Sang Bunga

943 77 28
                                    

Sayup-sayup terdengar langkah kaki dan jeritan tertahan dari kegelapan hutan. Kelamnya hutan Pulau Jeju yang indah dan hening berubah mengerikan, saat terdengar langkah kaki sekelompok manusia mengejar beberapa manusia lainnya. Mereka terus mengejarnya begis dan tanpa lelah seolah pemangsa yang tidak akan pernah melepaskan buruannya.




BRAKKK . . . . DUAGHH





"Hiskk . . . hiskk. . . " seorang gadis kecil menangis.

"Bertahanlah Chae Won-ah, bertahanlah kau pasti bisa hm ??" bujuk seorang wanita penuh pemohonan.

"Hiks. . . hisk . . . aku sudah lelah bu, seberapa jauh lagi kita harus berlari ?? Chae Won tidak sanggup lagi."

Lee kyung Hae menatap tubuh putri sulungnya dengan pedih. Tubuh kecil itu kini dipenuhi bekas luka dan goresan bahkan lengan dan kaki putri kecilnya mengalirkan darah yang cukup deras.

"Moon Chae Won bangun !! Ayah tidak mengajarkanmu menjadi gadis lemah yang terus mengeluh. Bangun dan berdiri dengan kedua kakimu, cepat kita tidak punya banyak waktu !!" perintah Moon Ha Myun tak terbantahkan pria itu dengan kasar menarik lengan putrinya menyeretnya untuk segera berlari.

"Tenanglah nak, tenang. Kakakmu pun sedang kesulitan." ujar Ha Myun penuh bujukan saat putra kecilnya menangis dalam gendongannya.

Mereka terus berlari membelah gelapnya hutan pulau Jeju berusaha menyelamatkan diri dari terkaman sang Pemangsa.

DUAGH . . .

Moon Chae Won kembali terjatuh kaki kecilnya sudah tak sanggup bertahan lebih lama lagi, kini gadis kecil itu menangis begitu memilukan.

"Bu pegang Nam Won." Moon Ha Myun menyerahkan putra bungsunya yang berumur 4 tahun pada istrinya begitu nampak kelelahan, dengan sisa tenaga pria itu mengangkat Chae Won dan mendekapnya erat.

Keluarga malang itu terus berusaha melarikan diri atau setidaknya memohon bantuan dari siapapun yang dapat ditemuinya tapi harapan itu harus hancur saat melihat sekelompok penjahat yang terus mengejarnya telah mengepung mereka.

"Bangsat !! Terkutuklah kau Jae Hyun !!" upat Sang kepala keluarga semakin mendekap putrinya yang menggigil ketakutan erat.

"Jangan mengupat seperti itu Moon Ha Myun, itu tindakan buruk." ujar ketua penjahat tidak tau diri sambil memainkan pisau panjangnya.

"Pergilah kau ke Neraka, Bajingan !!" maki Kyung Hae dengan suara gemetar tubuhnya menggigil ketakutan, semakin mendekap putranya erat.

"Jangan seperti itu cantik." Park Boong So tersenyum mengerikan "karena . . . kaulah yang akan lebih dulu ke NERAKA !! Akan kupotong kau dan memberikannya pada Anjing hutan. BUNUH MEREKA." perintahnya mengerikan.

Sementara itu sekelompok Makhluk tampak menyaksikan dengan penuh minat. Mata merah mereka terus memperhatikan setiap gerakan penyerangan itu. Mereka dengan santai bersandar di dahan pohon dengan tangan berlipat angkuh. Aura kegelapan menyelimuti mereka dengan kuat.

"Wah, sepertinya akan ada pertunjukan yang menyenangkan." ujar Lee Jong Hyun menyeringai tampan dengan dua taring mencuat. Mata merahnya mengawasi dengan lekat.

"Kasihan sekali, keluarga yang malang." berbeda dengan kalimatnya yang terdengar perduli, wajahnya tampak menikmati saat salah seorang penjahat menusuk Kyung Hae dengan brutal.

"Ahh, bagaimana kalau kita mencicipi 'keluarga malang' itu ?? Pasti akan terasa nikmat terutama gadis kecil itu darahnya harum sekali dengan aroma memabukan." ujarnya dengan menjilat bibir "darahnya sungguh berbau manis."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang