Minggu depannya pernikahan Alex dan Anna. Pernikahan yang hebat. Saat peresmian memang tenang, tapi begtu pulang dari resepsi. Deora melakukan sesuatu.
"Luciana?" Deora tersenyum saat Luciana bergandengan meninggalkan gedung dengan laki-laki yang bukan Lysander.
"Siapa dia? Selingkuhan baru mu karena sudah bosan dengan ayahku?" Deora melihat Luciana dengan tajam. Penyihir yang digandengnya terlihat bingung. "Wah. Hebat. Hai. Kau tau soapa dia? Dia perempuan *sensor* /WARNING!!!!!Bahaya untuk pembaca dibawah 17tahun/ dan perempuan perusak hubungan rumah tangga orang!" Deora tersenyum dan laki-laki itu langsung melepas gandengan tangan Luciana dan pergi meninggalkannya.
"Dasar anak pembawa sial!" Luciana mengeluarkan tongkatnya. "Avada Kedavra!"
"Pro...... DEORA!" Roxanne berteriak menghampiri Deora yang tergeletak.
Sinar hijau itu melayang dibawa angin. Deora menggenggam tangan Roxanne. Matanya berganti menjadi biru. Tapi dia berusaha bangkit dan mengutuk Luciana sebanyak yang dia bisa. Obliviate-Crucio-Imperio melebur jadi satu hingga Luciana membungkuk dilantai.
"Aku.... Aku masih bisa bernafas." Kata Deora, tapi dia langsung terjatuh tergeletak di lantai.
"Sayang....." Roxanne menangis memeluk anaknya erat. Mendadak tatapan Deora kosong. Dia menggenggam tangan Roxanne erat dan matanya ditutup dengan linangan air mata.
"Kau...... Apa yang kau lakukan dengan adik perempuanku!!!" Alex mengeluarkan tongkatnya. "Crucio!"
"Alex!" Lysander melucuti Alex. "Apa yang kau lakukan?"
"Lys! Lihat! Anakmu berusaha membunuhku! huhuhu." Luciana dengan air mata buayanya bermanja manja dilengan Lysander.
"Air mata buaya.........." Roxanne memejamkan matanya. ketika dia membuka matanya. Kau bisa merasakan seluruh pusat bumi ada didiri nya. "LIHAT APA YANG DIA LAKUKAN TERHADAP DEORA! ANAKMU! DARAH DAGINGMU! DAN KAU TETAP MEMBELANYA. *SENSOR* KAU LYS!!! HEBAT SEKALI. CINTA TERLALU CEPAT MEMBUTAKANMU."
"Deora?" Lysander berlutut didepan Deora yang tertidur. "Apa yang................. Kau membunuh anakku?! Kau fikir siapa kau perempuan *sensor*!!!!" Lysander mengusir paksa Luciana dengan muka yang merah padam. Tapi Luciana masih disitu menunggu seseorang berteriak kalau anak Lys telah tiada.
"Maafkan ayah, maafkan ayah." Lysander memeluk Deora. "Seandainya aku tak meninggalkan Anne ini tak akan pernah terjadi."
"Maaf..." Anna bersuara di pelukan Alex. "Tapi kau harus meninggalkan Deora. Bagaimanapun dia sudah berjuang untuk keluarga ini."
"Ya, Kau benar, Sayang." Lysander mengecup kening Deora. "Anne. maukah kau memafkanku? dan kembali seperti dulu?"
"Aku mau. Kalaukan kau berjanji. Demi Deora, Alex, dan demi aku." Roxanne tersenyum dan memeluk Lysander.
Tak lama Deora terbatuk dan dia megap-megap mencari udara. Semuanya bersorak senang dan memeluk Deora. Luciana yang terpaku melihatnya melemparkan beberapa mantra kutukan dan kematian sampai Deora bangkit dengan pincang.
"Tidak-dengan-membunuhku-lagi-perempuan *sensor*!!!! OBLIVIATE! CRUCIO! IMPERIO!" Bertubi tubi dia melemparkan mantra mantra itu hingga Luciana kejang dilantai dan Deora ditarik mundur oleh Alex. dan beberapa penyihir menggotong Luciana ke St.Mungo.
------------------------------------ THE END------------------------------------------------
HEY OH!!!! Makasih buat yang udah baca ff ini yaaa, oia, mau kasih tau aja nih, aku bakalan share sekuel lanjutan "Scamander's" dengan cerita yang gak kalah mengharukan! Penasaran penasaran? Vote bisa kali ya?;3 Seri selanjutnya bakalan cepet cepet dishare! mungkin sebagai hadiah natal? Oh, JUST WAIT FOR THAT!!! X
-Author kece. eh?
