Day 2

73 2 1
                                    

Pagi ini gue dan para anggota dikumpulkan ke ruang makan. Terdiri dari 4 meja panjang ,2 meja untuk para senior dan 2 meja untuk para junior . Gue ngga tau kapan para senior itu datang, tetapi pagi ini mereka berkumpul. Jumlah para senior ada 18 orang dan salah satu diantaranya adalah pak Susey.
Mereka semua memperkenalkan diri, ada mbak Duta yang badannya bohai memperkenalkan diri bersama anjing poodle yang dia gendong bernama "poole". Dia cakep banget sampe anak berambut krebo didepan gue ngiler dibuatnya. Ilernya netes sampai nasi dipiringnya .
Yang kedua ada Antonie yang masih seumuran sama gue dan dia masuk ke Camp ini semenjak dia menyiram ribuan semut di pohon mangga, dia merasa menyesal dan bersalah. Mereka semua terus berkenalan. Dari kak Jolly yang genit sampe Mas Beno yang Botak (wajahnya mesum banget).
Gue ngga terlalu hafal nama mereka semua.

Setelah mereka berkenalan Pak Susey meminta junior untuk gantian berkenalan. Di mulai dari meja satu. Pertama cewek mungil berambut pendek, namanya Jeane . Dia suka sekali melihara laba-laba , Felix si pecinta ikan , Berta si penyayang lumba-lumba . Semuanya memiliki alasan yang baik untuk mengikuti camp. Mungkin cuma gue yang punya alasan konyol. Sampai giliran gue tiba. Anjriit . Gue ngga tau harus mulai darimana. Setelah ragu-ragu akhirnya gue bercerita alasan gue. Pertama mereka semua hanya terdiam, sampai cewek samping kiri gue melirik tajam ke arah gue. Hmm kayaknya gue salah ngomong dan sekarang mereka pikir gue jahat sama kucing.

Setelah keheningan Pak Susey bertepuk tangan dan meminta si gadis mata tajam untuk melanjutkan perkenalan.  30 menit kemudian perkenalan selesai. Kita dipersilahkan makan. Di meja hanya ada sayuran. Namanya juga Pecinta Hewan, jadi ngga boleh makan hewan. Itulah rule pertama. Gue ngga suka makan sayuran Gue cuma bisa meratapi piring gue tanpa memakan apapun.

Selesai makan kita semua diajak ke lapangan untuk melakukan challenge perkenalan antara senior dan junior. Gue suka challenge!! Para junior dan senior dibagi menjadi 2 kelompok masing - masih 7 orang. Gue ikut bertanding dikelompok pertama.

Kita semua berbaris didepan kolam berlumpur. Pikir gue paling kita harus nangkap belut, hahah udah dari bayi gue main disawah, Ini mah kecil!!!!. Para juri (senior yang tersisa) membacakan peraturannya. Pemenangnya yaitu yang bisa mengumpulkan kodok sebanyak-banyaknya. Kodok. KODOK . Anjriiiitt gue takut kodok!!! Senior Jolly mulai menghitung mundur. Gue deg-degan, gue mau muntah, pingsan, mati !!

"Dan 1 mulaiiiiiii...."

Semua peserta masuk ke kolam lumpur. Gue masuk sambil tutup mata. Eww kali ini gue kayak nginjek sesuatu, waaaa ada yang lompat -lompat di depan gue!! Gue hampir sesak nafas. Disana Erin (junior) berhasil menangkap 2 kodok sekaligus . Jonet (junior) berlari-lari karena takut kodok, dia terpeleset. Wajahnya yang jatuh duluan dilumpur . Sekarang dia nampak seperti hantu lumur. Mbak Duta yang menjadi tandingan tim gue berusaha dengan segala keseksianya berusaha menangkap kodok bagaikan mengejar pangeran yang dikutuk. Kalau kodoknya dia cium bakal berubah jadi pangeran berkuda putih. Yakali jadi pangeran  kalau bibir lo yang jontor ? Tambah seksi dah lo.

Gue masih terdiam dan akhirnya gue punya ide yaitu pura-pura cari kodok ke tempat yang sepi kodok. Gue lihat di pojokan kolam ngga ada tanda-tanda kodok. Berhati-hati gue melewati para pemain, menghindari kodok tanpa ada yang mencurigai. Dan akhirnya gue sampai juga. Yes !! Aman gue! Tinggal nunggu waktunya berhenti.

Junior dan senior yang tidak bermain terus bertepuk tangan dan berteriak mendukung tim favorite nya. Gue cuma jongkok sambil obok-obok lumpur dipojokan. Gue denger Mas Beno berteriak "Sayang Duta... Pantat kamu ada kodoknya.. Mau dong jadi kodok."
Gue pengen muntah dengernya. Ngga usah jadi kodok muke lu udah mirip kodok. 20 detik lagi pertandingan selesai. Gue masih obok-obok. Kak Jolly selaku komentator memergoki tingkal laku ganjil gue.

"Jenna kamu ngapain dipojokan terus? Kalau mau eek keluar dulu."

Sial! Sekarang mereka semua menatap gue. Gue jadi gugup. Gue ngga mungkin ngaku takut kodok. Saat gue panik karena nggatau harus gimana gue merasakan hal aneh di pantat gue. Gerak-getak. Licin, Bertendir. Ihh apaan nih! Gue berdiri, memegang jendolan dipantat gue dan "kwebekkwebek" . "Aaaaaaaaaaaa" teriak gue! Gue lompat-lompat panik. Semua anak ngetawain gue. Tapu gue tetep lompat lompat . Sampai ada Kak Vigo yang ngamperin gue.

"Tenang, tenang itu cuma kodok."
Katanya .
Gue masih panik. Kak Vigo memegang pundak gue dan memberi isyarat untuk diem. Gue diem. Mata gue berkaca-kaca. Perlahan kak Vigo memasukan tanganya ke celana gue. Anjay.. Kenapa begini???. Tapi mau apa lagi. Gue ngga punya pilihan .

"Kayaknya kodoknya ada dI celana dalem lo deh" kata kak Vigo

"Terus gimana?" Tanya gue .

"Ya kalo mau gue ambilin."
Gue langsung mengiyakan. Daripada gue dihamilin kodok? Masa gue punya anak kodok?
Tangan kak Vigo menyentuh kulit bokong gue. Gue malu ,dan merasa aneh.Dengan cepat kak Vigo menangkap kodok itu. Saat dia menangkap kodoknya ngga sengaja tanganya memeras bokong gue. Sial! Kak Vigo mengeluarkan tangannya beserta kodok kampret . Dia menunjukan kodok itu ke hadapan gue sambil meringis.
Gue jijik, tiba-tiba ada cairan hangat keluar dari hidung gue. Mimisan. Mata gue berkunang-kunang. Gue pingsan dan terjatuh dilumpur yang penuh kodok.

Dan begitulah akhir hari ini karena gue pingsan selama 12 jam.

Ohh iya katanya tim gue menang!! Yey!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FOOLISH JENNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang