II

38 2 0
                                    

Hye Jung selesai merapihkan sarapan. Saatnya membangunkan Hwa Shin dan Tae Shin.

"Lee Tae Shin, bangun!!!" tak ada jawaban. "Lee Tae Shin, jika kau tidak bangun sekarang, kau tidak akan mendapatkan jatah sarapan hari ini!"

"Aku bangun eomma!! tunggu sebentar, aku akan keluar," Tae Shin akhirnya menjawab dan cepat-cepat keluar.

"Tunggu di ruang makan, aku akan membangunkan appamu," kata Hye Jung sembari berjalan menuju kamarnya dengan kepalanya yang masih pusing. "Yeobo... bangunlah, jangan kau beri contoh yang buruk untuk anakmu itu."

"Kau tidak apa-apa?" kata Hwa Shin yang melihat Hye Jung hampir terjatuh karena rasa pusing di kepalanya. Hwa Shin pun segera menghampiri Hye Jung dan membopongnya ke tempat tidur.

"Oh, sudah sana kau cepat keluar, pasti Tae Shin sudah menunggu."

Tanpa mereka sadari, Tae Shin sudah berdiri tepat di depan pintu kamar mereka.

"Apa yang kalian lakukan sepagi ini?"

"Yaaa!!! Kau itu, jangan berpikiran yang macam-macam, aku hanya ingin membantu eommamu," Hwa Shin berjalan keluar untuk mengambilkan Hye Jung segelas air hangat.

"Kenapa kau tidak bersiap untuk sekolah?" Kata Hye Jung yang sedang berbaring di tempat tidur.

"Dia di skors 3 hari karena berkelahi," Hwa Shin tiba-tiba datang dengan segelas air hangat ditangannya.

"Dasar kau!!! ku kira hal yang kemarin itu hanya sekedar perkelahian kecil. Aku menyekolahkan mu bukan agar kau mempamerkan kepandaian mu dalam berkelahi!!!" mendengar Hye Jung meninggikan suaranya, Tae Shin segera berlari menuju kamarnya.

"Sudahlah lebih baik kau sarapan," kata Hwa Shin sambil memberikan segelas air hangat yang dia bawa. "Kau tidak makan dari kapan?"

"Kemarin siang."

"Lalu kenapa kau tidak makan malam? Tae Shin yang tertidur saja mendengar kata makan langsung berdiri dengan tegak," tanya Hwa Shin sambil meletakan gelas di atas nakas samping ranjang.

"Aku tidak mood untuk makan."

"Sudahlah terserah kau saja. Jika kau tetap ingin ke rumah sakit, biarkan Tae Shin bersamamu, setidaknya jika kau pingsan nanti ada yang mehubungiku."

"Yaaa!!! Apa kau mengharapkan aku pingsan?" kata Hye Jung sembari memukul Hwa Shin dengan bantal.

"Sudah sudah, aku akan menghampiri Tae Shin agar dia bersiap," Hwa Shin meninggalkan Hye Jung sendiri di kamar.

Tae Shin yang sedang memainkan hp di balkon kamarnya dikejutkan dengan kehadiran Hwa Shin yang tiba-tiba. Hampir saja hp yang dipegang Tae Shin itu terlempar ke bawah.

"Appa, tidak bisakah kau tidak mengejutkan ku? Hampir saja hp ku jatuh dan hancur karena ulah appa."

"Maaf," kata Hwa Shin sambil membelai rambut coklat Tae Shin yang panjang bergelombang. "Sekarang kau bersiaplah, kau harus menemani eomma mu ke rumah sakit."

"Apa benar-benar harus? aku juga memiliki tugas."

"Aku tahu tugasmu, dan itu hanya membuat laporan apa yang kamu lakukan selama 3 hari ini saja kan?"

"Hm."

"Ya sudah, kau buat laporan di rumah sakit saja. Bukan kah laporan mu akan lebih panjang jika ikut ke rumah sakit?" Tae Shin hanya mengangguk pasrah, dan Hwa Shin pergi meninggalkan Tae Shin di kamarnya.

Beberapa menit kemudian, Tae Shin pun sudah siap. Dia menunggu di sofa sambil menonton acara tv kesukaanya.

"Appa!! aku sudah siaap," teriak Tae Shin dengan mata yang tetap menatap layar televisi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All Of ThemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang