2. My Precious

9 1 1
                                    


"Aydennnn, kemana aja sih?? dari kemaren ngilang terus?",

kataku sambil menarik narik bajunya yang sedari tadi berdiri didekat gerobak penjual bakso di kantin. Lalu ia hanya menaikkan sebelah alisnya.
Aku tidak tahu apa maksudnya, namun tiba-tiba aku merasa emosi karena dicueki oleh Ayden. Akupun hanya menatapnya sinis dan langsung berbalik badan lalu berjalan pergi.

Ayden kenapa sih kamu berubah?
Why??
Tell me, what my fault? i promise, i will give my best for you.

Ayden

Im sorry shell, i know you mad for me. But thats fine, till you know the truth, you just must wait.

Kemarin, aku pergi ke mall bareng Keenan dan Arif (classmate ku). Kita nyari kado untuk ulang tahun Ishell satu minggu lagi. Setelah muter muter gajelas dan akhirnya aku nemu toko yang lucuu banget, terus aku, Keenan sama Arif langsung masuk ke toko itu dan ngeliat ada tas yang pernah Ishell tunjukin ke aku.

"Eh nan, liat deh tas ini waktu itu yang Ishell pengen. Pengen gue beli tapi mahal banget coyy", Kataku yang mengagetkan Keenan.

"Beliin aja sih elah, setahun sekali no", responsnya sok cool.

"Beli no belii", Arif pun menyelak

(By the way kadang memang gue dipanggil dengan sebutan "tono" karena nama bokap gue "Hendratono" katanya sih biar akrab).

Akhirnya aku putuskan untuk membeli tas tenteng berwarna peach dengan renda putih di penutupnya. Aku, Keenan dan Arif jalan agak memutari mall untuk menghabiskan waktu karena bosan dirumah, sambil melihat-lihat sekeliling, mataku langsung berhenti di suatu cafe waffle yang berada arah tepat jam sembilan dari tempat aku, Keenan dan Arif berdiri.

"Nan, rip sini deh, lu liat cewe yang berdiri disitu ga? yang lagi ngobrol sama cowok? kok kaya Ishell ya?", kataku sambil memastikan bahwa itu bukan Ishell.

"Iya itu si Ishell no, itu dia ngapain pake acara meluk-meluk gitu, sumringah banget lagi", kata Keenan sambil mengernyitkan matanya ke arah cafe.

Karena kesal, tanpa berbicara banyak lagi aku langsung pergi meninggalkan Keenan dan Arif yang masih melongo melihat Ishell berpelukan dengan laki-laki yang tak dikenal itu dan menjatuhkan tas yang kubelikan untuk Ishell.

"Eh tono, tungguin gue, ini lagi tas jangan dibuang-buang, udah beli mahal-mahal. Dasar tono", teriak Keenan dan Arif sambil memungut tas yang dijatuhkan olehku.

Jujur saja, sejak kejadian kemarin aku jadi sangat kesal pada Ishell. Walaupun aku gak tau siapa lelaki itu yang bisa saja cuma saudara Ishell, tapi saat di mall kemarin aku lihat mimik wajah Ishell terlihat sangat senang bertemu lelaki itu.

~~~~~~~
Chat on the group.

Keenan: Tonooo, apa kabar no?

Arif: Baik nan, makasih lo udah nanyain.

Keenan: Lah lo sape tong?

Arif: Cucunya nenek gue.

Keenan: Hah? upil kuda?

Arif: Diem lu ee tawon.

Keenan: Berisik lu kentut cicak.

Arif: Btw, aa Aydenn kemana nich? ga muncul muncul dech.

Ayden: Berisik lu berdua.

Keenan: Eh sepi lo kalo gada gue.

Arif: Tau lo, ntar gada yang nraktir ketoprak mbo parti lagi lo.

Ayden: Shut,, Shut,, Eh curud lo semua.

Arif: Gue tau lo kenape no, yaila positive thinking aja, siapa tau cowok kemarin itu sepupunya.

Keenan: Tau sih tenang aja, kalo kata gue sih Ishell juga gamungkinlah berani macem-macem.

Ayden: Iya juga sih, gue jadi ngerasa bersalah, garagara kemarin pas dikantin gue nyuekin dia.

Keenan: Udah besok baikin aja, cewe mah gampang luluhinnya.

~~~~~~

Jujur aja, aku kesal atas kejadian tadi siang disekolah. Kejadian itu juga bikin aku jadi gak semangat melakukan aktivitas dirumah, padahal hari ini papa udah pulang dari Tokyo buat ngajak aku, mama dan Keyran jenguk ka Dea di Manado dan sekalian liburan juga.

"Ran, buruan nak nanti kita telat", teriak papa dan mama dari ruang keluarga.

"Tau ih lo lama banget sih", diikuti teriakku juga.

"Sebentaar, aku lagi nutup koper ini susah banget", teriaknya lebih keras.

Saat sampai di bandara, aku menyempatkan diri untuk mengabari Ayden bahwa aku akan terbang ke Manado untuk menjenguk ka Dea dan untuk liburan, dan sekalian untuk meminta maaf atas kesalahan yang tak pernah ku tahu apa itu.

Messanger

To Ayden:

Ay, hari ini aku pergi ke Manado buat jenguk Ka Dea dan sekalian jalan-jalan, by the way maafin aku ya kalo aku kemarin aku salah. Oh iya, untuk 5 hari kedepan aku gak masuk dulu, jangan nyariin ya hihihi.

Tak lama Ayden langsung menjawab pesanku.

From Ayden:

Iya, hati-hati ya Shell, have fun di Manado. Salam buat semuanya. I will miss you.

Responnya membuat aku sedikit lega. Yaa,,, seengaknya dia masih memperhatikanku, walaupun kemarin sifatnya agak membingungkan.
Dan harapanku, ia akan ingat, saat pulang dari Tokyo nanti, adalah Hari Ulang Tahun ku yang ke-17 tahun.

IshellaWhere stories live. Discover now