disamping ku itu, yang aku tidak tau namanya.
" Dass ich wissen, was euch reden. Mein neuer Junge in der Schule und meiner Klasse ipa 2" jawab cowok yang disebelah ku itu.
"sorry, kita belum pernah lihat kamu sebelum nya. Saya Marsya dan teman saya...." jawab aku. Tapi saat mau memperkenalkan Natha,
"Natha, dia Natha kan?" tanya dia tetapi dia balik lagi menjadi dingin.
" iya"jawab Natha sopan.
Setelah anku dan Natha selesai makan, aku langsung bilang ke cowok yang dari tadi aku belum tahu namanya.
" kita duluannya, soal nya mau kekelas dulu" pamit ku duluan.
"HMMM...." jawab dia hanya itu saja.
Saat jalan ke kelas aku bilang ke Natha.
"Nath kok cowok yang tadi dingin banget dah, aku takut tahu kayak belom kenalan anja mukanya udah datar banget."bilang ku.
"iya sya, tadi juga aku bingung kok tiba-tiba kamu sama cowok dan aku juga belum pernah lihat cowok itu, ternyata dia anak baru. Anak IPA lagi." jawab Natha.
YOU ARE READING
KE - SYA
Teen FictionHanya bertemu sebentar saja waktu SMA. Dan hilang di saat aku bertaruh untuk nyawa ku. Apakah kamu masih mengenal ku?? Apakah kita akan bertemu dan bersatu di masa yang akan datang dengan bahagia?? Apakah rasa itu masih ada??