prolog

11 0 0
                                    


"Hallo" Sahut Melati menjawab telepon.

"MELATIIIIIIII" teriak seseorang dari seberang sana.

Sebenarnya sebelum mengangkat telpon Melati tidak melihat siapa orang berisik yang menelpon nya, tapi dia sudah menduganya.

"Plis deh Li, gak usah teriak teriak gak jelas. Gue gak tuli oke,"sahut Melati sadar siapa orang kurang ajar ini yang menelpon

"Hehe iya iya maafkan ya, habis nya aku senang sekaliii."

"Kenapa emang hm?" Jawabnya, merasa berita yang akan disampaikan kawannya ini tidak terlalu penting seperti biasa nya.

"Barusan Papa bilang kalau kita bakal pindah lagi ke Jakarta."

"..."

"Melatiiii ihh.."

"Apa?!Asli?!" Kaget Melati, tidak menghilangkan betapa senangnya dia.

"Plis deh kamu loading nya kelamaan."

"Iya asli, makanya aku langsung nelpon kamu,uhhhh senangnya."

"Wihhh kita tetanggaan lagi dongg?"

"Pastilah, bahkan aku sudah bilang ke Papa kalau aku mau pindah ke sekolah yang sama dengan kamu."

"Oh My God, gue seneng banget!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Lily Adisti, perempuan berkerudung yang masih labil. 5 tahun yang lalu Papa nya dipindah tugaskan sehingga ia harus berpisah dengan Melati.
Melati Purnama, si cewe kece dengan rambut indahnya, tidak kalah labil. Bersahabat dengan Lily sedari mereka masih dikandung oleh ibu masing-masing.

Terpisahkan jarak yang jauh tidak membuat mereka jauh satu sama lain.
Bahkan menurut keduanya sekalipun terpisahkan oleh dunia mereka akan tetap menjadi sahabat sejati.

Karna sahabat yang baik adalah yang mengerti tanpa berkata.

Disela-sela kesibukan masing-masing mereka selalu punya waktu satu sama lain. Entah itu Melati yang bercerita tentang pacar-pacar nya ataupun Lily yang menceritakan kegalau-an nya setelah melihat kissing scane oppa-oppa kesayangannya.













"BUNDAAAAAA"

"Apa sih Dan, pagi-pagi udah teriak-teriak. Malu sama tetangga."

"INI ADA.... aaaaa HUSH HUSH.
INI ADA KECOA TERBANG."

"Apa susahnya pukul pakai sapu."

"GAK MAUUU, GELIII."

"Ya udah kalau gak mau, mandi aja sama kecoa."

"AYOLAH BUN KE SINI DULU SEBENTAR AJA. AKU CAPE NIH TERIAK-TERIAK."

"Siapa suruh juga teriak-teriak."

"BUNDAAA CANTIKK DEHHH"

"............."

"BUNDA PLISSSSS"

"Iya iya tunggu sebentar bunda matikan dulu kompor."

"Hush hush pergi sana, gue mau pergi nih sama cewe bikin lama aja ya lo tuh ya kecoak. Pergi pergi hush hush"

One minute later

"Dan...buka pintu nya."

"Masuk aja Bun, gak dikunci kok."

"Mana memang kecoa nya?"

"Tuhhhh"

Puk

Pak

Puk

"Sudah tuh pergi, turun dari closetnya."

"Hehe terima kasih Bunda."

"Badan aja tinggi. Sama kecoa takut."

"Iya iya ampun."

.....

Hehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet Like WatermelonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang