One

40 5 0
                                    

"Hei gadis pemalas! Cuci baju gue, terus buatin gue makanan." ucap Mona

"Tapi kak, tugas kuliah aku numpuk." ucap Amanda

"Gue gak peduli! Sekarang cepet cuci baju gue! Dan satu lagi, gue bukan kakak lo!" ucap Mona.

Amanda Geanisa. Gadis berumur 20 tahun, yang sudah 3 tahun ditinggal ayahnya. Amanda tinggal bersama Ibu dan Kakak tirinya.

Amanda terlahir dikeluarga berkecukupan. Tapi semenjak ayahnya meninggal, semua harta yang Ia punya lenyap. Semua diambil oleh Ibu dan Kakak tirinya.

Bahkan Amanda, dirumah ayahnya sendiri dijadikan pembantu dan hanya digaji 600rb per bulan.

Bagi Amanda, itu semua sudah cukup. Dia sudah bisa mencukupi kebutuhannya dengan uang 600rb per bulan.

***

"Amanda mau kemana kamu?" tanya Laura --Ibu tiri Amanda--

"Aku mau ketemu teman bu, ada tugas yang harus dikerjakan." ucap Amanda, sedikit takut.

"Apa pekerjaan kamu disini sudah selesai?" tanya Laura

"Kata mbok Mina, dia yang akan mengerjakannya." ucap Amanda ragu

"Amanda! Dia sudah mempunyai pekerjaan sendiri! Tugas kamu, ya tugas kamu. Tugas dia, ya tugas dia! Kamu tidak boleh pergi, sampai pekerjaan kamu selesai! Kembali kekamar!" bentak Laura

Amanda berjalan kekamar dengan menunduk. Kamar yang Amanda tempati tidak bisa disebut sebagai kamar. Lebih tepatnya disebut sebagai gudang.

Amanda hanya tidur dilapisi oleh kasur tipis, dan bantal yang sudah amat sangat lapuk.

Didalam kamar, Amanda mengeluarkan hp nya dan meng-SMS Dania --Sahabat Amanda--

To : Dania
- - - - -
Dania, maaf ya aku kayaknya gak bisa dateng kerumah kamu hari ini. Ibu aku minta nemenin aku ke pasar swalayan

Walaupun Dania itu sahabat Amanda, tetapi Dania tidak tahu bahwa Amanda diperlakukan layaknya budak oleh Ibu dan Kakak tirinya.

Yang Dania tahu hanya, Ibu dan kakaknya itu tidak terlalu peduli dengannya.

Amanda mulai mencuci baju Ibu dan Kakaknya, lalu menyiram tanaman dan memotong rumput, setelah itu Amanda menge-pel lantai rumah itu.

Rumah ayah Amanda tidak bisa dibilang kecil. Rumah tersebut amat sangat besar. Bayangkan saja, Amanda menge-pel lantai seorang diri dirumah tersebut.

Sedangkan Ibu dan Kakaknya? Mereka hanya duduk sambil menonton tv. Membuang sampah dilantai yang sedang di-pel Amanda.

Amanda sudah sangat terbiasa dengan apa yang terjadi. Jadi Amanda hanya diam saja, dan membuang sampah tersebut.

***

"Kamu kenapa?" tanya Dania

"Aku tidak apa-apa. Hanya sedikit pusing aja." ucap Amanda

"Lebih baik kamu ke UKS aja, daripada kamu tambah sakit." saran Dania.

"Tidak, tidak usah. Aku hanya pusing sedikit aja. Aku akan pulang aja." ucap Amanda

"Yaudah, nanti akan aku ijinkan ke prof.Salman." ucap Dania.

Amanda keluar dari kantin, dan berjalan keluar dari universitas itu. Amanda berjalan kerumah dengan kedua kakinya.

Amanda tidak diberikan transportasi oleh Ibunya. Dengan kepala yang pusing Amanda berjalan di tengah teriknya matahari disiang hari.

Mata Amanda mulai sayup-sayup, Amanda sudah tidak kuat untuk berjalan lagi. Amanda tetap memaksakan dirinya untuk berjalan.

Bugh..

Amanda yang sudah sangat pusing pun akhirnya pingsan dijalan. Ada seorang cowok yang mendekati dan ingin menyelamatkan Amanda.

"Apa kau tidak apa-apa?" tanya cowok tersebut

Amanda yang sudah tidak kuat pun, akhirnya tidak menjawab pertanyaan tersebut. Amanda sudah benar-benar pingsan sekarang

tbc😘

StrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang