bagian 2

1.7K 104 14
                                    


Dengan gerakan patah-patah naruto berbalik dan segera membungkuk hormat begitu juga dengan kiba.

"U..uchiha-sama, selamat siang".

Bukan, itu bukan suara naruto. Melainkan suara kiba. Naruto hanya menunduk tanpa berani memandang orang di depannya, dia takut dan sangat malu. Takut karena apa yang disembunyikan selama ini akan dengan mudah diketahui orang di depannya ini. Ingat orang ini begitu jenius, kalau tidak jenius mana mungkin orang yang masih sangat muda sudah menjadi presiden perusahaan.

"Hn.."

Hanya dua huruf yang bahkan tidak bisa disebut dengan sebuah kata.

"Uchiha-sama maaf sebelumnya, kenapa tadi anda memanggil kami?"

'Lebih tepatnya naruto.'
Kiba hanya membatin sambil melirik sekilas ke arah naruto yang sudah pucat pasi.

"Kalian mau makan siang dimana?"

Dengan senyuman geli dia bertanya kepada dua orang yang ada di depannya. Sungguh dia hanya bertanya tapi kenapa kedua orang ini seperti seseorang yang terdakwa yang akan mendapatkan hukuman mati.
Dia ingin tertawa -sangat- tapi ingat uchiha tidak tertawa di tempat umum.

"Ekhrem.." sedikit deheman hanya untuk meredakan sesuatu yang ingin keluar..

"Hanya ingin tahu jika boleh.." senyumnya lagi.

"Kami akan pergi ke kafe di samping kantor."

"Oh...boleh aku ikut?"

"Eehh.. " naruto mengerjap imut..sungguh dia tidak menyangka akan mendapati pertanyaan tersebut.

"Boleh atau tidak naru-chan, bukan eehh"

"Tentu saja boleh uchiha-sama".

Terlalu cepat naruto menjawabnya, sungguh naruto sangat gugup saat ini.

"Hn baiklah, tunggu apalagi aku sudah lapar. Aku yang traktir."

Untung koridor sedang sedang sepi kalau tidak naruto dan kiba pasti akan langsung jadi bahan gosip.

"Yeeiii...arigatou uchiha-sama"

Mereka berhigh-five ria seakan lupa bahwa naruto  tadi hampir pingsan karena gugup.

---

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hati Yang BenarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang