☕ - Cafe's Story

146 18 2
                                    

Rita panik karena macet dan waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore lebih tiga menit tapi belum segera sampai di cafe kopi.

Lalu Rita membayar & keluar dari taksi berlari ke cafe agar Bunda Ika tidak marah dengannya "Hai bun, hehehe maaf tadi macet. Udah lama nunggu Rita di sini?" Kata Rita dengan nafasnya yang tersengal-sengal.

Lalu ia mendaratkan bokong nya ke kursi sofa yang disediakan oleh cafe kopi.

"Enggak kok ta, malahan baru mau pesan minum." Jawab lawan bicara Rita sambil melihat daftar menu yang diberikan waiter di atas meja.

"Bunda Ika mau pesan minuman apa?"

"Kayak biasanya aja deh ta, cappuccino coffee."

"Okay mbak, cappuccino coffee-nya dua" ucap Rita ke waiter.

"Okay, Pesanan akan segera datang. Ada tambahan?"

Rita menggeleng sambil berkata "Enggak deh mbak."

Rita memulai percakapan dengan Bunda Ika yang sudah dianggapnya sebagai Bundanya sendiri.

"Bun, apa yang ingin Bunda bicarakan denganku?"

"Bunda mau cerita sedikit tentang anak Bunda yang umurnya sama dengan mu, dia cowok tapi masih saja jomblo akut, padahal Bunda sudah menyuruhnya mencari pacar agar dirumah neneknya ia tidak kesepian." Jelas Rita dengan nada mengejek jomblo akut.

"Oh ya? Sama kayak Rita dong bun," kata Rita sambil tertawa walapun ada rasa diejek mendengar kata jomblo akut.

Yap, Klarita Venonia Andensa cewek cantik, pintar, baik hati, tapi ia jomblo akut. Ia jomblo akut bukan karena ia tidak payu/laku di sekolah tapi ia salah satu cewek most wanted di sekolah SMA Nusantaraya, banyak cowok yang rela melakukan apa aja untuk mendapatkan Rita.

"Iya ta," Kata Ika sambil terkekeh

Setelah beberapa menit mereka mengobrol. Minuman yang mereka pesan sampai, diantar seorang waiter yang berbeda dengan tadi.

"Silahkan diminum dan dinikmati, permisi" ucap waiter itu.

Mereka mengangguk.
"Makasih mbak," ucap mereka bersama.

[☕]

"Anak bunda kangen sama Mama yang jauh dari anak Bunda. Bunda juga kangen sama dia. Ngangenin banget sih tu bocah. Semoga aja dia berubah deh." Ucap Ika

"Oh" Kata Rita ber-oh-ria

"Iya ta, dia susah dibilangin. Masa ya dia ngambil jambu citra tetangga padahal di belakang rumah ada kebun luas ada jambu citranya. Katanya sih jambu tetangga lebih enak dari pada jambu di rumah, karena tetangga itu punya anak cewek cantik, mau modus tu bocah. Ehh, karena kebanyakan gaya pas mau manjat dia jatuh dapat karma kan." Ika bercerita dengan jelas dan rinci.

Rita yang mendengar cerita Ika pun tertawa terbahak-bahak sampai air mata nya mau jatuh.

"Btw, anak Bunda kenapa kok sekarang di rumah neneknya?" Tanya Rita saking penasarannya.

"Setelah lulus SMP anak Bunda pengen jauh dari kenangan Alm. Ayahnya yang begitu ia rindui dan sayangi.

Dia minta ke bunda untuk pergi ke rumah nenek nya dan melanjutkan sekolah SMA di sana. Awalnya bunda tidak setuju karena anak Bunda sama Neneknya gak pernah akur. Tapi itu jalan satu-satu nya agar kenangan bersama Ayahnya tidak diputar kembali." Jelas Ika dengan detail.

[☕]

Rita pulang dari cafe diantar Bunda Ika, rasa sayang yang diberikan Ika seperti kasih sayang seorang ibu yang menyayangi anak nya.

Saling mendukung satu sama lain. Seperti seorang anak dan kandung.

"Hati-Hati ya bun,"

"Iya ta," balas Ika sambil tersenyum.

Lalu Rita berjalan gontai menuju kamarnya.

Ika sayang sekali ke Rita. Begitu juga sebaliknya. Saling mendukung satu sama lain. Seperti seorang anak dan ibu.

Rita terus berpikir siapa nama anak Ika, sebelas duabelas sepeti nasib nya. Siapa sih nama tu anak, bikin kepo banget. Batin Rita.

Rita lelah sampai ia ketiduran di kasur nya dan lupa mengerjakan PR fisikanya.

[☕]
~~~~~

Hai semuanya, hihihi makasih banyak udah mau baca cerita author yang abal-abal ini :)
Semoga cerita nya nyambung dan langgeng *eh Kayak hubungan*
Cover nya baru, aku pesen dari teman ku terus dibuatin deh sama teman ku, orang nya baik lho. BTW makasih Calgxrlaf. Kalo kalian juga mau pesen + buatin langsung aja bilang ke Calgxrlaf
TBC guys ditunggu ya :)
-Nafa-

He is My ArdanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang