"pagi mah, pah" sapa lena, yang sedang menuju ke meja makan
"pagi sayang, nih roti nya." jawab bella-mama lena selagi memberikan roti selai coklat kepada putrinya
"oh ya mah, nanti lena naik mobil sendiri ya. Kan udah kelas 11, masak gak boleh naik mobil sendiri. Kasian kalo pak ujang nungguin lena pulang telat terus." pinta gadis itu kepada mama nya
"boleh, tapi syaratnya gak boleh kebut-kebutan di jalan. Sekali papa liat kamu kebut-kebutan semua fasilitas transportasi papa cabut." ancam bram-papa lena "siap pa, anak papa yang cantik ini gak bakal kebut-kebutan kok."
"pagi semuanya!!!!" teriak velo dari lantai atas
"bang, tau gak suara lo tuh! Ya ampun, ngalihin suara kernet bis tau gak?!" kesal lena kepada abangnya, yang setiap pagi selalu teriak-teriak tidak jelas
"ya kali, suara abang yg bagus ini disamain kernet bis!" omelnya dan tangan kirinya mencomot roti cokelat "vello! Bangun tidur cuci muka dulu, main ambil roti aja! Pakek tangan kiri lagi!!" kesal bella
"ya elah ma, tanggung tinggal dikit" rengek vello "Abang!" panggil bram dengan suara tegasnya dan penuh tuntutan "iya-iya." Dengan langkah berat, vello menuju kamar mandi dengan bibir yang manyun lima centi
"rasain makanya bangun tidur gak main ambil roti aja, hahaha" ejek lena "diem lu, curut kecil!!" jawabnya dengan jengah karena adiknya selalu senang jika dia mendapatkan ke sengsaraan
"ABANG!!! VELLO!!!" teriak bella kesal "hfftt... iya ma iya ini mau cuci muka" setelah vello masuk ke dalam kamar mandi yang letaknya tak jauh dari meja makan, lena yang sudah selesai dengan sarapannya dan meminum susu vanilla kesukaanya pun bangkit dan pamit kepada orang tuanya
"pa, ma lena dah selesai. Lena berangkat dulu yaa... BANG ADIKMU YANG CANTIK INI BERANGKAT DULUU!!!" sambil mencium kedua tangan orangtuanya, lena berlari menuju ke teras setelah menyambar kunci mobil ditempat penggantungan kunci
"hati hati len, jangan pulang sore-sore!!" teriak bella
"OK!!" balas lena tak kalah keras
****
Ellena Aprilia Rams, atau Lena. Seorang gadis yang ceria, hyperactive, dan dikenal kalo lagi jika bertemu dengan sesorang yang dia belum kenal, dia akan terlihat dingin serta jika ditanya akan di jawab dengan jawaban yang singkat sesingkat-singkatnya. Lena bersekolah di SMAN 257 Jakarta, sekolah terfavorit di Jakarta yang memiliki prestasi di bidang akademik dan non-akademik.
Sebenarnya lena sama keluarganya bukan orang Jakarta asli, melainkan orang bandung. Mereka sekeluarga baru saja pindah ke jakarta waktu lena kelas 10 karena tugas papanya yang dipindahkan ke jakarta. Walaupun tergolong anak baru, tak salah lagi seorang lena sudah popular dan termasuk deretan pertama cewek yang diincar para most wanted yang ada di sekolah nya. Ya walau popular tapi masih tetap saja lena risih dengan pandangan cewek lain yang iri kepadanya, tapi masih cantikan lena karena dia mempunyai karakter yang natural dan tidak berlebihan seperti cewek lain.
***
Jam masih menunjukkan pukul 6.45, tak seperti biasanya lena sampai disekolahnya jam segini. Biasanya dia sampai disekolah pukul 7.15 karena jam masuk sekolah pukul 7.30
"haha gue yang kepagian apa jangan jangan telat? ni sekolah masih sepi amat, tapi kok gerbang masih dibuka lebar ya? yang penting gue bisa parkir ni mobil" tanyanya pada diri sendiri.
Setelah berputar-putar mencari tempat kosong, akhirnya lena dapat memakirkan mobilnya disamping mobil sahabatnya
"ketemu! tumben si rina bawa mobil, biasanya dianter supirnya. Oh iya, kan kita udah kelas 11 ngapain masih modal dianter supir." tanyanya pada diri sendiri, lena memang memiliki hobi ngomong sendiri, tapi jangan di konotasikan kalo dia gila ya, karena dia masih sehat wal afiat dan memiliki imajinasi yang sangat liar- ralat maksudnya luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
is it too late, to say Goodbye?
Teen Fictionwaktu yang diberikan tuhan kepada kita memang sangat singkat, serasa baru saja kita bertemu tetapi sekarang harus dipisahkan. semua memang salahku yang tidak memberitahu mu dari awal, aku hanya ingin agar diri ini sendiri yang mengetahui serta tuhan...