Titik-titik air hujan bak serdadu perang turun membasahi bumi, air yang sungguh menyejukan badan bagi seorang wanita maniak hujan Angelica, nama gadis yang percaya akan ketulusan hujan yang tak pernah berbohong yang dirasakan menggunakan hati kecilnya
Angelica selalu melihat baret-baret masa lalu yang amat mengores hati melalui semua kenangan yang tak mungkin terlupakan bak angin yang menerbangkan daun-daun kering...
"Hujan" teriak riang gadis berambut panjang sebahu dengan muka tirus dan memiliki kaki jenjang
"Tapi gapapa" sambil memperlihatkan senyum sampul dibibirnya
"Bunn, angel pergi dulu ya" sambungnya berpamitan kepada bundanya yang sedari sibuk didapur meyiapkan sarapan pagi untuk papa barunya, abang, dan adik prempuanya
"Hujan sayang, kamu blum makan lagi, sini makan dulu"
Ajak bundanya"Gausah bun, nanti hujanya tambah deras... bye bun"
Angel pun berlalu dan keluar melalui gerbang dan menganguk kearah mas adi"Pagi mas"
sapanya dengan senyum simpul yang sangat manis, mungkin orang yang melihat akan terkena diabetes akut xiixixixAir hujan yang jatuh meyentuh kulit putihnya sangat menyegarkan seakan semua dunia ini kosong dan tersisa dirinya sendiri
Angel akan sangat menikmati setiap tetes hujan yang menyetuh tubuhnya dan tersadar akan baju seragamnya yang akan basah jika terkena air terus menerus ..
"Maafkan aku hujan,aku tidak bisa bermain denganmu kalo aja gak sekolah aku pasti bermain dibawah air hujan tanpa peduli orang mau bilang aku apa"
Sesalnya dan segera berlari menuju sekolahnya"Angel"
Pekik rara sang sahabat yang terlihat baru saja turun dari mobil yang mengantarnyaRara adalah sahabat terbaik angel selalu ada saat susah maupun senang tak pernah menjauhi angel, selalu memdengarkan angel bahkan saat masa-masa tersulit bagi angel
"Halu sist unyu-unyu"
Dia menyambit tangan rara dan berjalan masuk kedalam kelasPelajaran pertama kelas pagi ini adalah fisika dan langsung mengadakan ulangan fisika
Angel tidak belajar karna bukunya tertinggal diloker meja
"Belajar gak loe?"
Tanya rara dari bangku depan kepada angel sekedar basa-basi karna tau pasti dia tidak belajar malah sibuk nonton drama korea yang dia bilang ada suami masa depanya disana."Kagak" dengan tertawa dan mengeleng-gelengkan kepalanya
Selembaran ulangan fisika hari itu dibagikan bak peluru bu arika memberikanya kepada muridnya
"Kalian pasti sudah belajarkan jadi gak ada ceritanya nyontek-nyontek kalo ketaun sama ibuuuu awas kalian"
ibu arika lalu merenggangkan meja para murid agar mengantisipasi ada kegiatan curang yang dilakuan para murid"2 menit lagi "
Ibu arika memberi tau kalo mereka harus segera menyelesaikan ulangan mereka"Cepat kumpulkan"
Bu arika pun mulai menghitung"Pr aja buk"
Celetuk salah satu murid lakiDan membuat riuh seantero kelas
Akhirnya lembaran-lembaran kertas pun dikumpulkan
"Permisi"
Sambil mengetok pintu penjaga sekolah menghantarkan anak baru kedalam kelasBertapa terkejutnya angel mendapati seseorang yang dikenalnya dimasa lalu, bagai membawa pedang yang tajam dan menghujamnya kedada angel dia terpana dan merasa ingin meneteskan air mata ketika salah dari siswa baru yang dibawa penjaga sekolah adalah orang yang pernah sangat dikenalnya dimasa lalu
KAMU SEDANG MEMBACA
Follow Your Heart
Teen Fictionkeyakinan akan kata hati yang tak pernah goyah bak karang yang diterjang ombak, selalu mengikuti kata hati adalah kunci sebuah permasalahan, dan apa jadinya kalau kata hati membawanya kedalam pilihan yang berat bagi anak berusia 16 tahun dan meyesam...