5

63 4 1
                                    

RUANG 7

Jonah pov

Cahaya terang memancar dari segala arah. Tangan dan kaki ku diikat dengan rantai yang sangat  berat. Tunggu, bukan aku saja disini, ku buka kelopak mataku dengan lebar ,dan melihat  terdapat beribu orang didalam sini.

"Kau terperangkap bodoh." Ujar lelaki itu dengan disertai senyuman bengisnya kepadaku. Albert nama lelaki itu.

"Aku rasa kita diuji." ujar albert dengan suara yang menggema diseluruh ruangan. "Apa maksudmu bodoh." Ujar lelaki berbadan dan bertato naga dilengannya.

"1...2..3..." ujar albert.

Tiba tiba setelah itungan ketiga cahaya hitam muncul dan muncul suara dari balik cahaya hitam itu.

"Hallo semua hhahahaa betul yang dikatakan lelaki itu, kalian ku uji... hahahahaaa...
Jangan kesal tapi seharusnya kalian harus kesal... ku sudahi omongkosongku...
Kalian ingin bebaskan??? Tpi harus kalian lakukan adalah memenuhi yang ku inginkan yaitu saling membunuh, dan yang paling banyak akan bebas dari zona ini. Dan sebelum hitungan sampai sepuluh kalian belum lakukan itu, kalian akan mati, SEMUAAAA!!! BYEE...."ujar lelaki itu yang berlingdung dibalik cahaya terang tersebut.

"Jadi ia ingin kita saling membunuh?, Tunggu apa lagi." Ujar seorang pria berwajah kekar dengan semangat sembari membacok beberapa peserta yang berada didepannya.

Para kerumunan pun ternyata dibekali satu buah senjata di balik punggungnya.

"Jonah.... Jonah..." Ujar sosok wanita yang sedang terkapar dilantai putih susu yang bercampur dengan noda darah.
"Ariana..." Ujarku teriak. Lansung ku menghampirinya dan ia pun mulai memegang tangan ku. "Kau dan emma harus selamat... Kalian kuncinya." Ujarnya dengan nada yang mulai habis. Nafasnya pun mulai melambat dan tidak menghirup lagi. Dia mati.

Pertempuran pun mulai memakan korban yang banyak dan sekarang tersisa 2 orang. Albert dan jonah.

Tanpa rasa takut ku lansung menembakkan AKM yang sedang ku pegang kebadan albert yang sedang keletihan.

RUANGAN 7 DIMENANGKAN OLEH JONAH....



Saya sebagai penulis dicerita ini, memohon maaf sebesar besarnya kepada pembaca atas terlambatnya dalam mengisi chapter dicerita ini.

Sudah 3 tahun cerita ini dibuat... Terima kasih dukungannya dan memasukkan ceritaku didalan library kalian....
Ku akan sering menulis karena kalian... Terima kasih sudah membuatku bersemangat untuk menulis kembali...

The Dark GamesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang