"Scarlett, your plane is ready"
"Yes, sir"
"Don't forget! The future of free America, rest on your shoulder. Don't blow it"
"Sir, yes sir"
Astaga! Astaga! Astaga! Aku tak percaya aku mendapat misi lagi! Ya tuhan! Aku benar-benar Up In The Air.
~~~~~~
"45 minute before landing, Mr. Lavigne" katanya dari kursi belakang
"I know Paul"
"You enjoy it?"
"What?" Tanyaku
"Misimu, kau kan pernah bilang
'Misiku itu, semuanya melelahkan. Tapi aku harus menikmatinya, itu adalah bagian dari nyawaku' kau pikir dengan umurku yang 45 tahun, aku akan melupakan perkataan terakhirmu sebelum kau pindah ke London?" Tanya Paul sambil duduk di sebelah kursiku di pesawat ini"Yeah, kau tahu lah. Setiap misi itu bagaikan sarapan, makan malam, makan siang, makanan pembuka, dan makanan penutup untukku. Aku sangat mencintainya Paul. Aku mencintai misiku sama seperti-"
"Kau menyukai Vanilla latte?" Kata Paul memotong pembicaraanku sambil menyodorkan Vanilla latte kesukaanku
"Home made" kata Paul
"Thanks Paul..." kataku sambil meminum Vanilla latte itu
"Miranda yang membuatnya?" Tanyaku
"Tidak, Chloe dan Zara yang membuatnya" kata Paul
Miranda, Chloe, dan Zara adalah keluarga tercinta Paul. Miranda adalah istrinya, sedangkan Chloe dan Zahra adalah anaknya.
Tidak ada bedanya, Paul, Miranda, Chloe, dan Zara adalah keluargaku. Keluargaku yang asli (ayah, ibu, kakak laki-lakiku) tertembak karena misi ke-3 ku.
"Apakah Chloe sudah meluluskan kuliah Psikologis-nya?" Kataku sambil menyeruput Vanilla latte itu
"Sudah, bahkan dia bekerja di sebuah rumah sakit khusus untuk anak-anak yang......... kau tahulah. Sedangkan Zara, dia akan menikah 3 bulan lagi" kata Paul
Aku tertawa kecil. Chloe sudah menamatkan sekolahnya, sama seperti Zara, kakaknya. Dan bahkan Zara sudah menikah, ah aku jadi senang! Bahkan perutku berbu-
Tunggu! Apa yang Paul bilang tadi? Zara akan menikah?
Aku salah dengar?
Atau telingaku rusak?
Apa aku salah makan?
"Paul, kau serius?" Tanyaku
"Apa?" Tanyanya
"Zara akan menikah?" Kataku bingung
"Ya, memang kenapa" jawabnya
"Dengan siapa?" Tanyaku
"Louis, Louis gray yang kau temui terakhir kali, dia-"
Tawaku membeludak. Seketika itu, Paul menghentikan perkataannya.
Aku akan tertawa sebesar-besarnya! Louis kan, seperti Prince charming di Cinderella. Bukan berarti aku menyukainya, hanya saja dia selalu teratur, disiplin, dan sebagainya.
Sementara Zara, dia seperti Mal di Descendants. Maksudku, Zara memang baik, tapi...
Zara itu sifatnya gak bisa anggun, tomboy, MotoGP lovers, aktif, agak sedikit egois.Dan dia nggak cocok banget sama Louis yang baik, disiplin, teratur, mandiri, tanggung jawab, dan bla bla bla.
"Hei! Bersikaplah sopan! Ada klien kerjaku disini" kata Paul
"Ok-ok" aku masih sulit memberhentikan tawaku yang membeludak itu.
Hingga akhirnya aku berhenti tertawa dan meminum Vanilla latte ku.
'15 menit sebelum mendarat. Diharapkan penumpang duduk di kursi masing-masing. Terima kasih"
Aku yang mendengar perkataan ko-pilot tadi langsung bersiap-siap. Paul juga kembali ke tempat duduknya.
Aku benar-benar merasa senang, karena setahuku nanti aku akan bertemu presiden, Mengucapkan selamat pada Chloe dan Zara, dan membuat surprise untuk aunt Miranda.
Aku sangat senang. Di london, hanya ada Brown, Millie, Milkie, Pillow, Fluffy, dan Cutton yang menemaniku. Dan mereka adalah kucingku.
Aku sangat senang pergi ke New york. Karena ada teman dan klien-klien yang tinggal di sini. Jadi, aku tak merasa telalu sendirian.
Chloe, Zara, dan Miranda....
Mereka benar-benar MoodBuster ku. Mereka seperti keluargaku sendiri. Aku sangat sayang kepada mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
CIA Agent : Save New York
ActionBagaimana jadinya, jika seorang gadis cupu, kutu buku, dan selalu di bully oleh semua orang, ternyata adalah agen CIA yang sedang menyamar? Dan, ternyata gadis ini sedang mencoba menyelamatkan Amerika dan mempertahankan pekerjaannya. Di tengah-teng...