Chapter 1

21 4 1
                                    

          Malam yang indah penuh dengan bintang - bintang. Fania berada di Kamarnya bersender di jendela kamarnya melihat  bintang-bintang. "Fan ayok naik", "Nggak ah, Fer", "lo tuh ya penakut". Fania dan Ferel memang tetanggaan, Ferel selalu mengajak Fania ke atas genting saat ada bintang bintang. "Ya, bentar" Fania yang tak mau dibilang penakut pun terpaksa nanti ke atas genting. "Bagus ya bintang bintangnya,Fer", "Iya bagus". Bintang pun jatuh "Ucapin permintaan gih"ucap Ferel. Mereka pun mengucapkan permintaan.

"Semoga gue dan Ferel nggak bakal berpisah sampai kapan pun" Permintaan Fania.
"Semoga gue tetep bisa jadi orang spesial Fania dan semoga Fania tetap jadi bintang dihatiku walaupun gue nggak bisa meraihnya"Permintaan Ferel.
"Gue, pengen ambil bintangnya deh, Fer",
"Ngapain lo ambil bintangnya, lo aja udah bercahaya seperti bintang", "Beri waktu 10 menit buat nikmatin bintang bintang ini"ucap Ferel sambil menaruh kepalanya di paha Fania. 

Bintang bintang berjatuhan seperti hujan tapi bukan air yang berjatuhan tetapi bintang bintang yang berjatuhan. 
                                *****
         Pagi harinya, seperti  biasa Ferel dan Fania berangkat bareng.  "Ayok, Fer"ucap Fania memasuki mobil Ferel. "He..., nanti jemput Celine dulu ya". Ferel memang lagi Pdkt dengan Celine si ketua geng lolipop. "Ya,ya, ya terserah"ucap Fania fake smile, "O, iya nanti kalau dia minta duduk didepan lo langsung pindah aja daripada lo nanti dijailin dia lagi". "kalau lo tahu dia itu suka jailin gue kenapa lo malah pdkt sama dia, tapi gimana lagi gue nggak ada pilihan lain selain dukung lo karena gue nggak mau kita jauh". Sesampai, di rumah Celine. Seorang gadis berdandan menor rambut yang rapi dan berpita mendekat dan membuka pintu mobil yang depan, "Lo lagi lo lagi,  cepet pindah kebelakang"ucap gadis itu. 
Fania menatap wajah Ferel yang mengagukkan kepalanya, Fania harus pindah ke belakang.
"Sayang, kok kamu ngajak dia sih"ucap Celine merengek
"Dia itu sahabat gue kan lo tahu, ngertiin gue doang"ucap Ferel tegas.  "sayang, sayang mak lo peyang"ucap dalam hati Fania sambil ngelus ngelus dadanya. Sesampai, di sekolah Celine sudah ditunggu oleh gengnya.  "Sayang aku dulu ya", "Hm... ". Fania jalan duluan dan Ferel mengejarnya "He...,tunggu doang"
*****
           Hari ini, Ferel berlatih untuk pertandingan basketnya, Fania melihat sebentar wajah Ferel.  "Fania tuh cantik ya,Fer"ucap salah satu teman Ferel. 
"Ya, lo naksir dia  ?!, Ji", "Ya,sepertinya,Btw lo kenapa nggak pacaran sama dia aja daripada lo pdkt sama si Celine"
"Nggak gue menggagap dia udh kayak adik gue kok, kalau mengenai Celine gue nggak bisa ngejelasin sekarang".  

"Fan,  lo dipanggil bu Risma buat latihan nyanyi", "Iya" Fania memulai langkahnya  meninggalkan lapangan basket. Fania pun menuju ke ruang musik dan didalamnya sudah ada bu Risma, "Kamu latihan dulu, saya ada urusan sebentar".

Fania Pun mementik senar gitar dan bernyanyi.
  

Kita teman dekat
Sudah saling percaya
Cerita tentang kamu
Sudah menjadi makananku

Putus lagi nyambung lagi
Ribut lagi baik lagi
Kau menangis
Di pundakku
Di pelukanku

Maafkan aku jadi suka sama kamu
Awalnya curhat
Lama-lama kucemburu
Maafkan aku yang mengharapkan cintamu
Bila belum saatnya kusabar menunggu
Bila masih bersama kutunggu kau putus

Ku tunggu kau putus
Ku tunggu kau putus

Kau menangis
Di pundakku
Di pelukanku
Maafkan aku jadi suka sama kamu
Awalnya curhat

Tiba-tiba ada suara kedua, suara itu suara cowok. Fania pun menengok ke belakang ternyata suara itu suara Ferel. Ferel pun melanjutkan lagunya sampai selesai.

Lama-lama kucemburu
Maafkan aku yang mengharapkan cintamu
Bila belum saatnya kusabar menunggu
Bila masih bersama kutunggu kau putus

Ku tunggu kau putus

Kita teman tapi ku tunggu kau putus
Dari dulu ku tunggu kau putus.

"Kalau, nyanyi itu harus diselesaiin nanti beda makna kalau selesainya ditengah tengah"
"Tumben lo kesini,Fer"
"Nanti lo pulang sendiri ya, gue mau anter Celine ke mall"
"Bukannya hari ini lo janji sama gue ke Pasar malem ya"
"Ya, sorry"
"Nggak papa, santai aja".
Laki laki bertumbuh kurus, berambut pirang cokelat itu meninggalkan ruang musik, sedangkan gadis berambut sepundak dan berwarna cokelat pun mengalirkan air yang tak pernah  jatuh dari matanya.
******
Fania yang ingin sekali ke pasar malam pun harus pergi sendiri.
Saat, ia asik main wahana dan berkeliling. Tiba tiba hujan turun, ia pun harus berlarian tapi tiba tiba tidak ada setitik air pun yang mengenai tubuhnya.  "Hujannya udah reda ya"sambil menatap ke atas. Ternyata......
                    Vote and comment  ya
                                  Makasih
                       
                     

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang