Amanda mengerjap-ngerjap kan matanya, Ia mulai menyesuaikan cahaya yang terdapat pada ruangan ini.
Amanda melihat keselilingnya dan mendapati seorang cowok yang duduk di sofa ruangan itu sambil memerhatikan Amanda yang baru saja bangun dari pingsannya
"Aku dimana? Dan dia siapa?" gumam Amanda
Walaupun suara Amanda kecil, tetapi cowok tersebut bisa mendengar suara Amanda yang sangat amat kecil itu.
"Lo di rumah sakit, tadi lo pingsan dijalan makanya gue tolongin." ucap cowok tersebut dan Amanda hanya mengangguk paham.
"Nama gue Amanda. Nama lo siapa?" tanya Amanda
"Gue Azka." ucap cowok tersebut yang diketahui namanya Azka
"Oh oke. Gue boleh pulang kan?" tanya Amanda
"Boleh kok, nih handphone lo. Tadi gue coba hubungin Ibu dan Kakak lo, tapi gaada yang jawab." ucap Azka
"Yaampun! Sekarang jam berapa?" tanya Amanda panik
"Jam 8 malam, emang kenapa?" tanya Azka
"Gue harus pulang sekarang. Makasih ya udah tolong gue, kalo ketemu lagi gue akan bayar semua uang yang udah lo pakai buat berobat gue ini." ucap Amanda
"Tapi lo kan baru siuman? Besok aja pulangnya." saran Azka
"Gue gak bisa, Ibu gue pasti khawatir sama gue." ucap Amanda
"Lo telpon aja Ibu lo, bilang lo masuk rumah sakit." saran Azka
"Udahlah Ibu gue gak bakal peduli juga. Gue balik ya. Selamat malam." ucap Amanda
***
Jam 9, Amanda baru sampai dirumah. Dan benar saja, Laura sudah menunggunya dengan tatapan tajam.
"Darimana saja kamu? Apa kamu tidak tau, kalau pekerjaan kamu menumpuk? Cepat selesaikan pekerjaan kamu! Saya tidak peduli sekalipun kamu harus begadang!" ucap Laura
"I--Iya bu." ucap Amanda dan segera masuk ke dalam
***
"Ayah.. Ayah apa kabar disana? Amanda kangen sama Ayah. Ayah, sekarang Ibu jadi jahat banget. Ibu selalu menyiksa aku kalau aku pulang telat. Ibu menjadikan aku babu di rumah ayah. Ayah untung ya Ayah udah gak ada. Mungkin aja kalau Ayah masih ada, Ayah akan sedih liat Amanda seperti ini." ucap Amanda sambil melihat foto ayahnya.
"Amanda! Kerjain tugas gue! Besok harus selesai! Gue gak mau tau!" ucap Mona yang tiba tiba masuk kedalam kamar Amanda
"Dan juga Ayah, kak Mona juga selalu menyuruh-nyuruh aku. Dan juga kak Mona tidak mau menganggap aku sebagai adik tirinya. Padahal dulu kak Mona selalu melindungi aku." ucap Amanda.
***
Jam 4 subuh, Amanda sudah bangun dan bergegas merapihkan kamarnya, lalu mencuci pakaian ibu dan kakaknya.
Amanda menatap kearah kalender yang bertengger di dinding rumah nya.
"Sekarang tanggal 9 Mei, yang berarti udah genap 3 tahun ayah ninggalin aku." Gumam Amanda.
***
Jam 10 pagi, Amanda bersiap-siap untuk pergi ke kuburan ayahnya.
"Mau kemana kamu?" Tegur Laura, saat melihat Amanda keluar kamar.
"Amanda mau ke kuburan ayah. Hari ini kan ayah genap 3 tahun." Ucap Amanda
"Ohh, jadi ayah kamu udah mati lama juga ya." Ucap Laura
"Ayah itu meninggal bukan mati. Lagipula Ayah kan juga suami Ibu, apa ibu gak mau ke kuburan ayah?" Ucap Amanda tidak terima
"Untuk apa? Tidak ada untung nya bukan?" Ucap Laura. "Yang saya mau itu harta ayah kamu. Bukan orangnya." Lanjut Laura
"Ibu memang jahat sekali! Saat pertama kali Amanda lihat Ibu, Firasat Amanda sudah tidak enak." Ucap Amanda
"Tapi sayangnya, Ayah kamu itu tidak mendengarkan ucapan kamu." Ucap Laura meremehkan
"Karma berlaku." Ucap Amanda lalu pergi darihadapan Ibunya
"Bodoamat, gue gak peduli!" Teriak Laura, dan itu membuat Amanda menjadi geram.
tbc😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Strong
FanficAku bukan Cinderella yang mempunyai ibu dan kakak tiri yang kejam. Aku bukan Cinderella yang dipekerjakan di rumah ayah ku sendiri. Aku bukan Cinderella yang mempunyai pangeran tampan. Tapi kenapa jalan hidupku seperti yang dialami Cinderella? -Ama...