"Yang kelompok Tokek semuanya ke sebelah Kanan ya." Teriak Didi sebagai pemegang kelompok murid yang mengikuti serangkaian Mos.
"Jadi, disini Saya Didi, Vira, dan Echa selaku ketua tanggung jawab kelompok ini akan memberikan kalian tugas. Bagi yang menjalankan dengan benar maka bisa masuk ke dalam kelas. Dan bagi pasangan yang nggak bisa menjalankannya...maka...kami dengan sangat bahagia akan memberikan hukuman untuk kalian." Ucap Didi di depan murid itu semua.
Cewek kelas tiga bernama Vira yang akan pensiun dari jabatannya sebagai bendahara mulai bersuara, "iya benar. Nah tugas kalian ini nggak susah-susah banget kok. Kalian harus mencari orang-orang yang kami sebutkan lalu kalian harus minta tanda tangannya. Orang-orangnya itu murid di sekolah sini ya, jangan penjaga sekolah." Guraunya.
"Dengar baik-baik ya," seru Echa. "Yang pertama, Riri dan Santi kalian di tugaskan mencari murid bernama Hera. Terus Dipta dan Windy kalian di tugaskan mencari nama Rizka hahaha hati-hati ya kakak ini galak loh. Terus Kevin dan Suci kalian mencari Tio. Kania dan Yuni kalian mencari Beben cowok selengean deh pokoknya. Erwin dan Bima kalian mencari Farah, hati-hati ya ntar naksir lagi. Mahesa dan Gilang kalian cari Firman, beh mengerikan si abang ini. Yang terakhir Vanya dan Dhea kalian cari si...Alden cieeee."
Ketika semuanya bergerak bersama pasangan masing-masing, cewek bernama Vanya ini malah diam menunggu pasangannya yang dia sendiri tidak tau siapa orangnya. Namanya juga anak baru, masih malu untuk berkenalan, apalagi Vanya ini orangnya tertutup.
"Lo..namanya Vanya, bukan ?"
Vanya menoleh saat suara cewek memanggilnya. "Iya. Lo Dhea ya ?"
Cewek bernama Dhea itu mengangguk senang, "iya. Yuk buruan cari nama yang disebut tadi."
Keduanya berjalan bersamaan keluar dari kerumunan anak Mos, mereka berdua berjalan kesana kemari sambil menanyakan identitas cowok bernama Alden itu. Bahkan ada yang terang-terangan memberikan tatapan tidak suka saat Vanya menyebut nama Alden di depan mereka. Vanya sendiri heran, memangnya Alden itu siapa dan kenapa seperti terkenal sekali disini.
Ada yang malah memaki Vanya dan Dhea agar tidak berdekatakan dengan cowok yang bernama Alden itu. Heran, semakin aneh saja.
"Alden itu cowok most wanted. Dia ganteng, ada jambulnya noh di kepala, pokoknya dia itu idola banget disini. Gue pernah nyapa dia terus di senyumin tuh rasanya kayak dapet durian runtuh."
"Alden ya ? Ngapain lo nyari dia ? Awas lo godain dia ya, gue tandain muka lo."
Lalu, "loh lo berdua nggak tau Alden ? Gila, hidup di jaman apa sih kalian ?"
Dan, "anaknya ramah, tapi bad boy gitu, sekali dibuat kesel, dia bakal nggak suka sama orang itu."
Dari sekian banyaknya sumber yang di dapat oleh mereka. Vanya dan Dhea menyimpulkan bahwa cowok yang bernama Alden ini adalah cowok The most wanted, keren, badboy, dan banyak penggemarnya. Liat saja kan kalau Vanya dan Dhea sampai mendapat ancaman.
Lalu keduanya berjalan menuju kantin, siapa tau bertemu cowok itu.
"Kak tau kak Alden nggak ?" Tanya Dhea pada salah satu cewek yang dirasanya senior karena tidak mengalungkan name tag bertuliskan nama-nama hewan.
Cewek yang mengenakan aksesoris serba hijau itu menyapukan pandangannya pada seluruh area kantin yang ramai. Maklum, hari pertama masuk setelah libur idul fitri kan luaaama banget, jadi otak murid jangan di push dulu.
"Itu tuh, cowok yang lagi minum Cimory, yang duduknya kayak di warteg."
Dengan penuh percaya diri Vanya dan Dhea melangkah menuju meja tengah dimana menjadi spot tersendiri buat Alden. Di samping mudah untuk memesan makanan, disana Alden juga bisa cuci mata alias melihat-lihat cewek-cewek yang berseliweran dari kiri kanan depan maupun belakang, keren kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY LOVES NERD GIRL
Teen FictionBAD BOY LOVES NERD GIRL. ALDEN Cakep ✔ Pinter ❌ Populer✔ Sholeh ❌ Humoris✔ VANYA Culun ✔ Pinter ✔ Populer❌ Sholehah✔ Humoris ❌ Apa jadinya bila cowok dengan segudang kenakalannya jatuh cinta untuk pertama kalinya ? Jatuh...