A Wish Upon A Star

26 4 2
                                    

Gantunglah impian mu setinggi langit. Itu yang orang-orang bilang. Warisan dari nenek ke ibu. Ibu ke anak. Anak ke cucu. Cucu ke cicit. Dan seterusnya.
Namun impianku tak ku gantung serendah itu. Langit masih terlalu rendah untuk impian yang kurasa terlalu jauh ini.
Aku lebih memilih menaruh harapan ini di bintang. Jauh ke luar angkasa. Harapan ku padamu. Perasaan ku padamu.

Aku menggantungkan harapan ku ini di salah satu bintang di angkasa. Bintang terang yang tak seterang bintang lainnya. Agar tak mencolok. Agar tak diperhatikan orang lain. Agar tak direbut orang lain. Agar tak dibuang, dicampakkan, dihempas.

Namun aku memilih bintang yang salah. Bintang itu kemudian jatuh. Jatuh ke bumi. Terbakar melewati atmosfer. Pecah. Terbelah. Berserakan. Berantakan.

Kurasa memang begitulah seharusnya. Memang  harapan itu tak seharusnya ada. Memang harapan itu seharusnya hancur.

Namun, kian aku aku berjalan. Aku melihat secercah harapan di balik semak-semak rimbun. Suatu pecahan yang bersinar terang. Berkilau. Dan disanalah kau. Mempermainkan secercah harapan ku.

"Oh. Ini punyamu?" kau kira pertanyaan itu benar-benar harus diungkapkan? "Punyamu ya? Tak akan kukembalikan" kau kira pernyataan itu akan membuat senang siapa. Kau berlari kecil dengan kaki jenjang mu itu. Membuatku mengejarmu. Atas sebuah alasan yang aku tak tau kenapa aku harus. Kau, kita berlari, jauh. Walau tak bersama, tapi beriringan. Kau membuat napak jejakan kaki jauh ke angkasa. Bodohnya aku, masih mengejarmu. Kau memotong bagian kecil cercahan bintang mungil yang kau genggam kuat itu. Membuat tangga yang juga ku tapaki.

Dan disanalah kau berhenti. Di tengah hamparan bintang luas bak hamparan padang pasir tak berujung. Kau berdiri tegak tanpa terengah sedikit pun. Sedang aku, sibuk mengejarmu lelah, tak sanggup lagi menghela nafas rasanya.
Kau menunjuk sebuah bintang terang yang amat berkilauan. Setitik bintang kecil dengan kilau yang menusuk pelipis. Dan kesanalah kau melangkah. Menaruh, bukan menggantung. Harapan kecil putus asa yang serasa sia-sia itu kembali bersinar terang. Mengalahkan sinar bintang itu sendiri.

Dan dari sanalah mata mu yang berkilau itu menatap lekat mataku. Menyunggingkan segaris senyuman manis.

A Wish Upon A Star [1/1 END]Where stories live. Discover now