PROLOGUE

25 1 0
                                    

Terapi, mataku seakan merasakan garis garis itu, mereka berputar saling melintas antara garis satu dengan jutaan garis lainya, itu sangat indah. Layak sebuah lukisan abstrak yang setiap goresnya memiliki makna tersendiri. Oh tuhan, sudahkah aku terbangun dari mimpiku ? Indahnya tiada henti.

Tapi tunggu, bukan kah hidup ini selalu berpasangan, rasanya akan hadir kehitaman itu, hal yang dapat merusak mimpiku. Sudah ku perkirakan, kau memiliki kekurangan, kamu anggun akan tetapi kau mudah berubah, lengkungmu indah tapi sangat disayangkan jika memang kau mudah berubah.

Tak bisa aku diam, siapa kah dirimu? Sudah lama kah kau hadir didepanku ? Atau bahkan kau selalu ada, kau selalu disini, saat aku mulai jenuh? Dimana kau sekarang, kadang kau hadir, kadang kau lenyap begitu saja.

Miva, gadis ini mampu mengubah segalanya, dia lukisan itu, dia garis garis itu, bahkan dia yang ada didepanku. Dia yang mempengaruhiku. Tapi aku tak bisa menyentuhnya. Gadis ini terlalu lucu, sehingga rasanya tak bisa aku merasa sedih bersamanya. Dia ada, tapi hanya sebuah gambaran. Dia ada tapi rasanya jauh. Sejenak mungkin aku bisa hadirkan dia disini, disampingku, itu imajinasiku tentangmu miva.

CURVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang