WZ-3

83.3K 8.2K 885
                                    

Gue masih terdiam buat berusaha mencerna ucapan Prilly. Prilly tadi bilang apa? Mau nikah sama gue? Gue gak salah dengerkan? Kuping gue kagak ketutupan congek kan?

"Lo serius Prill?"

"Gak ada siaran ulang! Buruan lanjutin bawa mobilnya, kita hampir telat," kata Prilly.

"Lo gimana sih, SCTV Award, Festival Film Bandung, Inbox Award aja ada siaran ulangnya, masa omongan lo tadi gak ada siaran ulangnya. Gue cuma takut salah dengar aja," kata gue yang malah dia balas sama muterin bola matanya malas.

"Gue tadi bilang, gue mau nikah sama lo Ali Arlando," kata Prilly lagi yang bikin gue langsung memekik girang.

Gue jadi nikah!!! Yeayyyyy!!!

Apa gue bilang, selama ini Prilly cuma  sok jual mahal doang. Siapa sih yang gak mau nikah sama gue? Kucing lagi lewat di depan gue, kalau gue ajak nikah pasti langsung cari baju pengantin.

Gue yang masih kesenangan langsung narik Prilly ke dalam pelukan gue. Gue bahagia, dan gue gak pernah sebahagia ini.

"Makasih ya Prill, makasih banget."

"Iya, tapi ada syaratnya," kata Prilly yang bikin gue langsung melepaskan pelukan kami.

Gue mendesah pelan. Ternyata semua orang di dunia ini perhitungan banget yak. Gak ada gitu yang mau nikah sama gue tanpa syarat?

"Apaan? Jangan yang susah-susah."

"Yaudah gak jadi nikah."

"Eh enggak, enggak. Iyaa deh apa aja. Lo suruh gue pindahin monas ke samping rumah lo juga bakal gue jabanin," kata gue.

"Oke, syaratnya adalah gue mau sekarang juga lo bilang ke semua gebetan lo kalau lo udah mau nikah dan gak dekat-dekat sama mereka lagi. Gue gak mau ya punya suami yang gebetannya masih berserakan dimana-mana."

"Itu doang?" Tanya gue sambil menaikkan sebelah alis gue. Ah terlalu mudah.

"Sama Iphone 7+ boleh?" Tanya dia dengan puppy eyes nya.

Hmmm ternyata gak semudah yang gue bayangin. Tapi, yaudahlah ya. Iphone 7+ doang. Jangankan satu, pabriknya juga bisa gue beli. Biasa, rang kayak.

"Boleh, nanti kita beli ya," kata gue sambil ngelus pucuk kepala dia yang bikin dia langsung tersenyum senang

"Yaudah bilang sekarang sama gebetan lo," kata dia.

Gue langsung keluarin ponsel gue. Kalau gue sms in satu-satu, bisa tahun depan baru kelar. Dengan ide cemerlang yang gue punya, gue langsung ketik sebuah pesan di BBM dan langsung broadcast ke semua gebetan gue. Nah gampang kan, kerjanya bisa langsung sekalian.

"Udah nih," kata gue sambil memperlihatkan ponsel gue ke Prilly.

"Lo kirim lewat broadcast? Lo kayak lagi ngepromotin pin orang tau gak," kata Prilly yang hanya gue balas dengan mengedikkan bahu. Biar gampang ini.

"Yaudah sekarang buruan ke kantor, kita bisa telat," kata Prilly.

"Mrs.Arlando, CEO nya ada disini. Gak masalah kalau telat."

Gue lihat Prilly mencibir yang bikin gue terkekeh gemas terus langsung cubit pelan pipinya. Setelah itu gue langsung kembali menjalankan mobil gue.

***

Setelah pulang dari kantor, hari ini gue gak langsung antar Prilly pulang kayak biasanya. Gue langsung bawa Prilly ke rumah gue karna gue mau kasih kejutan ke emak-emak rempong yang selama ini udah desak-desak gue buat nikah. Nih-nih gue bawain mantu nih.

Wedding ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang