Cinta Yang Benar

2.3K 124 7
                                    



Di sebuah kamar seseorang tampak begitu nyenyak menikmati mimpi indahnya, benarkah mimpi indahnya? Sepertinya bukan, karena seseorang itu baru saja tidur jam 4 pagi tadi..
Salahkan olahraga malam yg dilakoninya bersama partnernya begitu hot sampai dia lupa waktu..

"Eenngghh..."

Mengerang pelan tanda dia sedikit terganggu dengan sinar matahari yg masuk melalui jendela kamarnya..
Menggeliat pelan lalu berusaha untuk mendudukkan diri walaupun agak susah dan dia jg masih merasakan sakit dibagian bawah tubuhnya, walaupun ini bukan yg pertama tapi rasanya masih tetep saja sakit apalagi jika melakukannya sampai berjam-jam..

"Haahh...sudah jam 7 rupanya"

Sedikit melirikkan matanya kepada benda bulat yg terpajang apik di atas meja nakasnya. Tak ingin berlama-lama dia segera bangkit dan langsung menuju ke kamar mandi tanpa sehelai benangpun yg menempel pada tubuhnya.

'Peduli amat, toh dia di rumah sendirian'

Naruto segera mandi dan bersiap-siap untuk segera pergi ke kantor. Dia tidak mau terlambat hanya gara-gara terlalu lama di kamar mandi.

###

Pukul 07.45 naruto sampai di parkiran kantor dan segera pergi ke ruangannya...

"Ohayou minna.... "

Yak seperti biasanya dia akan menyapa teman kantornya-yah you know- dg suara yg bisa dibilang tidak pelan. Dan teman-temannya menanggapinya dengan gumaman, jitakan, dan teriakan -mungkin-.

"Ohayou mo naruto..."

Kiba salah satu teman pemuda tersebut yg jg sama-sama berisiknya, laki-laki jabrik coklat dengan tatto segitiga terbalik dimasing-masing pipinya. Entahlah itu mungkin tanda lahir..
Pemuda tersebut yg bernama naruto, seorang bersurai pirang, mempunyai mata seindah lautan, berkulit tan dan jangan lupakan tiga garis halus dimasing-masing pipinya, sangat berisik tapi juga sangat menawan. Ia segera berjalan menghampiri sahabat karibnya. Sebenarnya bukan menghampiri karena meja naruto berada tepat di depan meja kiba.

Setelah sampai dimejanya naruto segera mendudukkan diri. Sedikit ngeri melihat tumpukan yg sudah ada di atas mejanya, padahal ini masih sangat pagi.

'Hah, sepertinya akan lembur lagi' batin naruto nelangsa.

Menengok untuk melihat pekerjaan temannya yg tidak begitu banyak dia jadi sedikit iri.

"Haah.." lagi-lagi dia hanya mendesah pasrah dan sedikit frustasi mungkin.

"Jangan terlalu sering mendesah naruto, ini masih terlalu pagi untuk membuatku menonton wajah frustasimu"

BLETAKK~

"AUU...apa-apaan kau" kiba merengut karena jitakan sayang temannya.

Naruto hanya mendengus, karena sudah terbiasa dengan sikap sahabat karibnya tersebut.

"Ne kiba, makan siang nanti kita pergi ke kafetaria dekat kantor yah..aku sedang malas pergi ke kantin"

"Huh. . Sedang malas apa sedang menghindari tuan manager bermuka tembok itu"

"Ti-tidak.." 'apa-apaan kilat usil itu, kiba pasti senang mengerjaiku'
"Mau apa tidak?"

"Oke..."

Tak terasa setelah sekian lama berkutat dengan kertas-kertas yang tak ada habis-habisnya itu waktu makan siang akhirnya tiba.

"Haahh akhirnya....kiba ayooo"

Naruto segera berdiri dan menuju ke pintu keluar diikuti kiba dengan ekspresi lega karena perutnya sudah berontak daritadi.
Mereka berdua terlalu asyik bercanda tanpa menyadari seseorang yg berada tepat di belakang mereka.

"Naruto.." Deg. Naruto sangat tau suara siapa itu...karena hanya ada satu orang yg mempunyai suara serendah itu dan aura yg sangat ingin membuat dia segera berlari menjauh.

"U-u-uchiha-sama "
Dengan gerakan sangat lambat dia mencoba memastikan apakah benar yg memanggilnya itu adalah bosnya yg paling tidak ingin ditemuinya utk saat ini.
'Sial, kenapa harus sekarang si aq bertemu dg dia. Biasanya jg dia jarang keluar utk makan siang..'

"Hn.."

TBC

Hati Yang BenarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang