You Make Me Feel...

You Make Me Feel 9

Al mondar mandir kesana kemari nunggu yuki yang dibawa ke UGD. Dah 1 jam tu dokter belum juga keluar.

"Al, loe tenang dulu. Kalo loe panik kayak gitu, malah bikin semuanya kacau" ucap el yang sebenere ikut panik.

"Loe dah telpon mama nya yuki?"

Al geleng2 pelan

"Mama tuh punya penyakit jantung. Gue takut malah jadi ribet urusannya. Lebih baik ga gue kasih tahu"

"Trus mama kita?"

"Gue tadi telpon, tapi mama lagi sibuk banget. Datangnya ntaran"

Tiba2 dokter keluar, al buru2 deketin dan tanya bertubi2

"Dok, gimana istri saya? Dia baik kan? Kondisinya ga parah?"

Dokter itu menggeleng

"Maaf kami sudah coba semaksimal mungkin tanpa kondisi istri anda sangat lemah, dia pendarahan dan dehidrasi, saat ini opndisinya sedang kritis, istri anda keguguran n koma.

Al kaya mo pingsan. Untung si el pegang erat tu lengan kakanya

"Ya ampun" mata al memerah

"Gue sayang banget ma anak gue..."

Al menggelosor di lantai, menyelipkan dalam2 wajahnya pada ke2 lututnya yang ditekuk

"Al loe kudu kuat ngadepin cobaan ini. Mungkin aja Tuhan belum mau kasih loe momongan. Tuh, yuki mau dipindah kamar"

Beberapa menit kemudian...

Al ga tega ngeliat yuki tergeletak lemes di bed, sementara ada 2 selang di hidungnya, yuki di infus dan ga bergerak sedikitpun. Cowo itu cuma pegangan telapak tangan yuki sambil nungguin di samping bed.

Ga lama, temen2 al datang termasuk gibran, chika n febi.

"Yuki kenapa al?" Chika nangis sesenggukan nyium kening yuki lembut

"Loe tega nyakitin yuki? Loe tega!"

Al ga komentar, dia ga bisa ngomong apa2, kecuali cuma menyesali semuanya.

"Udah chik, ini takdir!" Febi n temen2 lain nenangin

"Engga! Ini salah al, al ga sayang yuki,..."

Akhirnya beberapa anak ngebawa chika keluar dari ruangan yang serba putih itu.

"Yach...ini salah gue" ega nunduk dan nangis sambil terus pegang tangan yuki

Gibran ikut prihatin, doi sebenere pengen ikut nangis tapi berhubung malu jadinya ia tahan ga nangis. Gibran cuma ngomong ke al supaya bisa sabar , yuki pasti sembuh.