Pertemuan

38 3 0
                                    

Kriiingg.. Kriiiinggg...."" Bunyi sepeda seorang pemuda yang bernama Diaz dan saat itu juga Diaz sedang bermain dengan Raihan....
"Yazzz ayo kita ke sana" menunjuk sebuah lapangan yang luas dan banyak orang seusia kami yang menatap tajam ke kami.
"jangan kesan disana banyak orang yang tidak dikenali bahkan mereka sifatnya tidak berteman" Jawab Diaz
"Yah... Siapa tau mereka baik dan menerima kita bermain bersama" ucap raihan dengan nada yang sangat pelan, dan angin pun mulai berhembus kencang karena cuaca saat itu sangatlah buruk. Akhirnya kami pun pulang ke rumah masing".
Keesokannya setelah selesai sekolah Diaz dan raihan pun bermain sepeda di sore hari, ketika kami sedang asik bermain sepeda tiba-tiba di arah belakang kami ada segerombolan anak seusia Yang sama dan mengejar kita dengan sepedanya.
"Raihan ayo ngebut kita ke arah lapangan itu" ucap ku teriak.
"Mari kita pergi Kesitu mungkin itu tempat yang baik untuk kita tempati" jawab raihan dan kami pun mengayuh sepeda dengan sekuat tenaga tibalah di pinggir lapangan dengan sepeda yang masih cepat tiba-tiba raihan terjatuh di pinggir lapangan karena sebuah batu yang besar, raihanpun menangis karena berdarah.
"Huhuhuuuu.... Diaz bantu aku" ucap raihan "raihan jangan nangis tetaplah naik sepe..." Ucapan ku terpotong karena anak kecil seusia ku datang, dan aku merasa takut karena mereka bergerombol an dan aku dengan raihan hanya berdua. Aku melihat mereka bagaikan penjahat yang berada di TV,aku hanya membayangkan akan di gebukin ataupun lainnya. Tiba" salah satu lelaki disitu datang dan berbicara kepada kami.
"Kenapa kalian mengayuh sepeda sangat kencang padahal kami berniat untuk berkenalan" ucap laki-laki itu
"Karena alu tidak mengenali kalian semua" jawab ku dengan perasaan yang bercampur aduk karena raihan masih menangis dan aku berusaha menenangkan dia dan di saat yang bersamaan lelaki itu menjulurkan tangannya untuk berkenalan
"Nama mu siapa?" Kata lelaki itu dengan polosnya
"Namaku Diaz dan yang sedang menangis itu raihan, namamu siapa?" ucapku kepada lelaki itu
"Namaku Sami dan ini teman temanku namanya Farhan,Alwi,fahmi " jawab lelaki yang bernama Sami itu.
Dan hari mulai menjelang maghrib kami pun pulang ke rumah masing-masing, aku tidak lupa untuk mengantar raihan pulang ke rumahnya.

Real bestfriendWhere stories live. Discover now