Fanfic ini pernah aku posting di akun FFn milikku. Yang belum pernah membaca fanfic ini di sana bisa membacanya di sini ^^
.....
Tak kusangka jika pesan Laura di salah satu akun media sosialnya benar-benar mengajakku pergi ke Madrid. Ya, iya. Mana mungkin aku yang hanya gadis biasa ini bisa pergi ke Madrid dengan uangku sendiri? Baiklah, akan aku jelaskan lebih rinci lagi mengapa aku bisa sampai ke Madrid.
Laura adalah teman chat-ku di salah satu media sosial. Kami sering saling tukar pesan di sana. Dia juga sering curhat padaku tentang kisah cintanya bersama seorang pria asal Spanyol bernama Antonio, kalau tidak salah. Nah, di saat dia curhat tentang kekasihnya itu aku iseng-iseng mengirim pesan yang berisi angan-angan kalau aku ingin sekali bisa bertemu langsung dengannya juga dengan Laura. Tidak main-main Laura memesankan tiket penerbangan untukku agar aku bisa pergi ke Madrid.
Ya, cerita singkat yang membosankan, bukan? Tapi faktanya aku memang sampai di Madrid, Spanyol.
Saat ini aku sudah sampai di Plaza Mayor yang berada di pusat kota. Cukup sulit juga aku pergi dari bandara hingga sampai di sini, sungguh penuh perjuangan karena aku kesulitan untuk mencari taksi. Syukurlah aku menemukannya ditambah lagi supirnya juga lumayan lancar berbahasa inggris, sehingga aku tidak terlalu kesulitan untuk memberitahukan tujuanku.
Laura sempat mengirim pesan padaku bahwa sebentar lagi dia akan sampai di Plaza Mayor. Jadi, demi membunuh waktu aku memutuskan untuk jalan-jalan dahulu sambil menyeret koperku. Pemandangan daerah ini sangat menakjubkan, bangunannya pun begitu luar biasa, di sekitarku juga banyak wisatawan lokal maupun mancanegara sepertiku berjalan-jalan di area Plaza Mayor ini.
Sesekali aku memperhatikan jam tanganku yang telah menunjukan pukul 10 pagi lalu melihat-lihat sekitarku berusaha untuk mencari sosok gadis berkebangsaan Belgia itu. Sudah sekitar setengah jam aku menunggunya. Apa dia terjebak macet, ya? Ah, tapi aku kurang tahu kalau lalu lintas di Madrid pernah macet, kalau iya setidaknya tidak separah di Jakarta sih.
"Hei!"
Spontan aku berbalik ketika seseorang menepuk bahuku dan aku mendapati sosok gadis berambut pirang pendek tengah menatapku, terlihat seperti memperhatikanku dengan saksama.
"Hmm.... Apa kau yang namanya Kirana?"
Aku mengangguk. "Dan kau Laura, kan?"
Wajahnya yang cantik itu terlihat mengembangkan senyum lebarnya, dia terlihat benar-benar bahagia ketika bertemu denganku. Kurasa perkiraanku benar kalau dia Laura.
"Wah! Kirana, ternyata kau terlihat lebih cantik dari yang terlihat di foto-foto media sosialmu," pujinya membuat aku sedikit tersipu malu. "Asalkan kau berpakaian lebih feminim lagi, sih."
Dan kali ini ucapannya malah membuatku agak tersinggung.
Memang sih kalau saat ini penampilanku tidak feminim amat. Aku hanya mengenakan t-shirt dengan jaket cokelat, celana jeans, sepatu, dan rambutku terikat agak berantakan karena aku mengikatnya terlalu terburu-buru. Terlihat benar-benar berantakan bagi seorang gadis dan terlihat begitu memalukan di hadapan gadis Eropa seperti Laura.
Ya.... Setidaknya aku bersyukur karena cuma Laura yang melihat penampilan kurang feminimku ini.
"Omong-omong, aku juga mengajak Antonio kesini, lho. Mungkin sebentar lagi dia akan sampai kemari."
Matilah aku.... Dia benar-benar ingin memperkenalkan kekasihnya padaku, dengan penampilanku yang seperti habis diterpa badai laut? Ya Tuhan, semoga saja pacarnya itu tidak berkomentar macam-macam tentang penampilanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekedar Kagum? (APH-FF)
FanfictionSemenjak dirinya diperkenalkan dengan sosok Alfonso, Kirana merasa begitu mengagumi sosoknya. Mulai dari ketampanannya hingga kepribadiannya. Rasa kagum Kirana sempat terhapus mengetahui bahwa Alfonso telah memiliki kekasih. Tetapi, ada fakta mengej...